IKN Gawat DBD

Kisah Sohibul Pekerja IKN di Kaltim Terserang DBD, 'Saya dan 15 Teman Sekamar Tumbang'

Kisah pilu diungkapkan oleh Sohibul (32), pekerja konstruksi Ibu Kota Nusantara (IKN), yang mengaku pernah terpapar Demam Berdarah atau DBD.

Tribun Kaltim
Tribun Kaltim Hari Ini. Kisah pilu diungkapkan oleh Sohibul (32), pekerja konstruksi Ibu Kota Nusantara (IKN), yang mengaku pernah terpapar Demam Berdarah atau DBD. (Tribun Kaltim) 

TRIBUNKALTIM.CO - Kisah pilu diungkapkan oleh Sohibul (32), pekerja konstruksi Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim), yang mengaku pernah terpapar demam berdarah atau DBD.

Ditemui di ruang 101 salah satu tower di Hunian Pekerja Konstruksi di kawasan IKN, Sepaku, Penajam Paser Utara, ia pernah mengalami demam tinggi dan terpaksa libur selama sepekan.

Saat itu, keluhan yang sama juga dialami 15 teman sekamarnya yang kebetulan sama-sama berasal dari Jember, Jawa Timur.

“Saat itu beberapa teman sudah ada yang dirawat di rumah sakit dan dinyatakan demam berdarah. Intinya hampir bersamaan kami sekamar tumbang karena demam tinggi,” kata Sohibul.

Baca juga: DPRD Kaltim Ingatkan Bahaya DBD, Dorong Pemerintah Upayakan Pencegahan Akibat Perubahan Cuaca

Baca juga: Pengelola HPK Lakukan Segala Upaya Cegah DBD Terhadap 11.800 Pekerja IKN di Sepaku

Beruntung, kondisi Sohibul tak separah kawan-kawannya yang lain. 

Ketika kawan kawan sekamarnya sebagian besar harus menjalani rawat inap, ia cukup menjalani rawat jalan.

“Sempat saya dapat infus ketika periksa, tapi tak sempat opname. Saya istirahat di barak dan dirawat oleh kawan lain yang sudah sembuh. Intinya kami saling merawat dan saling menguatkan,” kata Sohibul.

Masih menurut Sohibul, dari 15 kawan sekamarnya, ada satu orang yang paling parah dan harus opname selama delapan hari.

Ia menjelaskan biaya perawatan salah satu teman tersebut habis Rp 22 juta.

“Alhamdulillah, semua ditanggung perusahaan tempat kami bekerja. Kami hanya mengeluarkan biaya untuk kebutuhan lain-lain selama perawatan di rumah sakit. Tapi ya hitungannya susah, karena tak bisa bekerja,” imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, kabupaten Penajam Paser Utara terdeteksi menempati urutan kedua nasional Incident Rate DBD.

Data tersebut diperoleh dari data resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian kesehatan RI di periode 18 Oktober 2024.

Dari kisah Sohibul, diketahui bahwa kasus DBD di kawasan IKN sudah berlangsung sejak lama, setidaknya sejak Juni Juli kasus DBD sudah banyak ditemukan di sejumlah pekerja IKN.

“Jadi kami kena itu sekira bulan Juni atau Juli. Sebelum dan sesudah itu, sampai sekarang ada saja pekerja yang terkena,” imbuhnya.

Baca juga: Kisah Pilu 16 Pekerja IKN Kaltim Asal jember, Tinggal Sekamar, Tumbang Bergantian Terkena DBD

Menurut Sohibul, keluhan pekerja seperti dirinya rata rata memang demam tinggi dan lemas serta perut mual.

Ketika diperiksa ke klinik, diagnosa dokter rata-rata memang demam berdarah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved