Berita Berau Terkini
Disbudpar Akan Perketat Pintu Masuk untuk Cegah Pengunjung Masuk di Pulau Kakaban Berau
Disbudpar Berau, segera menerbitkan Surat Edaran (SE) terkait peningkatan pengetatan penjagaan pada penutupan Pulau Kakaban, Maratua
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, segera menerbitkan Surat Edaran (SE) terkait peningkatan pengetatan penjagaan pada penutupan Pulau Kakaban, Maratua.
Kepala Disbudpar Berau Ilyas Natsir menyebut, upaya itu untuk meningkatkan keamanan Pulau Kakaban dari serbuan agen travel wisata yang nakal.
Sebab hingga kini, masih ada travel-travel yang menawarkan trip keliling pulau, termasuk mengunjungi Pulau Kakaban.
“Iya, kami akan segera menerbitkan SE, karena kan itu (Pulau Kakaban, red) masih ditutup untuk dilakukan pemulihan (konservasi),” jelasnya kepada Tribunkaltim.co, Minggu (8/9/2024).
Hal ini, tentu dapat mengancam keberadaan ubur-ubur tidak menyengat, yang kondisinya saat ini masih memprihatinkan.
“Padahal pintu lama sudah ditutup, dan pintu baru sudah ada penjagaan. Ini cukup memprihatinkan, kami akan meningkatkan pemantauan juga,” jelasnya.
Baca juga: Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik akan Tutup Destinasi Pulau Kakaban Berau
Baca juga: Tanggapan Bupati Berau Terkait Permintaan Pj Gubernur Kaltim dan WALHI Tutup Danau Pulau Kakaban
Terpisah, Kepala Kampun Payung-Payung, Maratua, Riko, mengakui memang masih didapati pelaku agen travel yang sebagian besar berasal dari luar Berau, bertindak melanggar pembatasan yang dilakukan di Pulau Kakaban.
“Umumnya ada yang dari luar Berau, memang ini meresahkan,” jelasnya.
Sejauh ini, pihaknya telah menugaskan petugas keamanan dari masyarakat kampung untuk menjaga destinasi tersebut di pintu sebelah selatan atau yang baru-baru ini diresmikan.
“Kami sudah ada dua orang kampung yang menjaga, agar tidak ada wisatawan yang sembarangan masuk,” jelasnya.
Sayangnya hal itu menjadi tidak maksimal. Sebab, pada akhir pekan tidak dilakukan penjagaan, karena keterbatasan anggaran untuk membayar tenaga kerja.
“Namun, ini jadi perhatian, kami dalam waktu dekat akan memasang penjagaan setiap hari, dan melakukan pemalangan pintu masuk,” ujarnya.
Bahkan, dirinya mengakui beberapa waktu lalu, terdapat sebuah asosiasi menyurati dirinya. Surat tersebut dimaksudkan agar Pemerintah Kampung Payung-Payung membuka akses wisata bagi wisatawan.
Namun, dikarenakan masa pemulihan belum usai, permintaan itu belum bisa dilakukan.
Baca juga: Alasan Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Tutup Pulau Kakaban di Berau Kaltim
“Sebab asosiasi meminta kami, namun ini masih pemulihan, kami tidak ingin kerusakan bertambah sampai ada kejelasan dari penelitian yang sudah dilakukan,” paparnya.
Dirinya berharap, wisatawan bisa memahami maksud dan tujuan dari penutupan tersebut. Sehingga, wisatawan juga diajak untuk menikmati wisata lain selain mengunjungi Pulau Kakaban. (*)
Diskon 10 Persen PBB di Berau, Berlaku hingga September 2025 |
![]() |
---|
Buruh di Berau Datangi Kemnaker untuk Mengadu, Disuruh Pulang Usai Wamenaker Terjaring OTT KPK |
![]() |
---|
Antara Luka dan Kasih, Korban KDRT di Berau Banyak yang Cabut Laporan karena Kasihan pada Suami |
![]() |
---|
Disbudpar Berau Wajibkan SOP Keselamatan di Semua Destinasi Wisata Air |
![]() |
---|
PKK Berau Kunjungi 4 Anak Terdampak Stunting, Beri Bantuan hingga Edukasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.