Berita Nasional Terkini
Buntut Pernyataan Maruarar Sirait, Hasto akan Kirim Buku Sabam Sirait, Profil Ayah Ara Pendiri PDIP
Buntut pernyataan Maruarar Sirait yang dinilai mengandung SARA . Hasto akan kirim buku Sabam Sirait. Profil Sabam Sirait, ayah Ara yang pendiri PDIP
TRIBUNKALTIM.CO - Nama Sabam Sirait, politisi senior sekaligus pendiri PDIP mengemuka belakangan ini setelah disebut dalam pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto ketika menanggapi kalimat Maruarar Sirait, yang memilih tinggalkan PDIP.
Menurut Sekjen PDIP, pernyataan Maruarar Sirait yang biasa disapa Ara tersebut menyinggung SARA (Suku, Agama, Ras dan antargolongan) hingga Hasto Kristiyanto berniat mengirimkan buka karya Sabam Sirait.
Diketahui Sabam Sirait adalah pendiri PDIP yang tak lain adalah ayah dari Maruarar Sirait atau Ara.
Sosok Sabam Sirait, pendiri PDIP adalah politisi senior yang sudah malang melintang di parlemen.
Baca juga: Maruarar Blak-blakan Soal Partainya Usai Tinggalkan PDIP, Saya Anak Buah Pak Prabowo di Gerindra
Sabam Sirait tutup usia 29 September 2021 lalu.
Simak profil lengkap Sabam Sirait, ayah Maruarar Sirait yang bukunya disebut Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP.
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengaku ingin menghadiahkan buku berjudul 'Politik Itu Suci' karya Sabam Sirait, kepada Maruarar Sirait.
Pasalnya, Maruarar Sirait sempat mengatakan, bahwa pasangan Pramono Anung-Rano Karno bakal ditinggalkan pendukung nonmuslim karena didukung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Karena statemen itu pula, Hasto pun menyebut bahwa Maruarar Sirait telah menyinggung SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan).
Sehingga, Hasto pun ingin segera memberikan buku karya Sabam Sirait, agar dibaca oleh Maruarar Sirait.
Profil Sabam Sirait
Pendiri PDIP, Sabam Sirait meninggal dunia di usia 85 tahun.

Selama ini, Sabam Sirait dikenal luas sebagai politisi senior PDIP.
Pria yang bernama lengkap Sabam Gunung Pinangian Sirait lahir pada 13 Oktober 1936 di Pulau Simardan, Tanjungbalai, Sumatera Utara.
Baca juga: Terjawab, 3 Partai Politik yang Bisa Jadi Tujuan Maruarar Sirait Usai Cabut dari PDIP, Ikut Jokowi
Setelah menyelesaikan sekolah di SMA Nasrani Medan tahun 1955, Sabam melanjutkan kuliah tingkat Doktoral II (D-2)- Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Ia lulus tahun 1958.
Tercatat, Sabam Sirait pernah menjadi pegawai administrasi di SMA Persatuan Sekolah Kristen Djakarta (PSKD) pada 1957-1958 dan pegawai pada Lembaga Administrasi Negara (LAN) di Jakarta pada 1958–1960.
Tercatat, ia pernah menjabat sebagai Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) cabang Jakarta (1958-1960).
Keaktifannya berorganisasi terus berlanjut ke dunia politik dengan menduduki sejumlah posisi strategis di partai politik.
Karier politiknya dimulai dari Partai Kristen Indonesia (Parkindo).
Ia pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kristen Indonesia (Parkindo) pada 1961-1967, Sekjen Parkindo (1967-1973), Sekjen Koordinator DPP PDI (1973-1976), Sekjen DPP PDI (1976-1986), dan Anggota Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan (2005-2009).
Sabam Sirait kemudian menjadi Sekretaris Jenderal Parkindo periode 1967-1973.
Saat kebijakan fusi partai politik menjadi tiga di era Orde Baru, Sabam Sirait turut membidani pembentukan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan menandatangani deklarasi pembentukan PDI pada 10 Januari 1973.
Baca juga: 4 Fakta Hengkangnya Maruarar Sirait dari PDIP, Ingin Mengikuti Langkah Politik Presiden Jokowi
Ia sempat menjadi Sekjen PDI selama tiga periode, yakni periode 1973-1976, periode 1976-1981, dan periode 1981-1986.
Sabam Sirait juga turut menjadi pendiri Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada September 1998 dan menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Pusat PDIP pada 1998-2008.
Penerima Bintang Mahaputera tersebut telah malang melintang di Parlemen.
Sabam Sirait menjadi Anggota DPR Gotong Royong (DPR-GR) periode 1967-1973, Anggota DPR RI periode 1973-1982, Anggota DPR RI periode 1992-2009 dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) periode 2019-2024.
Sabam juga pernah menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia (DPA-RI) periode 1983-1993.
Sabam mencalonkan diri sebagai anggota DPD dari Dapil DKI Jakarta pada 2013.
Namun, saat itu, ia gagal menjadi anggota DPD.
Akhirnya, Sabam Surait dilantik menjadi anggota DPD RI pada 15 Januari 2018 menggantikan anggota DPD, AM Fatwa yang meninggal dunia.
Pada Pemilu 2019, Sabam kembali mencalonkan sebagai anggota DPD dari dapil yang sama dan lolos ke Senayan dengan perolehan suara terbanyak kedua 626.618 suara.
Baca juga: Profil Maruarar Sirait, Sosok Politisi Senior Mundur dari PDIP, Mengaku Ikuti Jejak Jokowi
(*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Artikel ini telah tayang di kompas.com dan Tribun-Medan.com dengan judul Profil Sabam Sirait, Pendiri PDI Perjuangan Ayah Maruarar Sirait.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.