Berita Mahulu Terkini

Sulitnya Mahulu Menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar, Internet Jadi Kendala Kabupaten 3T di Kaltim

Sulitnya Mahulu menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar karena keberadaan internet yang masih jadi kendala di kabupaten yang termasuk 3T di Kaltim.

|
Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO/KRISTIANI TANDI RANI
KESULITAN INTERNET - Ilustrasi, suasana Ujian Akhir Semester di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) Selasa (28/5/2024). Sulitnya Mahulu menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar karena keberadaan internet yang masih jadi kendala di kabupaten yang termasuk 3T di Kaltim. 

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Dinas Pendidikan Kabupaten Mahakam Ulum (Mahulu) sulit menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar karena internet masih jadi kendala di kabupaten berstatus Tertinggal Terdepan dan Terluar (3T) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). 

Kurikulum Merdeka Belajar memang mempunyai konsentrasi pengembangan pembelajaran yang fleksibel, namun ketergantungannya terhadap akses internet menjadi lebih kuat inilah yang membuat penerapannya sulit di Mahulu.

Kendala internet yang mengakibatkan sulitnya penerapan Kurikulum Merdeka Belajar ini diungkapkan Juk Hajang, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Long Bagun, Kabupate Mahulu, Provinsi Kaltim. 

Menurut Juk Hajang, implementasi Kurikulum Merdeka di Mahulu, Kaltim masih terkendala dengan sarana penunjang, terutama yang berkaitan dengan teknologi informasi.

Baca juga: Kepala Disdikbud Samson Batang Sebut Jaringan Internet Pengaruhi Kualitas Pendidikan di Mahulu

Baca juga: Disdikbud Mahulu Sebut Jaringan Internet Mampu Tingkatkan SDM

Baca juga: Penerapan Kurikulum Merdeka di Mahulu Kaltim Terkendala Jaringan Internet

Sampai saat ini akses internet masih menjadi masalah besar pendidikan di Mahulu.

Hal ini disebabkan karena jaringan di kabupaten paling hulu Kaltim ini masih sering mengalami masalah.

Ia mengatakan sekolah di Mahulu khususnya SMAN 1 Long Bagun masih cukup terkendala dalam menerapkan media pembelajaran menggunakan online.

"Ketika teman-teman memulai satu kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media online itu sangat terkendala.

Karena kita menggunakan suatu jaringan yang kadang-kadang dia menghilang," katanya.

Meski di kabupaten Mahulu sudah tersedia jaringan untuk akses internet hanya Ia menyebut jaringan tersebut masih belum terlalu lancar untuk digunakan.

"Ada tapi kadang tidak konek dengan jaringan.

Walaupun begitu kita ada bantuan seperti Wi-Fi Bakti," tuturnya pada TribunKaltim.co.

Booth pengambilan formulir di SMA Negeri 1 Long Bagun Mahulu Kaltim.TRIBUNKALTIM.CO/KRISTIANI TANDI RANI
SMAN 1 LONG BAGUN MAHULU - Ilustrasi. Suasana pendaftaran sekolah di SMA Negeri 1 Long Bagun Mahulu Kaltim. Sulitnya Mahulu menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar karena keberadaan internet yang masih jadi kendala di kabupaten yang termasuk 3T di Kaltim(TRIBUNKALTIM.CO/KRISTIANI TANDI RANI)

"Apalagi saat kita menggunakan media online itu ya.

Kita tidak ada kendala jika kita menggunakan media offline tapi ketika pas mau menggunakan media yang harus mengandalkan dunia maya dia terkendala di sana," ujarnya. 

Baca juga: Komisi Pemilihan Umum Mahulu Berharap Jaringan Internet Stabil Jelang Pemilu 2024

Upaya Pemkab Mahulu

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemkab Mahulu untuk memenuhi kebutuhan internet tersebut namun sampai saat ini belum bisa terpenuhi.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Mahulu, Markus Wan mengatakan untuk kebutuhan internet menggunakan Microwave link atau Palapa Ring Tengah.

"Mahulu termasuk dalam 17 kabupaten dan kota di Kaltim yang dilintasi  Microwave Link tersebut yang mana ada jaringan kabel serat optik sepanjang 2.995 kilometer terdiri dari kabel serat optik darat, laut dan microwave," katanya, Kamis (1/8/2024).

Penggunaan Palapa Ring Tengah di wilayah Mahulu digunakan karena microwave link merupakan sistem komunikasi yang menggunakan gelombang mikro (microwave) pada rentang frekuensi tertentu untuk mengirimkan sebuah data ke lokasi lainnya (point to point) dengan jarak hingga puluhan kilometer.

"Pemanfaatan sistem microwave link untuk Proyek Palapa Ring di wilayah Kabupaten Mahakam Ulu tentu dipengaruhi banyak hal, salah satunya faktor topografi alam dan ketersediaan infrastruktur dasar," ujarnya. 

Baca juga: Cara Markus Wan dalam Menyediakan Jaringan Internet di Kantor Baru Pemkab Mahulu 

Dengan mendukung jaringan microwave link di Mahulu tentu dibangun satu link (backbone) darat sepanjang 186 km dengan kapasitas 100G, 6 Hop Microwave, dan 7 menara telekomunikasi (Microwave TE) dengan kapasitas 7 channel frekuensi dengan kapasitas 1G.

"Oleh karena itu, pada tahun 2023 lalu terdapat 15 kampung yang masyarakatnya sudah dapat menikmati layanan fiber optik program palapa ring.

Sisanya masyarakat di 35 Kampung harus menggunakan antena V-Sat untuk mendapatkan jaringan data internet," sebutnya.

Sampai saat ini, pembangunan tower BTS yang sudah dibangun di Mahulu terdapat 33 unit bakti Kominfo, 10 unit Pemkab Mahulu dan enam unit dari Telkomsel.

Akibat jaringan yang tak kunjung baik, berbagai bidang pun ikut merasakan dampak yang signifikan.

Sebagai daerah perbatasan Indonesia - Malaysia, kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) adalah daerah yang berada di hamparan sungai Mahakam.

Diketahui Kabupaten Mahulu memiliki luas wilayah sebesar 15.315 km persegi yang terdiri dari 5 kecamatan dan 50 desa dengan jumlah penduduk sebanyak 28.833 jiwa.

Baca juga: Tolak Ukur Suksesnya BPJS di Malinau Bergantung pada Jaringan Internet

(TribunKaltim.co/Kristiani Tandi Rani)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved