Berita Pemprov Kaltim

Orkestrasi Pemanfaatan Lahan Eks Tambang,  Akmal : Perlu Transformasi Budaya Eksplorasi Jadi Agraris

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menjadi narasumber pada program talkshow Antara TV Indonesia

Penulis: Iklan Tribun Kaltim | Editor: Samir Paturusi
HO HMS
Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menjadi narasumber pada program talkshow Antara TV Indonesia 

TRIBUNKALTIM.CO,JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menjadi narasumber pada program talkshow Antara TV Indonesia.

Talkshow ini mengangkat topik isu “Pemanfaatan lahan eks tambang, ketahanan pangan dan pilkada serentak di Benua Etam” yang dilakukan secara tapping di Antara Heritage Center, Jakarta, Kamis (21/11/2024). 

Pj Gubernur Akmal Malik mengungkapkan Kalimantan Timur memiliki sumber daya alam (SDA) berlimpah yang menjadi anugerah.

Selama ini perekonomian Kaltim sangat bergantung pada pengelolaan hasil SDA, seperti batu bara, minyak dan gas. Khusus untuk batu bara, areal pertambangan mencapai 5,1 juta hektare. 

Dari luasan areal pertambangan batu bara tersebut, lanjut Akmal, jika pengelolaannya dilakukan dengan baik dan mengikuti kaidah operasi tambang serta eksplorasi yang baik, maka akan membawa keberkahan bagi masyarakat Kaltim, serta memberikan kontribusi terhadap pendapatan negara dan perekonomian daerah.  

Baca juga: Hadiri RDP Komisi II DPR RI, Pj Gubernur Akmal Malik Paparkan Persiapan Pilkada Kaltim 2024

Baca juga: Antisipasi Pemilih Pemula di Pilkada 2024, Akmal Malik Sarankan Layanan Khusus KTP 

“Namun dengan luas lebih dari 5 juta hektare areal tambang batu bara, diawasi hanya 34 orang inspektur tambang yang ditugaskan oleh pemerintah pusat,” jelas Akmal. 

“Hingga saat ini, kewenangan perizinan dan pengawasan dipegang pemerintah pusat. Ini juga menjadi kendala dalam pengawasan aktivitas tambang ilegal di Kaltim,” kata Akmal.   

Untuk itu, Akmal menegaskan perlunya koordinasi dan komunikasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam mengatasi permasalahan ini. Sehingga aktivitas pertambangan di Kaltim benar-benar dapat dikelola dengan baik dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Benua Etam. 

“Pemerintah daerah harus mampu membangun komunikasi yang produktif untuk memastikan pertambangan memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama yang berada di sekitar area tambang,” tegas Akmal. 

Terkait dengan lahan eks tambang, Akmal menyebut selama ini pengelolaannya belum optimal. Terutama lahan eks tambang dari aktivitas ilegal.

Berbeda dengan lahan eks tambang yang dikelola dengan baik oleh perusahaan yang memang berizin, reklamasinya berjalan dengan baik.  

Baca juga: Pj Gubernur Akmal Malik dan Kapolda Irjen Pol Nanang Avianto Panen Semangka di SPN Polda Kaltim

“Perlu orkestrasi untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan eks tambang agar tidak terbengkalai,” tegasnya. 

Lanjut Akmal, lahan eks tambang bisa dikelola dengan baik. Namun diakuinya memang tidak mudah. Harus dimulai dengan kemauan diri sendiri. Karena itu akan menjadi langkah awal untuk melakukan transformasi. 

“Masyarakat di areal pertambangan harus menjadi bagian untuk mengelolanya,” harap Akmal. 

Dia menambahkan pasca-aktivitas tambang, lahan yang ada harus dipulihkan dahulu, untuk kemudian dikelola dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Ada beberapa contoh pemanfaatan lahan eks tambang di Kaltim yang melibatkan masyarakat sekitar. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved