Berita Samarinda Terkini

Pertemuan Kepsek SMAN 10 Samarinda dengan Menteri Pendidikan, Bicara Terkait Sekolah Unggulan

Pertemuannya bersama 20 kepala sekolah se-Indonesia dari sekolah terbaik di seluruh Indonesia dimintai pendapat terkait rencana pengembangan sekolah u

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Nur Pratama
HO SMAN 10 Samarinda
Kepala Sekolah SMAN 10 Samarinda, Fathur Rachim bertemu dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Abdul Mu'ti pada Senin (4/11/2024) lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kepala Sekolah SMAN 10 Samarinda, Fathur Rachim bertemu dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Abdul Mu'ti pada Senin (4/11/2024).

Menteri baru di era Presiden RI Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka tersebut dijelaskannya langsung tancap gas terkait program 100 hari kerja di sektor pendidikan.

Fathur Rachim mengungkapkan, pertemuannya bersama 20 kepala sekolah se-Indonesia dari sekolah terbaik di seluruh Indonesia dimintai pendapat terkait rencana pengembangan sekolah unggulan di Indonesia.

Baca juga: Penadah Motor Curian di Samarinda Ditangkap Polisi, Warga Diimbau tak Beli Kendaraan Tanpa Surat

Lokasi pertemuan sendiri di Jakarta, dan membahas terkait pembangunan sekolah unggulan baru, dan SMAN 10 Samarinda diminta terkait saran dan masukan dalam pengelolaan sekolah unggulan.

“Program 100 hari pemerintahan baru terkait rencana membangun sekolah unggul. Jadi ada dua model, sekolah unggul baru rencananya 4 yang belum diketahui lokasinya, ditambah 16 sekolah, jadi ada 20 nantinya sekolah unggul baru, serta sekolah unggul yang sudah eksis istilahnya transformer,” jelasnya, Selasa (5/11/2024).

“Kalau 4 sekolah unggulan baru namanya sekolah unggul Garuda yang benar–benar baru. Sama sekolah SMA unggul Garuda transformer atau transformasi, yakni sekolah unggul yang ada di Indonesia dan akan terus dibesarkan oleh negara,” sambungnya.

Dilanjutkannya Fathur Rachim, kemungkinan salah satunya di Kaltim untuk sekolah yang akan terus dilakukan transformasi salah satunya SMAN 10 Samarinda.

Ia menegaskan, pertemuan bersama Menteri baru di kabinet Merah Putih ini atas undangan langsung, dan dipilih berdasarkan berbagai pertimbangan.

Dilanjutkannya, bahwa pokok pembicaraan terkait pembangunan 20 sekolah unggul baru, serta mentransformasi 20 sekolah unggul yang lama merupakan program kerja prioritas pemerintah baru.

Program Pemerintahan baru bukan saja membangun sekolah unggulan baru, tetapi juga membesarkan sekolah unggulan yang ada, salah satunya yang dilirik yakni SMAN 10 Samarinda.

Ke depan pemerintahan baru juga mengedepankan siswa(i) dari kalangan pra-sejahtera atau kurang mampu. 

“Artinya sekolah unggulan yang inklusif bukan ekslusif kata Pak Menteri, Ada perlakuan khusus, bukan hanya ada anak pintar, tetapi siswa(i) yang ekonominya menengah ke bawah juga diakomodir,” sebutnya.

“Total 40 sekolah unggul, jadi tidak semua. 20 sekolah unggul yang lama dipaparkan bahwa pertimbangannya yakni hasil rapor pendidikan, prestasi sekolah, prestasi siswa(i), serta berapa jumlah siswa(i) yang melanjutkan ke luar negeri, jadi itu beberapa pertimbangannya,” imbuhnya.

Dalam pertemuan, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah banyak belanja informasi terkait sekolah unggulan di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi serta daerah lain.

“Jadi Pak Menteri bersama Wakil Menteri memimpin pertemuan dengan kepala sekolah ini atas perintah langsung Presiden Prabowo untuk program quick win dalam sektor pendidikan yakni sekolah unggul,” tegasnya.

Fathur Rachim juga menyampaikan, kemungkinan bisa terjadi dengan adanya Ibu Kota Negara (IKN) baru di Provinsi Kaltim, sekolah unggulan baru yang diprogramkan Presiden baru bakal dibangun.

“4 sekolah baru yang akan dibangun di awal, bisa jadi salah satunya di Kaltim karena ada IKN Nusantara, mungkin ya diskusi. 3 sekolah unggulan lain di Provinsi lain,” tandasnya.(*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved