Tribun Kaltim Hari Ini

Plt Assisten 2 Pemkot Samarinda Mengusulkan Jembatan Mahkota II jadi Satu Arah, Sedang Dikaji

Wali Kota Samarinda Andi Harun memastikan akan melakukan evaluasi kepada petugas dan pelaksana agar kejadian serupa tak kembali terjadi.

Penulis: Martinus Wikan | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
Pemerintah Kota  Samarinda tengah melakukan pemeliharaan Jembatan Achmad Amins atau yang sering dikenal dengan Jembatan Mahkota II dimulai dengan pengupasan aspal dan pengaspalan ulang. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Saat ini Jembatan Mahkota II alias Jembatan Ahmad Amiens sedang fokus dalam tahap perbaikan, mengingat sejak dibangunnya jembatan ini memang belum pernah dilakukan peremajaan.

Namun beberapa waktu lalu, terjadi musibah kecelakaan yang menimpa dua warga Samarinda hingga tewas. Diduga, dampak dari proyek pengupasan aspal yang masih dalam proses pengerjaan.

Walikota Samarinda Andi Harun memastikan akan melakukan evaluasi kepada petugas dan pelaksana agar kejadian serupa tak kembali terjadi.

Sehingga pihaknya pun menggelar rapat evaluasi belum lama ini.

Plt Assisten 2 Marnabas Patiroy yang bertugas memimpin rapat, pun menjelaskan demikian.

Baca juga: Polisi Berhasil Ungkap Pengendali Narkoba dari Lapas Samarinda dan Balikpapan

"Sebenarnya ada petugas, tapi pekerjaannya memang di malam hari dan tidak dilakukan buka tutup, karena khawatir ada kemacetan panjang," ungkapnya pada TribunKaltim.co.

Sebelumnya kegiatan ini sudah diinformasikan melalui spanduk pemberitahuan dan akun resmi Instagram dari Dinas Pekerjaan dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda bahwa pengerjaan akan dilakukan mulai 6 Juni hingga 27 Juli 2024.

Namun hingga saat ini, proyek tersebut belum juga rampung.

Sehingga Marnabas memastikan pihak pelaksana akan diberi denda. "Kontraktor bilang yang lama itu pengupasan aspalnya, belum lagi faktor alam cuaca.

Tapi intinya kontraktor di denda karena ada keterlambatan," tuturnya.

Terkait dengan sistem buka tutup jalur, Marnabas menjelaskan bahwa ada saja pengendara yang menyelip tak mematuhi arahan petugas.

Sebab itu, pihaknya mengusulkan kajian lalu lintas di kawasan Jembatan Mahkota II ini agar kembali dievaluasi dengan melibatkan Satlantas Kota Samarinda.

"Kita juga sedang usulkan dijadikan satu arah. Kemungkinan besar, yang jalur ke arah Sambutan nanti akan di tutup karena kita tidak boleh menutup ke arah jalan tol karena itu jalan nasional, dan saat ini sedang dikaji.

Supaya petugas atau pelaksana bisa mengerjakannya di siang hari supaya cepat, asal dijagain," ungkapnya.

Terkait dengan pengamanan lalu lintas, Marnabas juga telah mengarahkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda untuk terus melakukan pemantauan di lapangan.

Sehingga dalam proses penyelesaian proyek ini, tetap dapat tertib dilakukan. "Saya juga sudah menegur Dishub agar dipantau, karena apalagi jika nanti di tutup," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved