Berita Samarinda Tekini
Tim FKIP Unmul Adakan Pengabdian Masyarakat di Samarinda, Kenalkan Integrasi STEM dan SDGs Guru IPA
Tim dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mulawawarman atau Unmul mengadakan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Samarinda.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tim dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mulawawarman atau Unmul mengadakan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Samarinda.
Kegiatan PKM para dosen dan mahasiswa FKIP Unmul Samarinda ini memperkenalkan integrasi STEM dan SDGs kepada guru IPA di Kota Samarinda.
Agar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) selalu relevan dengan perkembangan zaman, pendidikan IPA perlu terus diperbarui.
Dengan mengadopsi metode pembelajaran yang inovatif, siswa dapat belajar secara lebih aktif dan menyenangkan.
Pendidikan IPA yang relevan akan membantu siswa memahami bagaimana ilmu pengetahuan dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas hidup dan memecahkan masalah global.
Kegiatan PKM dengan judul “PKM Pendampingan Program STEM-Eduwisata pada Forum MGMP IPA SMP/MTs Samarinda, Kota Penyangga IKN sebagai Terobosan Baru Pembelajaran IPA berbasis Sustainable Development Goals (SDGs)”.

Baca juga: Unmul Resmikan OHCC, Berkomitmen Jaga Ekosistem di Kalimantan Timur
Program ini merupakan salah satu kegiatan PKM FKIP Unmul yang lolos seleksi untuk pendanaan hibah dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atas dukungan melalui Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat, Kelompok Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat tahun 2024 dengan nomor kontrak induk : 082/E5/PG.02.00/PM.BARU/2024 dan nomor kontrak turunan : 672/UN17.L1/HK/2024 yang telah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini.
Kegiatan PKM ini diusulkan oleh tim dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Mulawarman yang terdiri dari 3 dosen yaitu Shelly Efwinda, M.Pd. selaku Ketua, Nurul Fitriyah Sulaeman, Ph.D. dan Ruqoyyah Nasution, M.Pd. selaku anggota dosen dan 6 anggota mahasiswa yaitu Erna Sari, Saphira Devina Widya Putri Farida, Muhammad Amiq Zahidsyahtya, Rafi Arjuna Kieza, Najwa Asri Hyacinta, Dewi Suffah Anggraeni dari Program Studi Pendidikan Fisika dan Biologi.
PKM ini masuk dalam skema pemberdayaan berbasis masyarakat dengan ruang lingkup pemberdayaan kemitraan masyarakat.
Kegiatan PKM ini bekerja sama dengan mitra PKM yaitu Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA SMP/MTs sederajat di Kota Samarinda yang salah satu tujuannya, memberikan pembekalan dan pengenalan materi tentang Pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) dan Pendidikan SDGs (Sustainable Development Goals).
Serta memberikan contoh penerapan pembelajaran IPA yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka, yang berbasis pada pendekatan STEM dan SDGs yang diintegrasikan dengan kegiatan wisata atau kunjungan ke lokasi edukasi tertentu sesuai dengan materi yang diajarkan.
Baca juga: Rektor Unmul Berharap 5.867 Mahasiswa Baru dari 13 Fakultas Lulus dalam Waktu 4 Tahun
Sebagai tahap awal, kegiatan PKM dilakukan di Sekretariat MGMP IPA tingkat SMP/MTs sederajat Kota Samarinda bertempat di SMP Negeri 4 Samarinda.
Peserta kegiatan PKM berjumlah 40 guru IPA SMP Kota Samarinda, jumlah ini melebihi target yaitu sebanyak 35 Guru.
Pada kegiatan awal ini diadakan penyampaian dan diskusi materi tentang modul ajar dan lembar kerja berbasis STEM-SDGs yang dilaksanakan tanggal 10-11 Agustus 2024.
Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan proyek pada 31 Agustus 2024 dan September dijadwalkan akan dilakukan kunjungan pembelajaran oleh siswa dan guru SMP ke Water Treatment Plant Universitas Mulawarman.
Tujuannya untuk pembelajaran IPA tentang pencemaran air dan pemanfaatan filter air sebagai contoh implementasi program STEM-Eduwisata seperti yang tertera pada judul kegiatan PKM.
Dalam rangkaian kegiatan yang kaya akan kreativitas dan inovasi, pada tahap awal kegiatan para guru secara aktif terlibat dalam praktik berkelompok.
Mereka diajak untuk merancang dan menghasilkan berbagai produk yang tidak hanya mengimplementasikan konsep STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) namun juga selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Melalui pendekatan yang menyenangkan dan interaktif, para peserta mampu menggabungkan pengetahuan teoritis dengan keterampilan praktis, diantaranya:
- Gantungan Kunci Resin Daur Ulang

Gantungan kunci resin berbahan dasar sampah plastik selain memiliki nilai estetika yang tinggi, pembuatan gantungan kunci ini juga mengajarkan peserta tentang pentingnya daur ulang dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Dengan demikian, sejak dini para guru dapat menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan kepada siswa-siswi mereka.
- Model Rumah Tahan Banjir
Pada PKM ini, peserta mengembangkan model rumah tahan banjir yang dilengkapi dengan sensor air yang terinspirasi dari desain rumah panggung khas Dayak, yang telah terbukti efektif dalam menghadapi bencana banjir.
Melalui proyek ini, peserta tidak hanya belajar tentang prinsip-prinsip fisika namun juga memahami pentingnya mitigasi bencana dan adaptasi terhadap teknologi sensorik.

