Berita Nasional Terkini
Singgung Kasus Kudatuli Tak Tuntas, Megawati Sebut Penegakan Hukum Indonesia Mirip Senam Poco Poco
Singgung kasus Kudatuli tak tuntas, Megawati sebut penegakan hukum Indonesia mirip senam poco poco
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Heriani AM
TRIBUNKALTIM.CO - Penerapan hukum di Indonesia kembali mendapat kritik dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Megawati bahkan menyebut hukum di Indonesia sekarang tak ubahnya seperti senam poco-poco.
Hal ini disampaikan Megawati ketika berpidato dalam kegiatan Musyawarah Kerja Nasional Partai Perindo 2024 di MNC Tower, Jakarta, Selasa (30/7/2024).
Sebelumnya, di acara PDIP, Megawati sempat mengungkapkan kekesalannya karena Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto diperiksa KPK terkait kasus Harun Masiku.
Kini, di acara Partai Perindo, Megawati berbicara mengenai pelaksanaan konsep menuju Indonesia ke depan.
Baca juga: Nasib Anies Belum Aman, Sahroni Ungkap Nasdem Bisa Tarik Dukungan, Cek Survei Pilkada Jakarta 2024
Dari era sebelum merdeka, merdeka, Orde Baru yang dipimpin Presiden ke-2 Soeharto, hingga reformasi.
Megawati pun bersyukur bisa terlibat dalam perjalanan membangun konsep Indonesia dari zaman ke zaman.
"Makanya kalau saya pikir, saya memang kok diberi berkah sama Allah masih terus bisa ikut," kata Megawati, dikutip dari Youtube Official iNews.
Selanjutnya, Megawati juga menyinggung peristiwa Kudatuli 27 Juli 1996 yang merupakan akronim dari kerusuhan dua puluh tujuh Juli.
Diketahui, peristiwa Kudatuli merupakan salah satu sejarah kelam dalam perjalanan politik di Indonesia.
Peristiwa ini terjadi di Kantor DPP Partai PDIP di Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat.
Peristiwa ini menewaskan 5 orang dan menyebabkan 149 orang luka-luka serta 23 orang dinyatakan hilang.
Baca juga: Bapanas Ungkap Potensi Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran Pakai Susu dan Beras Impor
Megawati mempertanyakan penyelesaian hukum peristiwa tersebut yang hingga kini justru masih menjadi tabir.
Padahal, pengadilan sipil telah mendorong agar dilaksanakannya pengadilan koneksitas untuk menyelesaikan tragedi tersebut.
"Jadi bayangkan dari tahun berapa itu, sampai sekarang, ya seperti tidak dibuka-buka," ungkap Megawati.
| 8 Pernyataan Jokowi Soal Kereta Cepat Whoosh: Bukan Proyek Cari Untung, Minta Masyarakat Bersyukur |
|
|---|
| Disentil Hasan Nasbi Soal Gaya Komunikasi, Purbaya: Saya Justru Kembalikan Kepercayaan Masyarakat |
|
|---|
| Projo: Isu Markup Proyek Whoosh Jadi Alat Serangan Politik ke Jokowi |
|
|---|
| Pakar Hukum Sebut Manuver Roy Suryo Cs Soal Ijazah Jokowi Bentuk Ketakutan dan Kepanikan |
|
|---|
| 5 Syarat Umrah Mandiri dalam UU Haji dan Umrah 2025 yang Wajib Diketahui |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.