Berita Mahulu Terkini

Asisten III Mahulu Soroti Pentingnya Pemenuhan Data dan Penyusunan Program Kinerja OPD

Kita masih menemukan bahwa keterbatasan di OPD itu, terutama pada bagian program, masih sangat terasa

Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Nur Pratama
Prokopim 
Asisten Bidang Administrasi Umum (Asisten III) Mahulu, Kristina Tening saat menghadiri Rapat Paripurna yang mengagendakan Pengucapan Sumpah/Janji Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur periode 2024-2029. 

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah (Setkab) Mahakam Ulu (Mahulu), Kristina Tening, menyoroti beberapa kendala yang dihadapi oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dengan pemenuhan data dan penyusunan program

Saat ditemui oleh TribunKaltim.co, Ia menyebutkan bahwa OPD masih mengalami berbagai keterbatasan yang mempengaruhi penilaian kinerja oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

"Kita masih menemukan bahwa keterbatasan di OPD itu, terutama pada bagian program, masih sangat terasa.

Banyak kekurangan dalam hal pemenuhan data atau informasi yang bisa memberikan gambaran kepada tim penilai dari Kemenpan RB," katanya, Senin (30/9/2024). 

Baca juga: Agustinus Teguh Santoso Ingatkan Warga Mahakam Ulu untuk Jaga Kedamaian dalam Pilkada Mahulu 2024

Ia menjelaskan bahwa bagian program, baik di bidang tertentu maupun di tingkat yang lebih tinggi, masih belum mampu memberikan data yang komprehensif untuk mengukur kinerja OPD secara akurat. 

"Masih banyak sekali kekurangan dalam hal pengisian data-data yang ada di DPA, RKA kita. Contohnya, rumusan indikator outcome dan output di dalam DKIRI masih kosong dan belum bisa memberikan gambaran jelas mengenai apa yang sebenarnya dikerjakan serta target yang ingin dicapai," ujarnya.

Masalah ini, menurut Kristina, bukan hanya terdeteksi sekali. 

"Refleksi ini beberapa kali ditemukan dalam laporan-laporan. Ketika dicek kembali, masalah ini masih ada hingga saat ini," jelasnya.

Dalam asistensi terakhir yang dilakukan oleh Bappeda, ditemukan bahwa masih ada banyak kekurangan serupa. 

"Bahkan kemarin di asistensi yang dilakukan oleh Bappeda, hal-hal seperti ini masih ditemukan," tambahnya.

Ia berharap agar bagian Ortal dan Bappeda dapat lebih proaktif dalam melakukan intervensi. 

"Harapannya, ke depan ini mohon kepada bagian Ortal atau Bappeda, Pak Ului, untuk bisa lebih memperhatikan masalah ini. Sudah ada pembicaraan dengan Pak Geri juga mengenai hal ini," ucapnya. 

Ia juga mengingatkan pentingnya penyusunan kegiatan yang lebih teliti dan didukung dengan data yang valid. 

"Kalau bisa, penyusunan kegiatan perlu dilakukan dengan lebih cermat. Jika tidak, kita akan terus 'jalan di tempat', nilai kita tidak akan meningkat, meskipun kita sudah melakukan pendampingan berkali-kali," tuturnya.

Sebagai penutup, Ia menekankan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi hal ini dan memerlukan perhatian serius dari seluruh pihak terkait. 

"Ada banyak faktor yang harus diperhatikan jika kita bicara tentang masalah ini. Ini bukan hal yang bisa dianggap remeh," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved