Tribun Kaltim Hari Ini

Ternyata Bukan Keringat, Ini yang Membuat Seseorang Mengalami Bau Badan

Bau badan disebabkan dua bagian kelenjar tubuh yang dikeluarkan seluruh tubuh. Kedua kelenjar yakni keringat dan apokrin menjadi penyebab bau badan

|
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Nur Pratama
HO/DREAM
BAU BADAN - Ilustrasi bau badan. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Bau badan tak hanya disebabkan oleh keringat di ketiak saja. Menurut dokter spesialis kulit, kelamin dan stetika, Dr. Sekar Djatiningrum, Sp.DVE, FINSDV.FAADV., bau badan disebabkan dua bagian kelenjar tubuh yang dikeluarkan seluruh tubuh.

Kedua kelenjar yakni keringat dan apokrin menjadi penyebab seseorang mengeluarkan bau badan

Dokter Sekar menjelaskan, keringat yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat sejatinya tidak berbau. Namun akan berbau saat keringat terpengaruh oleh sesuatu zat yang dikonsumsi. 

"Akan menjadi sedikit beraroma ketika keringat yang menjalankan salah satu fungsi pembuangan sampah, terpengaruh sesuatu yang kita dikonsumsi," ujarnya, Sabtu (31/8). 

Baca juga: Inilah 10 Manfaat Tawas untuk Kesehatan dan Kecantikan, Bukan Hanya Penghilang Bau Badan

Selain itu, permukaan kulit yang berada dalam kondisi kotor juga akan bereaksi dengan bahan-bahan yang terlarut dalam keringat

"Khusus di ketiak, ada bakteri yang mengubah asam lemak yang dikeluarkan dari kelenjar apokrin menjadi zat yang berbau dan menyengat," katanya. 

Dengan memiliki fungsi sebagai pembuangan sampah atau sisa metabolisme tubuh, keringat yang berbau juga berkaitan dengan penyakit-penyakit tertentu, termasuk ginjal.

 "Sehingga ada beberapa penyakit yang dapat terdeteksi dengan mencium aroma keringat, salah satunya, penyakit ginjal," pungkasnya.

Dikutip Cleveland Clinic yang disadur dari Kompas.com, keringat sebenarnya tidak berbau. Selain itu, bau ketiak juga tidak dipengaruhi oleh jumlah keringat

Akan tetapi, bau ketiak disebabkan oleh bakteri di kulit dan cara bakteri tersebut berinteraksi dengan beringat, bukan keringat itu sendiri. Ketika tubuh berkeringat, air, garam, dan lemak bercampur dengan bakteri dan dapat menyebabkan bau.  

Adapun faktor-faktor seperti makanan, hormon, dan obat-obatan dapat memengaruhi bau badan. Selain itu, kondisi hiperhidrosis yang membuat seseorang berkeringat berlebihan juga lebih rentan terhadap bau badan.

Faktor lain yang dapat memengaruhi bau badan atau bau ketiak adalah latihan, stres atau kecemasan, cuaca panas, memiliki kelebihan berat badan/obesitas dan  genetika 

Selain itu, laki-laki lebih sering mengalami masalah bau badan karena mereka memiliki lebih banyak rambut. Sehingga memiliki lebih banyak kelenjar apokrin. Meskipun demikian, kondisi serupa bisa pula terjadi pada perempuan.  

Sebab kelenjar apokrin bertanggung jawab untuk menghasilkan bau badan. Kelenjar ini dapat ditemukan di selangkangan dan ketiak. Kelenjar apokrin menjadi aktif setelah seseorang mencapai masa pubertas. Kelenjar ini tidak mulai bekerja hingga masa pubertas, itulah sebabnya Anda tidak mencium bau badan pada anak kecil. 

Selain itu, kelenjar apokrin menghasilkan keringat yang dapat berbau saat bersentuhan dengan bakteri di kulit.  Beberapa kondisi medis dan penyakit dikaitkan dengan perubahan aroma tubuh seseorang seperti penyakit diabetes, asam urat, menopause, tiroid yang terlalu aktif, penyakit hati, penyakit ginjal, penyakit menular.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved