Berita Samarinda Terkini

Pemkot Samarinda Luncurkan Kartu Pembelian Gas Elpiji, Bukit Pinang jadi Pilot Project

ndi Harun menyampaikan bahwa sistem kartu ini merupakan inovasi terbaru dalam penyaluran gas melon, khususnya di Kota Samarinda

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/SINTYA ALFATIKA SARI
Peluncuran kartu pembelian gas elpiji di Kelurahan Bukit Pinang Kecamatan Samarinda Ulu, Kamis (19/9). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus berupaya mencari solusi permanen untuk mengatasi permasalahan kelangkaan gas melon yang kerap terjadi, terutama saat menjelang hari raya besar. 

Salah satu langkah inovatif yang tengah digodok adalah penerapan sistem kartu pembelian gas melon. Hal ini dibuktikan dalam gelaran peluncuran kartu pembelian gas elpiji pada Kamis (19/9) di Kelurahan Bukit Pinang sebagai pilot project dimulainya kebijakan ini.

Peluncuran program ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun. Andi Harun menyampaikan bahwa sistem kartu ini merupakan inovasi terbaru dalam penyaluran gas melon, khususnya di Kota Samarinda.

Baca juga: Walikota Andi Harun akan Bawa Pendidikan di Samarinda Berskala Nasional

"Jika masyarakat sulit mendapatkan elpiji 3 kg, pasti mempengaruhi harga. Sebab itu kita terus mencari cara dan kita buat inovasi," ujarnya.

Orang nomor satu di Samarinda ini juga menjelaskan bahwa sistem ini dibuat berdasarkan Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri yang mengatur tentang penyaluran gas elpiji bersubsidi. 

"Tujuannya adalah agar gas melon ini benar-benar jatuh atau diterima secara tepat sasaran," tuturnya.

Dijelaskannya, model kartu pembelian ini merupakan inovasi yang dirancang oleh Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda. Setelah dipelajari dan dilaksanakan secara konsisten, Andi Harun meyakini bahwa ke depannya penyaluran elpiji 3 kg kepada warga yang berhak akan lebih tepat sasaran. Untuk memastikannya, dalam peluncuran ini pihaknya juga menggandeng Pertamina dan Hiswana Migas.

"Ini untuk memastikan bahwa situasi kelangkaan seperti sebelumnya dapat dihindari, terutama bagi warga dengan usaha mikro yang sangat bergantung pada elpiji 3 kg," ujarnya. Mudah-mudahan dengan ini semua bisa kita atasi," harapnya.

Sementara itu, peluncuran kartu pembelian gas elpiji ini disambut baik oleh warga. Salah satu warga, Toni, mengungkapkan pengalamannya saat mengambil jatah gas elpiji 3 kg. 

"Ini baru pertama kali, saya mau ngambil jatah. Sebulan dapat 2 tabung, ambilnya pakai kartu dan bawa Kartu Keluarga (KK) dan KTP," ujar Toni. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved