Berita Nasional Terkini
Dinkes Kaltim Ungkap Angka Kasus DBD di PPU Tertinggi Kedua Nasional, Ini Penyebab dan Pencegahannya
Puluhan pekerja proyek di Ibu Kota Nusantara ( IKN ) berjibaku melawan penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ).
"Memang kasus terjangkit DBD meningkat. Tapi CFR-nya hanya 0,18 persen, di bawah 0,5 persen. Artinya penanganannya baik," kata dr. Jaya saat dikonfirmasi Tribunkaltim.co, Jumat (1/11).
Namun ungkapnya, sebenarnya peningkatan DBD karena gigitan nyamuk aedes aegypti di sepanjang 2024 ini tidak hanya terjadi di PPU, melainkan se-Kalimantan Timur.
Dinkes Kaltim mencatat, sepanjang 2023 lalu terjadi 6.000 kasus DBD. Namun tahun ini, baru memasuki November kasus DBD di 2024 sudah hampir menyentuh angka 8.000.
"Tapi kita berhasil menurunkan CFR-nya (tingkat kematian karena DBD). Tahun lalu (2023) 0,38 persen. Tahun ini kita bisa tekan sampai 0,23 persen. Semoga tidak meningkat lagi," ungkapnya.
Menurut dr Jaya Mualimin pemicu DBD karena musim bahwa sepanjang 2024 ini Kaltim dilanda curah hujan yang cukup tinggi.
Hal itu memberi ruang bagi nyamuk dengan ciri khas corak hitam putih itu leluasa berkembang biak.
Terlebih terkhusus daerah PPU kini menjadi area pembangunan IKN yang memungkinkan cukup meningkatnya tempat bertelur nyamuk aedes aegypti.
"Nyamuk pembawa virus dengue ini hanya membutuhkan 10-14 hari dari bertelur sampai menjadi dewasa.
Dengan musim penghujan yang belum berhenti dan pembangunan di IKN maka ruang berkembang biak mereka semakin terbuka," bebernya.
Penyebab dan cara mencegah DBD
Saat terinfeksi virus DBD, gejalanya biasanya baru muncul 4-10 dan rang yang terjangkit DBD biasanya akan mengalami gejala sebagai berikut:
- Demam tinggi hingga 40 derajat Celcius.
- Sakit kepala.
- Nyeri otot dan sendi.
- Sakit di bagian belakang mata.
- Ruam atau bintik merah pada kulit.
Namun, saat demam mereda, tak selalu berarti DBD sudah sembuh malah menjadi sebaliknya.
Dalam kasus-kasus tertentu demam berdarah justru bisa menjadi lebih parah atau memasuki fase kritis, dimana pembuluh darah mengalami kebocoran, yang dapat menimbulkan perdarahan pada kulit dan organ lainnya.
Kerusakan pada pembuluh darah akan membuat trombosit (keping darah) dalam aliran daran menurun, yang mengakibatkan perdarahan internal, kerusakan organ, sindrom syok dengue, bahkan kematian.
Syok pada DBD atau Dengue Shock Syndrome (DSS) terjadi jika penderita DBD terlambat ditangani atau kurang waspada terhadap tanda-tanda syok dini.
| Alasan Helmy Yahya dan Mardigu Gagal Jadi Komisaris BJB, Dedi Mulyadi Sesalkan Mereka Tidak Lolos |
|
|---|
| Ahmad Sahroni Bongkar Rumahnya yang Dijarah, Bakal Dibangun Ulang? |
|
|---|
| Klaim Diskon Tambah Daya Listrik 50 Persen di PLN Mobile, Berlaku hingga 23 November 2025 |
|
|---|
| Mengurai Kasus Bilqis: Jaringan Penjual Anak, Surat Palsu, dan Penyelamatan di Jambi |
|
|---|
| Budi Arie Prediksi PSI Jadi Partai Besar 2034, Ungkap Alasan Akhirnya Memilih Gerindra |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20240223_Ilustrasi-nyamuk-Aedes-aegypti-DBD.jpg)