- Model Rumah Panel Surya
Selain model Tahan Banjir, model rumah panel surya menjadi salah satu model yang sesuai dengan tujuan SDGs yaitu menyediakan energi bersih dan terjangkau.
Proyek ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep energi terbarukan dan mendorong pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana.
Dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi utama, rumah panel surya dapat menjadi solusi yang ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan energi di masa depan.
- Filter Air Sederhana
Kegiatan ini memberikan wawasan akan cara membuat filter air sederhana yang sangat relevan dengan upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya di daerah yang masih kesulitan mengakses air bersih.
Melalui pembuatan filter air, peserta tidak hanya belajar tentang proses penyaringan air namun juga memahami dampak pencemaran air terhadap kesehatan manusia dan ekosistem.
Dampak Kegiatan
Kegiatan PKM ini diharapkan menjadi katalisator bagi para guru IPA di Kota Samarinda dalam pembelajaran yang lebih inovatif dan relevan.
Dengan mengadopsi pendekatan STEM dan SDGs para guru didorong untuk menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya mengasah kemampuan kognitif siswa, namun juga menumbuhkan kesadaran akan isu-isu global yang mendesak.
Melalui PKM ini, para guru diharapkan mampu merancang kegiatan pembelajaran yang kontekstual, yaitu pembelajaran yang menghubungkan materi pelajaran dengan permasalahan nyata yang dihadapi masyarakat Kota Samarinda.
Misalnya, dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam lokal, guru dapat mengembangkan proyek-proyek berbasis sains yang bertujuan untuk mengatasi masalah lingkungan seperti pencemaran air atau pengelolaan sampah.
Pendekatan yang demikian tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik, tetapi juga mendorong siswa untuk menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab.
Dengan kolaborasi yang baik antara universitas dan MGMP, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Samarinda, khususnya dalam bidang IPA.
Para guru yang telah mengikuti kegiatan ini diharapkan dapat menjadi agent of change di sekolah masing-masing, mengimplementasikan konsep-konsep yang telah dipelajari, dan membagikannya kepada rekan-rekan sejawat.
Shelly Efwinda, M.Pd., dari Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Mulawarman, selaku ketua PKM, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal yang signifikan dalam mendorong integrasi konsep STEM-SDGs ke dalam pembelajaran IPA di sekolah khususnya di Tingkat SMP.
“Kami berharap para guru dapat mengadopsi inovasi-inovasi pembelajaran kreatif ini dan menerapkannya di kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang tidak hanya teoritis tetapi juga aplikatif,” ujar Shelly Efwinda.
Sementara itu, Ketua MGMP IPA Kota Samarinda, Hidayat Sapari, M. Pd., menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
“Kerja sama dengan Universitas Mulawarman memberikan kami wawasan baru dan mendalam mengenai pembelajaran berbasis STEM-SDGs yang relevan dengan kebutuhan zaman,” ungkap Hidayat Sapari, M. Pd.
PKM yang diselenggarakan oleh TIM PKM FKIP Unmul telah membuka peluang besar untuk pengembangan pendidikan IPA di Kota Samarinda.
Melalui kegiatan ini, para guru tidak hanya memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga membangun jaringan kolaborasi yang kuat.
Potensi pengembangan program ini sangat besar, misalnya dengan melibatkan lebih banyak disiplin ilmu, seperti sosial dan humaniora, untuk menciptakan pembelajaran yang lebih holistik.
(*)
SMAN 10 Samarinda Dipilih Jadi Sekolah Garuda, Disdikbud Kaltim Siapkan Standar Internasional |
![]() |
---|
Tidak Mampu Bayar Travel hingga Gadai Hp, Penumpang Dihajar Pakai Botol Parfum |
![]() |
---|
JATAM Kaltim: Pemerintah dan Aparat Harus Tegas Terkait Kejahatan Tambang Batubara di Paser |
![]() |
---|
Ribuan Pemilih Pemula Samarinda Belum Lakukan Perekaman KTP, Disdukcapil Siapkan Layanan Akhir Pekan |
![]() |
---|
Gapki Kaltim 'Bekesahan' dengan Milenial Bahas Industri Sawit dan Efek Ekonomi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.