Berita Balikpapan Terkini

Kasus Gondongan Meningkat, DKK Balikpapan Bakal Edarkan Imbauan Kewaspadaan Dini

Kasus penyakit gondongan meningkat, DKK Balikpapan bakal edarkan imbauan kewaspadaan dini.

Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Kepala DKK Balikpapan, Alwiati mengatakan, pihaknya sedang membuat imbauan agar sekolah lebih waspada pada penularan penyakit gondongan atau porititis (mumps). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dinas Kesehatan Kota (DKK) mencatat adanya peningkatan kasus penyakit gondongan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Berdasarkan data dari DKK Balikpapan, tercatat ada 19 kasus pada bulan Juli 2024.

Kemudian bulan Agustus ada 38 kasus, September ada 72 kasus.

Penyakit menular yang disebabkan Paramyxovirus ini mayoritas dapat menyerang anak-anak atau siswa sekolah.

Baca juga: Jadi Ujung Tombak Penurunan Angka Stunting, DKK Balikpapan Ajukan DO Rp10 Miliar untuk Para Kader

Kepala DKK Balikpapan, Alwiati mengatakan, pihaknya tengah melakukan survei terkait penyakit tersebut.

Setelah itu dilakukan edukasi ke sekolah dalam hal penanganan kasus gondongan.

"DKK sekarang sedang membuat imbauan agar sekolah lebih waspada, bagaimana antisipasi, meningkatkan sanitasi agar tidak terjadi penularan," ujarnya, Rabu (9/10/2024).

Alwi menerangkan bahwa gejala umum penyakit gondongan atau porititis (mumps) ini ditengarai adanya pembengkakan pada pipi dan rahang.

"Virus ini menginfeksi kelenjar parotis atau kelenjar produksi air liur, sehingga memicu pembengkakan," tuturnya.

Alwi mengimbau jika terdapat siswa yang tertular sakit diperkenankan untuk belajar dari rumah supaya tidak menularkan ke siswa lainnya.

"Karena gondongan kan menular dari air liur, jadi harus pakai masker. Tapi kalau daya tahan tubuhnya kuat, bisa saja tahan tidak tertular," tandasnya.

Baca juga: Cegah Penyakit tidak Menular, DKK Balikpapan Inisiasi Pengukuran Kebugaran pada ASN

Meski Balikpapan turut menyumbang catatan kasus gondongan, tren angka tersebut tidak tergolong sebagai wabah.

Ia menyebut, penanganan penyakit ini harus diantisipasi dengan baik agar tidak memicu kepada infeksi komplikasi pengidapnya.

Salah satunya dapat dicegah dengan pemberian vaksin MMR atau measles, mumps, rubella.

"Selama kasus itu tidak diikuti infeksi lain, tidak ada masalah. Itu cepat sembuh, sekitar 3-5 hari," pungkas Alwi. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved