Berita Nasional Terkini
Dinkes Kaltim Ungkap Angka Kasus DBD di PPU Tertinggi Kedua Nasional, Ini Penyebab dan Pencegahannya
Puluhan pekerja proyek di Ibu Kota Nusantara ( IKN ) berjibaku melawan penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ).
"Kalau selama ini memang rata-rata banyak pekerja dari IKN, karena sehubungan juga dengan pembangunan yang ada di IKN, otomatis pekerja ini rata-rata banyak dari luar daerah.
Jadi di daerah IKN itu memang banyak perusahaan-perusahaan dan proyek mereka berobat ke rumah sakit Sepaku," ujarnya.
Pasien DBD yang terawat pada RSUD Sepaku terlihat pekerja IKN lebih banyak jika dibandingkan masyarakat lokal.
"Kalau kita hitung-hitung kemarin perbandingannya itu 76 persen pasien pekerja IKN, 24 persen itu masyarakat wilayah Sepaku," ucapnya.
Meski demikian, menurut Muhammad Rumadi, dari data pasien di RSUD Sepaku pada 2024 mengalami penurunan pada akhir Oktober.
Baca juga: Balikpapan Selatan Daerah Terbanyak Kasus DBD, Dinkes Giatkan Vaksinasi Demam Berdarah Dengue
Rata-rata yang terkena adalah para pekerja IKN yang dirawat di RSUD Sepaku dan relatif 3-5 hari dibutuhkan perawatan.
"Jadi yang ada di sini 93 orang di bulan Oktober ini mereka yang datang ke rumah sakit untuk memeriksa kesehatan.
Nah kalau dari bulan Januari itu memang ada itu 11 pasien, di Februari ada 5, Maret ada 1, di April itu ada 5 lagi, Mei itu ada 16, terus Juni itu terjadi peningkatan ada 40, di Juli itu ada 111 orang.
Puncaknya Agustus ada 170 pasien, bulan September 113 dan Oktober ini 93 orang,” paparnya.
Dari angka-angka itu, Muhammad Rumadi menilai terjadi peningkatan kasus di Agustus sekitar 170 orang yang terkena DBD.
“Namun di Oktober ini terjadi penurunan dari sebelumnya 170 sekarang 93 kasus DBD, itu memang ada dari masyarakat juga ada dari pekerja yang ada di IKN," jelasnya.
Pasien DBD yang datang ke RSUD Sepaku tersebut pun melakukan beberapa tahapan baik itu pengecekan kondisi suhu tubuh hingga pengecekan darah pada laboratorium.
Ia menambahkan RSUD Sepaku belum memiliki fasilitas yang cukup atau masih banyak kekurangan namun pihak tetap akan memisahkan para pasien yang yang dikategori dapat menular.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, dr. Jaya Mualimin juga membenarkan adanya tren peningkatan DBD di Kecamatan Sepaku, PPU.
Baca juga: Separuh 2024, Dinkes Kaltim Mencatat 3.896 Kasus DBD 12 Meninggal, Terbanyak di Kabupaten Ini
Kendati demikian pihaknya mengapresiasi sebab Dinkes PPU telah melakukan penanganan dengan baik sehingga Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat kematian karena DBD lebih rendah.
| Alasan Helmy Yahya dan Mardigu Gagal Jadi Komisaris BJB, Dedi Mulyadi Sesalkan Mereka Tidak Lolos |
|
|---|
| Ahmad Sahroni Bongkar Rumahnya yang Dijarah, Bakal Dibangun Ulang? |
|
|---|
| Klaim Diskon Tambah Daya Listrik 50 Persen di PLN Mobile, Berlaku hingga 23 November 2025 |
|
|---|
| Mengurai Kasus Bilqis: Jaringan Penjual Anak, Surat Palsu, dan Penyelamatan di Jambi |
|
|---|
| Budi Arie Prediksi PSI Jadi Partai Besar 2034, Ungkap Alasan Akhirnya Memilih Gerindra |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20240223_Ilustrasi-nyamuk-Aedes-aegypti-DBD.jpg)