Teras Samarinda Dibuka

Sampah Berserakan di Teras Samarinda, Pemkot Fokus Bangun Kesadaran Masyarakat, Kata DLH soal Sanksi

Sampah berserakan di Teras Samarinda, Pemkot fokus bangun kesadaran masyarakat. Kata Kepala DLH terkait sanksi bagi yang buang sampah sembarangan

TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari
TERAS SAMARINDA - Suasana di Teras Samarinda yang merupakan ikon baru ibukota Kaltim. Sampah berserakan di Teras Samarinda, Pemkot fokus bangun kesadaran masyarakat. Kata Kepala DLH terkait sanksi bagi yang buang sampah sembarangan 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kawasan Tepian Mahakam yang disulap Pemkot menjadi Teras Samarinda menjadi ikon baru ibukota Kaltim.

Kehadiran Teras Samarinda sebagai ruang publik ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat hingga selalu ramai pengunjungnya.

Sayangnya, ramainya pengunjung Teras Samarinda ini diikuti pula dengan tantangan baru yakni soal sampah yang ditemukan berserakan. 

Bahkan baru sehari Walikota Samarinda, Andi Harun mengkampanyekan gerakan pungut sampah, kawasan Teras Samarinda sudah kembali kumuh karena sampah. 

Baca juga: Teras Samarinda Disorot, Kurang Tempat Duduk Bagi Pengunjung hingga Rumput Terinjak

Baca juga: Sampah Kembali Berceceran di Teras Samarinda, Pengamat Singgung Pemasangan CCTV dan Sanksi Tegas

Baca juga: Jamin Keamanan Parkir Pengunjung Teras Samarinda, Perumda Varia Niaga Bakal Libatkan Masyarakat

Ada desakan untuk Pemkot Samarinda menerapkan sanksi bagi pengunjung yang buang sampah sembarangan di Teras Samarinda.

Lantaran  kesadaran masyarakat terkait kebersihan lingkungan di kawasan Teras Samarinda tampaknya masih belum terbangun. 

Kawasan Teras Samarinda yang menjadi ikon baru ibukota Kaltim ini telah dibangun dengan anggaran besar, namun kondisi kebersihannya masih sering diabaikan oleh pengunjung. 

Hal ini memicu kritik dari berbagai pihak, termasuk pengamat ekonomi dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Purwadi Purwoharsojo.

Ia mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda agar lebih tegas dalam menegakkan aturan kebersihan, termasuk memberikan sanksi kepada masyarakat yang tidak tertib.

"Harus ada sanksi tegas dari pemerintah. Karena sampai hari ini, kesadaran kebersihan warga kita ini masih sangat miris,” tegas Purwadi (16/9/2024).

Menanggapi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda, Endang Liansyah mengakui bahwa masalah kebersihan bukanlah terkait minimnya fasilitas, melainkan kurangnya kesadaran dari masyarakat itu sendiri.

Menurutnya, pendekatan yang lebih efektif adalah membangun kesadaran masyarakat, bukan dengan paksaan atau hukuman.

Sampah yang bertumpuk dan berserakan di Teras Samarinda, Senin (16/9/2024).
SAMPAH DI TERAS SAMARINDA - Sampah yang bertumpuk dan berserakan di Teras Samarinda, Senin (16/9/2024). Sampah berserakan di Teras Samarinda, Pemkot fokus bangun kesadaran masyarakat. Kata Kepala DLH terkait sanksi bagi yang buang sampah sembarangan (HO/Warga)

Hal ini, sejalan dengan visi Kota Peradaban yang dicanangkan oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun. 

"Jadi yang dimaksud dengan peradaban adalah orang yang sudah memiliki kesadaran menuju kebaikan.

Baca juga: Teror Sampah di Teras Samarinda Masih Jadi Momok, Pengamat Usul Sanksi, Warga: Bikin Malu Saja

Seharusnya soal kebersihan itu tidak usah diingatkan lagi.

Karena yang mau diubah itu bukan dengan paksaan, tekanan, hukuman, tapi kesadaran," jelasnya saat ditemui TribunKaltim, Selasa (17/9/2024).

Terkait dengan sanksi, Endang mengakui bahwa hal tersebut telah dibicarakan sebelumnya. Namun, ia menegaskan bahwa sanksi bukanlah prioritas utama.

Meskipun demikian, tak menutup kemungkinan pihaknya akan menerapkan sanksi bagi pelanggar kebersihan.

Namun, hal itu dianggap sebagai upaya terakhir.  "Itu jalan terakhir. Tapi kami masih berharap ada sisi baiknya warga Samarinda.

Kami optimis," pungkas Endang.

Pemasangan CCTV

Sebelumnya, Senin (16/9/2024) salah satu pengunjung Teras Samarinda mengungkapkan keprihatinannya dengan banyak sampah di Teras Samarinda.

Ani, warga Samarinda yang hendak berolah raga menyayangkan kondisi terkini Teras Samarinda lantaran masyarakat tidak menjaga kebersihan.

Ia sempat bertanya kepada petugas penjaga di sana, dan mendapatkan informasi ada beberapa fasilitas yang diduga sengaja dirusak oleh oknum tak bertanggung jawab.

"Joroknya, mau sampai kapan begini mindsetnya, bikin malu saja," ujarnya.

Padahal, Walikota Samarinda, Andi Harun baru saja mengimbau warga untuk menjaga kebersihan ikon baru Samarinda ini.

