Berita Samarinda Terkini
Mantan Karyawan RSUD AWS Diduga Pemicu Kebakaran di Jalan Abul Hasan Samarinda
Kebakaran hebat yang terjadi pada Jumat (9/8) malam itu telah menghanguskan 10 bangunan dengan 61 jiwa terdampak
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tiga hari pasca kebakaran besar yang hanguskan hunian mereka di Jalan Abul Hasan, Gang 7, RT 13, Kelurahan Pasar Pagi, Kecamatan Samarinda Kota, para korban terdampak masih memilih mengungsi ke rumah kerabat mereka.
"Karena mau nyentuh (puing-puing rumah yang terbakar) masih enggak ada tenaga. Musibah ini masih seperti mimpi," ujar Efendy (35) kepada Tribunkaltum.co, Senin (12/8/2024).
Sebagaimana diketahui, kebakaran hebat yang terjadi pada Jumat (9/8) malam itu telah menghanguskan 10 bangunan dengan 61 jiwa terdampak.
Warga setempat mengatakan kuat dugaan kebakaran disebabkan oleh pria berinisial MU (35) yang sengaja melakukan pembakaran di dalam rumahnya hingga meluas ke hunian lain yang notabene bermaterial kayu.
Baca juga: Penyebab Kebakaran Pasar Segiri Samarinda, Saksi Mata Sebut Akibat Korsleting Listrik
Baca juga: PMK Gerak Cepat, Kebakaran di Pasar Segiri Samarinda Berhasil Dipadamkan dalam 20 Menit
Warga meyakini tuduhan itu bukan tanpa dasar. Pasalnya terduga yang sama sudah 4 kali kedapatan mencoba melakukan upaya pembakaran.
Bahkan sebelum hari musibah itu terjadi, MU sudah mencoba melakukan pembakaran di lantai dua rumahnya pada Kamis (8/8) siang.
"Dia ngamuk karena tidak dikasih rokok sama warga," beber Bahar (30) warga setempat.
Ibu dua anak bersama sejumlah warga lainnya mengatakan terduga pelaku diduga mengalami depresi pasca kedua orangtuanya meninggal.
"Dia (MU) juga kayanya masih kecanduan sabu (narkoba). Dulu juga sempat dirawat di RSJD," beber Sitimah, warga lainnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua RT 13, Ramli (30).
Ia membeberkan terduga pelaku ini sudah memiliki anak dan sepeninggalan orangtuanya hanya tinggal bersama saudaranya.
"Sehari-harinya dia jadi tukang parkir di depan (Gang 7). Kalau marah ya itu, maunya ngebakar. Kita mau tegasi tapi kakaknya marah," kata Ketua RT yang juga kehilangan 2 rumah akibat musibah yang terjadi pada Pukul 00.40 Wita itu.
Ramli mengungkap, sebelum seperti sekarang ini MU pernah menjadi karyawan RSUD AW Sjahranie Samarinda.
"Dia (MU/terduga pelaku) punya ijazah S1. Dulu tugasnya di Ruang Mawar (salah satu kamar inap RSUD AWS). Tapi ketahuan nyabu jadi diberhentikan," ungkapnya.
Pasca PHK itu Mu bergantung pada kedua orangtuanya yang merupakan juragan kontrakan.
Baca juga: Kebakaran di Kelurahan Gunung Steleng PPU, Pemilik Rumah Alami Luka Bakar 90 Persen
PUPR Samarinda Fokus Selesaikan Proyek Drainase di Jalan Pangeran Antasari |
![]() |
---|
Dishub Samarinda Siapkan Seleksi untuk Operator Parkir di Pasar Pagi, Utamakan Berbasis Digitalisasi |
![]() |
---|
Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 20 Rumah di Jalan Diponegoro Samarinda dalam Penyelidikan Polisi |
![]() |
---|
Pemkot Samarinda Tegaskan SKTUB di Pasar Pagi Bukan Hak Milik, Dipinjamkan untuk Pedagang Aktif |
![]() |
---|
272 Prajurit Korem 091/ASN Naik Pangkat, Danrem: Bentuk Kepercayaan dan Amanah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.