Tribun Kaltim Hari Ini

Walikota Samarinda Andi Harun Matangkan Kajian Bus Listrik

Saya setuju dengan kehati-hatian yang disarankan oleh DPRD. Salah satunya kita harus mengidentifikasi angkutan kota (angkot) yang ada di Samarinda

Penulis: Martinus Wikan | Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo
ILUSTRASI - Armada Bus di Terminal Samarinda Seberang ,Kalimantan Timur. Walikota Samarinda, Andi Harun, menyambut catatan DPRD dengan baik. Ia mengakui bahwa banyak faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan transportasi massal bus listrik. 

Meski kajian pengadaan bus sedang dikebut, Pemkot Samarinda berencana melibatkan sopir angkot untuk menggelar diskusi bersama.

Harapannya dapat menemukan solusi terbaik yang dapat mengakomodasi keinginan pemerintah tanpa mengesampingkan kepentingan masyarakat.

"Supaya ketemu solusinya. Yang jelas, kita harus menghitung kebutuhan fiskal kita," pungkas Andi Harun. 

BRT Tak Timbulkan Kemacetan Baru

SAAT INI, Kalimantan Timur (Kaltim) didorong untuk memiliki transportasi publik yang maju dan terintegrasi menggunakan Bus Rapid Transit (BRT). Terlebih kepindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kaltim, diprediksi akan menimbulkan lonjakan jumlah penduduk.

Tak heran jika saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda sedang mengkebut kajian pengadaan bus listrik.

Mulai dari pertimbangan pilihan skema trayek, rute perjalanan, hingga perhitungan lainnya.

Tujuannya, dapat mengurangi gas emisi dari penggunaan kendaraan pribadi oleh masyarakat.

Soal rencana ini, tak sedikit menuai tanggapan dari masyarakat Kota Samarinda. Diantaranya yakni Susilo, warga Jalan Pramuka.

Baca juga: Ternyata Ini Strategi Jitu Walikota Andi Harun Atasi Banjir di Kota Samarinda

Dirinya mengaku sangat menanti adanya ketersediaan transportasi umum modern, terlebih berbasis lingkungan seperti TransJakarta.

Ia menilai saat ini Kota Samarinda sudah mulai menunjukkan kemacetan yang signifikan.

"Memang sih ada ojek online, tapi kan artinya ini bisa jadi opsi dan membawa perubahan baru bagi Kota Samarinda itu sendiri. Meskipun sedikit terlambat dari daerah lain. Tapi ya semoga gak makin nambah macetnya di Samarinda ini," ungkapnya (23/7).

Senada, salah satu pegawai negeri sipil (PNS) Riswan mengaku tak keberatan jika harus beralih menggunakan transportasi publik.

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda berencana mengusulkan one day public transportation alias menggunakan transportasi satu hari jika penerapan bus listrik sudah berjalan.

Usulan tersebut pun akan didahulukan kepada PNS di Kota Samarinda.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved