Bocah Hilang Ditemukan Meninggal

Polisi Periksa Orangtua Amel, Bocah Kubar yang Jasadnya Ditemukan tanpa Kaki Kiri, Status Saksi

Polisi periksa orangtua Amel, bocah Kubar yang jasadnya ditemukan tak utuh. Status saksi pelapor.

Penulis: Febriawan | Editor: Amalia Husnul A
TribunKaltim.co/Febriawan
KASUS AMEL BOCAH KUBAR - Kasat Reskrim Polres Kubar, AKP Asriadi. Polisi periksa orangtua Amel, bocah Kubar yang jasadnya ditemukan tak utuh. Status saksi pelapor. 

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR -  Jumat (16/8/2024), polisi memeriksa kedua orangtua Amelinda Sari, bocah asal Kutai Barat (Kubar) yang dilaporkan hilang lalu ditemukan meninggal.

Jasad bocah asal Kubar yang biasa disapa Amel ini ditemukan dalam kondisi tidak utuh, kaki kiri dan rambutnya tidak ada setelah 13 hari dilaporkan hilang.

Pemeriksaan kedua orangtua Amel, bocah kelas 3 SD 002 Jengan Danum, Kecamatan Damai, Kabupaten Kubar ini disampaikan Kapolres Kubar melalui Kasat Reskrim AKP Asriadi kepada TribunKaltim.co

Sebelumnya, Amel anak dari Salfinus Mulyono dan Rustina Yutmilde dilaporkan hilang 1 Agustus 2024.

Baca juga: Jasad Amel Bocah 9 Tahun di Kubar Ditemukan dalam Kondisi Tidak Utuh, Polisi Tunggu Hasil Visum

Jasad Amel ditemukan di perkebunan karet, 13 Agustus 2024. 

" Ya benar keduanya (Salfinus Mulyono, dan Rustina Yutmilde) masih menjalani pemeriksaan sebagai saksi," kata Kasat Reskrim AKP Asriadi, dikonfirmasi pukul 16.00 tadi. 

Asriadi menjelaskan keduanya datang ke polres Kubar dalam rangka pemeriksaan sebagai saksi.

Yang mana keduanya juga merupakan pelapor atas kasus ini. 

"Baru hari kita bisa paanggil dan ambil keterangan. Karena kemarin masih suasana duka," jelas Asriadi.

Pengambilan keterangan kepada kedua orang tua korban yang mana mereka juga merupakan pelapor.

Sebagai dasar untuk melakukan penyelidikan. 

Proses pemeriksaan kepada keduanya terus dilakukan dengan didampingi kuasa hukum keduanya.

Proses pemeriksaan terhadap keduanya dilakukan mulai pukul 13.00 hingga pukul 16 00 Wita. 

"Sampai saat ini masih terus berjalan," tegasnya. 

Asriadi menegaskan pihaknya terus mendalami kasus ini.

Begitu juga pengumpulan bukti bukti terus dilakukan.

"Kami terus bekerja guna menuntaskan kasus ini," jelasnya.

Daftar 5 fakta terbaru kematian Amel, bocah Kubar yang hilang lalu ditemukan meninggal:

1. Keluarga tolak autopsi

Orangtua Amel, Salfianus Mulyono dan Yutmilda telah menandatangani surat penolakan autopsi jasad anaknya.

Surat penolakan autopsi, menurut Kapolres Kubar melalui Kasat Reskrim Polres Kubar, AKP Asriadi telah ditandatangani oleh ayah dan ibu korban yang disaksikan oleh tokoh masyarakat.

"Pihak keluarga tidak bersedia, ya tidak apa-apa. Kita tuangkan di surat pernyataan," jelas Kasat Reskrim Polres Kubar .

2. Alasan sebenarnya keluarga tolak autopsi

Sempat beredar kabar, keluarga menolak autopsi karena alasan biaya.

Namun, AKP Asriadi membantah hal ini.

"Untuk soal autopsi, pembiayaan dari Polri. Karena ini bagian dari proses penyelidikan," kata AKP Asriadi.

Meski sudah diberi penjelasan, namun menurut Kasat Reskrim keluarga Amel masih tetap menolak autopsi.

"Keluarga menolak dengan alasan kasihan jenazah. Selain itu juga mengejar supaya bisa segera dikuburkan," katanya.

AMEL BOCAH KUBAR - Foto Amelinda Sari yang biasa disapa Amel. Kanan: lokasi ditemukan jasad Amel di perkebunan karet.  Keluarga tolak autopsi, Polres Kutai Barat (Kubar) tetap selidiki kematian Amel, bocah yang jasadnya ditemukan tak utuh.
AMEL BOCAH KUBAR - Foto Amelinda Sari yang biasa disapa Amel. Kanan: lokasi ditemukan jasad Amel di perkebunan karet. Berikut 5 fakta terbaru kematian Amel, jasad bocah Kubar ditemukan tanpa kaki kiri. Penjelasan polisi terkait Amel yang sebelumnya dilaporkan hilang (HO)

3. Polisi tetap selidiki kematian Amel

Meski tidak dilakukan autopsi, Asriadi menegaskan penyelidikan untuk pencari penyebab kematian korban tetap terus dilakukan.