Baca juga: 40 Tempat Sampah di Teras Samarinda vs Kesadaran Warga, DLH Bakal Angkut Sampah 2 Kali Sehari

Pengamat ekonomi Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda, Purwadi Purwoharsojo yang berada di Teras Samarinda sejak pukul 07.00 Wita mengaku terkejut melihat kondisinya.

Menurutnya, Pemerintah harus memberi sanksi tegas kepada pengunjung agar masyarakat ikut menjaga kebersihan.

"Harus ada sanksi tegas dari pemerintah pada pengunjung supaya masyarakat ini benar-benar patuh pada aturan kebersihan.

Karena sampai hari ini, kesadaran kebersihan warga kita ini masih sangat miris,” tegas Purwadi.

Purwadi juga menyoroti rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Menurutnya, perlu adanya peningkatan pengawasan, baik melalui penambahan CCTV maupun SDM yang bertugas menjaga kebersihan.

Padahal Teras Samarinda diharapkan menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru untuk menjadi ajang ekonomi wisata dan ekonomi kreatif di Samarinda.

Jika kebersihan tidak terjaga, menurut Purwadi, cita-cita tersebut bisa gagal total.

Ia pun menyayangkan sikap masyarakat Samarinda yang tak bisa merawat fasilitas umum yang telah dibangun dengan dana yang tak sedikit.

"Padahal baru di bangun dengan uang APBD Samarinda lo, milyaran itu.

Pak Walikota sudah kerja keras siapkan Teras Samarinda tapi justru orang-orang Samarinda yang tidak bisa merawat dengan baik, malu sama orang luar daerah kalau lihat begitu," katanya.

DLH Angkut Sampah 2 Kali Sehari

Pemkot Samarinda sudah menyediakan banyak tempat sampah di Teras Samarinda.

Baca juga: Dongkrak Ekonomi di Teras Samarinda, Pemkot Sarankan Pengelola Tambah Stand UMKM di Eks SPBU

Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Boy Leonardo Sianipar menjelaskan bahwa jumlah tempat sampah di Teras Samarinda sebenarnya sudah cukup memadai, bahkan melebihi kebutuhan. 

“Secara umum untuk jumlah tempat sampah di Teras Samarinda sebenarnya sudah cukup sesuai, bahkan dengan jumlah lebih dari 40 tempat sampah,” ujarnya.

Selain itu, pada momen tertentu, DLH mengangkut sampah dua kali sehari. 

Peningkatan jumlah sampah sering terjadi saat akhir pekan atau ketika ada event di Teras Samarinda.

Untuk mengatasi hal itu, pihaknya pun telah menyiapkan pengangkutan sampah sebanyak dua kali dalam sehari.

“Pengangkutan sampah sendiri dilaksanakan saat sore dan pagi hari,” sebut Boy.

Pasang Plang

Sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, DLH Samarinda akan segera memasang plang atau penanda permanen yang berisi larangan membuang sampah sembarangan, menginjak rumput, dan ketentuan larangan lainnya. 

“Yang pasti kami akan upayakan maksimal, harapannya agar ke depan ada respons yang baik dari masyarakat dalam menjaga kebersihan di Teras Samarinda,” kata Boy. 

Untuk pemasangan plang ini, menurut Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda, Basuni, sebagai upaya mencari solusi untuk meningkatkan kesadaran warga, termasuk dengan memperbaiki fasilitas yang ada di Teras Samarinda.

"Untuk mengimbangi edukasi masyarakat, tentu ada fasilitas yang harus kita penuhi.

Karena kita tidak bisa menjustrifikasi masyarakat bahwa mereka 'bandel', tapi bukan berarti mereka tidak bandel juga, karena penyediaan fasilitas kita masih kurang," ujarnya (16/9/2024).

Dalam waktu dekat, pihaknya akan menyediakan papan larangan membuang sampah sembarangan dan larangan menginjak rumput. 

"Ini memang belum ada, sehingga ketika nanti sudah tersedia, masyarakat bisa membacanya," kata Basuni.

Ia juga menyoroti kebutuhan akan fasilitas tempat duduk yang masih terbatas.

Saat ini, banyak pengunjung yang terpaksa duduk di pelataran dengan kaki menggantung hingga mengenai rumput.

Sebagai Ketua Pengelola Teras Samarinda, Basuni memastikan bahwa pihaknya berencana menambah fasilitas penunjang lainnya, seperti pemasangan speaker aktif yang akan terus-menerus memberikan imbauan kepada masyarakat agar menjaga kebersihan dan ketertiban, mirip dengan sistem yang diterapkan di bandara.

Selain itu, mekanisme kerja petugas kebersihan dan keamanan juga akan ditingkatkan, mengingat saat ini Teras Samarinda masih dalam masa transisi. 

Basuni mengakui bahwa pengelolaan saat ini belum sempurna, namun ia optimis dengan adanya perbaikan fasilitas dan edukasi yang konsisten, pengelolaan ruang publik tersebut akan menemukan bentuk yang ideal.

DLH Samarinda juga berencana menambah pembatas di sekitar area rumput untuk mengingatkan pengunjung agar tidak menginjaknya. 

"Harapannya, pembatas ini bisa menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa rumput tersebut tidak boleh diinjak.

Intinya, kami terus berupaya mencari bentuk pengelolaan yang ideal," tutup Basuni.

Baca juga: Walikota Andi Harun Pastikan Teras Samarinda Bebas Jukir Liar dan Gepeng

(TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved