Putuskan Tetap Jadi ASN, Agus Tri Sutanto tak Lagi Jadikan Prioritas di Pilkada Samarinda 2024

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sekretaris DPRD Kota Samarinda, Nama Agus Tri Sutanto sempat muncul sebagai calon potensial dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Samarinda 2024. 

Diketahui, kemunculan nama Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Samarinda ini dalam bursa calon Pilkada berasal dari keinginan pihaknya.

Hal ini diakui Agus, lantaran PCNU Kota Samarinda ingin melihat kadernya juga dapat berkiprah lebih luas dalam masyarakat. 

"Nama saya muncul karena dukungan dari PCNU Kota Samarinda, yang berharap kader NU dapat memperluas pengabdian kepada masyarakat," jelas Agus Tri Sutanto.

Sebelumnya, nama Agus juga sempat dipasangkan dengan sosok petahana Andi Harun. Namun, Agus memilih untuk tetap mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan menegaskan tidak akan terlibat dalam kontestasi politik tersebut. 

Baca juga: Andi Harun-Saefuddin Zuhri Jalani Tes Kesehatan Pilkada Samarinda, Kerjakan 600 Soal Psikotes

Baca juga: Apa Andi Harun-Saefuddin Zuhri dapat Lawan jika Pendaftaran Pilkada Samarinda 2024 Diperpanjang?

Terlebih saat ini, sosok Andi Harun resmi mendaftar ke KPU Kota Samarinda bersanding dengan Syaefuddin Zuhri di Pilkada 2024 Samarinda mendatang. 

Terkait dengan hal ini, Agus tetap menghormati dan menghargai keputusan partai politik.

"Sesuai peraturan, hak untuk mengajukan calon ada pada partai politik, dan kita harus menghormati keputusan tersebut," ungkapnya.

Walau dirinya tak terjun ke dunia politik melalui Pilkada, Agus menegaskan bahwa pengabdiannya kepada masyarakat tak akan terhenti begitu saja. 

"Masih banyak jalan untuk mengabdi kepada masyarakat, salah satunya adalah dengan terus berkarya sebagai ASN," kata Agus.

Baca juga: Resmi Mendaftar di Pilkada Samarinda 2024, Andi Harun Siap Tinggalkan Rumah Jabatan

Di sisi lain, Sekwan Kota Samarinda ini menyatakan bahwa selepas pensiun sebagai ASN nantinya, dirinya akan melanjutkan pengabdiannya dalam berbagai organisasi keagamaan seperti Alkhairaat dan Nahdlatul Ulama, yang telah menjadi bagian dari hidupnya selama 16 tahun terakhir.

"Yang jelas mengutamakan kepentingan masyarakat. Pengabdian kita kepada masyarakat adalah pengabdian tanpa henti hingga akhir hayat," pungkasnya. (*)