Tentu dengan metode dan strategi lain oleh pihak kepolisian.

"Penyelidikan tetap lanjut. Meski keluarga tidak setuju dilakukan autopsi," imbuhnya. 

4. Polisi tunggu hasil visum

Kamis (15/8/2024), Kapolres Kubar melalui Kasat Reskrim AKP Asriadi mengatakan pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah ada bekas luka atau ada dugaan kekerasan sebagai penyebab kematian korban.

"Kita masih tunggu hasil visum dari tim dokter. Juga dari hasil lab forensik.

Kita masih lakukan penyelidikan," katanya.

Mengenai kabar yang beredar bahwa kondisi mayat sudah tidak utuh lagi, dia membenarkannya. 

Namun demikian, pihak kepolisian belum menyimpulkan apa penyebab kerusakan organ tubuh korban.

5. Jenazah Amel sudah dipindahkan ketika polisi datang

Menurut Kasat Reskrim, saat anggota polisi datang, jenazah sudah diangkat oleh anggota BPBD dan keluarga.

"Ketika kami datang, jenazah sudah diangkat. Tapi tetap melakukan olah TKP.

Walaupun tanpa ada mayatnya," imbuh dia.

KASUS AMEL BOCAH KUBAR - Kasat Reskrim Polres Kubar, AKP Asriadi (kedua dari kiri) saat ditemui di Polres Kutai Barat, Kamis (15/8/2024). Menurut AKP Asriadi, polisi tetap melanjutkan penyelidikan terkait kematian Amel meski keluarga menolak jasadnya diautopsi.
KASUS AMEL BOCAH KUBAR - Kasat Reskrim Polres Kubar, AKP Asriadi (kedua dari kiri) saat ditemui di Polres Kutai Barat, Kamis (15/8/2024). Menurut AKP Asriadi, polisi tetap melanjutkan penyelidikan terkait kematian Amel meski keluarga menolak jasadnya diautopsi. (TribunKaltim.co/Febriawan)

Kronologi penemuan jenazah Amel

Diberitakan sebelumnya, jenasah gadis wanita 9 tahun ditemukan oleh warga yang sedang menyadap karet sekitar 1 km dari rumah orang tua Amel.

Bermula dari ditemukannya pakaian korban, setelah ditelusuri akhirnya ditemukan oleh ibunya sendiri sekitar 40 meter dari titik penemuan pakaian Amel.

Ibu Amel langsung histeris saat melihat anaknya dalam keadaan telungkup di daerah rawa.

Akhirnya keluarga korban dan warga melaporkan ke polisi. 

Namun belum polisi datang, jenazah korban sudah dievakuasi bersama petugas BPBD.

Menurut saksi, saat ditemukan, jasad Amel sudah hampir membusuk.

Namun yang aneh, kaki kiri korban dari lutut ke bawah tidak ada.

Kepala Amel juga botak, padahal Amel memiliki rambut panjang.

Posisi jenazah telungkup dengan kaki kanan terpelintir, sedangkan kaki kirinya dari lutut ke bawah hilang.

Hanya tersisa tulang besar dari paha ke atas. Rambutnya juga hilang.

Jasad Amel kemudian dievakuasi ke rumah duka dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Harapan Insan Sendawar untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

Kondisi fisik yang tidak wajar itu juga diungkapkan oleh petugas BPBD Kabupaten Kubar, Seno, yang ikut mengevakuasi jasad Amel.

Menurutnya, saat dievakuasi, tubuh Amel hampir hancur dan kaki kirinya tidak ada.

Dia mengatakan, pihak BPBD hanya membantu dalam pencarian dan evakuasi, sementara untuk proses penyelidikan lebih lanjut diserahkan kepada pihak kepolisian.

Dilaporkan Hilang

Sebelumnya diberitakan, Amellinda Sari (Amel), dikabarkan hilang sejak 1 Agustus 2024.

Ayah Amel, Salfianus Mulyono, dalam laporannya ke aparat berwajib menjelaskan, putrinya pergi meninggalkan rumah pada Kamis, 1 Agustus 2024 sekitar jam 07.30 pagi di Jl. Puruq RT 002 Kampung Jengan Danum tanpa izin dirinya maupun ibu Amel, Yutmilda.

Salfinus mengatakan, dia hanya tahu Amel berangkat ke sekolah di SD 002 Jengan Danum bersama kedua adiknya.

Tetapi Amel saat itu tidak mengenakan seragam sekolah.

Setelah itu tidak pulang hingga akhirnya ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Baca juga: BREAKING NEWS: Amel, Bocah 9 Tahun di Kutai Barat yang Hilang Ditemukan Meninggal tanpa Kaki Kiri

(TribunKaltim.co/Febriawan)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved