IKN Gawat DBD
Pengelola HPK Lakukan Segala Upaya Cegah DBD Terhadap 11.800 Pekerja IKN di Sepaku
Total penghuni di Hunian Pekerjaan Konstruksi (HPK) Ibu Kota Nusantara (IKN) sekitar 11.800 an
Penulis: Gregorius Agung Salmon | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Total penghuni di Hunian Pekerjaan Konstruksi (HPK) Ibu Kota Nusantara (IKN), di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara sekitar 11.800 an.
Hal ini disampaikan Manajer Tenan Sosbud HPK 1 IKN Wahyu Alfen, Senin, (4/11/2024)
"Per update sekarang kurang lebih 11.800 an untuk HPK satu dengan empat tapak yaitu 1 A, 1B, 1C, dan site 2," ujarnya.
Para pekerja IKN tersebut dibagi dalam 2 hunian yang mana hunian tenaga ahli sebanyak 3 unit, sedangkan sisanya atau sekitar 18 unit lainnya bagi tenaga terampil yang masing-masing memiliki kapasitas yang berbeda-beda.
"Total 22 tower, tetapi hanya untuk hunian 21 tower, Kalau untuk tower terampil itu itu kapasitasnya 760 orang sedangkan Kalau tower ahli itu menampung kurang lebih hanya 500 orang, kamar untuk terampil ukuran 6 dikali 6 dengan 7 hingga 8 ranjang delapan dobel bad atau tingkat, Badnya ada 16 dan juga ada 14 bad," jelasnya.
Dengan banyaknya hunian yang ada dan jumlah penghuni yang cukup banyak sekitar 11.800 an para pekerja, tentu pihak manajemen Tenan Sosbud HPK 1 IKN mempunyai SOP tersendiri sehingga terhindar dari serangan DBD.
Baca juga: Kasus DBD Merebak di IKN Sepaku, Ini Upaya yang Dilakukan Otorita, Kemenkes dan Dinas Kesehatan
Baca juga: Kisah Pilu 16 Pekerja IKN Kaltim Asal jember, Tinggal Sekamar, Tumbang Bergantian Terkena DBD
"Kalau kami sendiri itu upaya kami fogging dan larvasida kemudian pembersihan kawasan dimana sampah jadi tempat ibarat mungkin disitu ada nyamuk juga.Rutin juga dilakukan pembersihan dilingkungan outdoor dan juga indoor itu terus kami upayakan," ujarnya.
Tidak hanya itu demi kenyamanan penguna air bersih dengan jumlah para pekerja yang cukup banyak Pihak Manajemen HPK 1 IKN melakukan berbagai upaya dilakukan termasuk tidak menyediakan bak kamar mandi untuk menghindari penyebaran DBD.
"Kami rutin melaksanakan kegiatan, pets control khusus penanganan pengendalian nyamuk, khususnya untuk DBD, baik itu Penamburan larvasida di tando tampung air untuk distribusi kebutuhan air bersih di hunian, Terus juga tempat penampungan air yang mungkin juga risiko untuk berkembang biak, itu juga kami kendalikan, Sehingga kamar mandi kami itu tidak ada bak penampung air, kamar mandi kami pake shower," jelasnya.
Hingga saat ini demi kenyamanan para pekerja IKN pihaknya Manajemen pun telah bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk Kementerian Kesehatan RI.
Baca juga: Terjawab Penyebab DBD Tinggi di IKN Nusantara Kaltim, Urutan Kedua Tertinggi Nasional di Bawah Bali
"Kalau untuk PSM selama ini di support sama tim Dinas Kesehatan PPU dan kolaborasi kalau tidak salah dengan Kementerian Kesehatan sering melaksanakan kegiatan seperti itu di HPK," pungkasnya. (*)
Pekerja IKN
DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Ibu Kota Nusantara
Liputan Khusus
Running News
TribunKaltim.co
Otorita Siapkan Pemangsa Jentik, Tabur Ikan di Seluruh Embung IKN untuk Tekan Jumlah Kasus DBD |
![]() |
---|
Perkuat Upaya Mencegah Penyebaran Kasus DBD di IKN, OIKN Gandeng IAKMI |
![]() |
---|
5 Faktor Penyebab DBD yang Perlu Diwaspadai Menurut Epidemiolog Universitas Mulawarman Samarinda |
![]() |
---|
Minimalisasi Risiko DBD di Kalangan Pekerja Konstruksi, OIKN Perkuat Penanganan Kesehatan di HPK |
![]() |
---|
Pekerja IKN Ternyata Jarang Mandi, Dinkes PPU Ungkap Penyebab Melonjaknya Kasus DBD di Ibu Kota Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.