DPPKB Kutai Timur Workshop Life Skill di Sangatta, Kecakapan Hidup pada Remaja

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur menggelar workshop life skill untuk para fasilitator di Belad Café and Resto, Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa (10/12/2024). 

Kepala DPPKB Kutai Timur, Achmad Junaidi mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberikan pembekalan dan keahlian pada remaja Kutim. Demi memahami kondisi sosial di masyarakat, terutama lingkungan remaja. 

"Remaja harus bisa mensosialisasikan pencegahan stunting dan pernikahan dini," ujarnya. 

Ia juga mengatakan, para peserta workshop akan dilibatkan sebagai duta pencegahan stunting di 18 kecamatan yang ada di Kutim.

Baca juga: Kegadisan Remaja 14 Tahun di Kukar Direnggut Tukang Laundry, Modus Janji Dinikahi

Dengan begitu, Junaidi berharap, para remaja dapat menguasai 10 kecakapan hidup yang menjadi bekal penting bagi mereka.

Di antaranya, mengenal diri sendiri, mengelola emosi, berpikir kritis, berpikir kreatif, mengambil keputusan, keterampilan interpersonal, empati, komunikasi efektif, mengatasi stres, dan pemecahan masalah.

"Sehingga mereka dapat membangun ketahanan diri, menghindari perilaku negatif, serta menjadi generasi yang berkualitas," jelasnya. 

Untuk diketahui, dalam workshop yang diadakan mulai 10-11 Desember 2024 tersebut, diadakan pula penyerahan simbolis 6 kendaraan operasional untuk mendukung kegiatan fasilitator di lapangan.

Penyerahan kendaraan ditandai dengan tanda tangan berita acara, serta penyerahan kunci mobil dan surat menyurat kendaraan.

Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan, Kesejahteraan Keluarga DPPKB, Ani Saida, mengatakan, terdapat 50 orang peserta workshop tersebut yang berasal dari 4 kecamatan.

Baca juga: PT KPB Sosialisasikan Kesehatan Remaja di SMAN 3 Balikpapan dalam Kegiatan KPB Mengajar

Di antaranya, Sangatta Utara, Bengalon, Teluk Pandan, dan Kaliorang, hingga Duta Genre dan perwakilan DPPKB. 

"Dengan adanya workshop ini, diharapkan  mereka dapat lebih siap dalam membimbing remaja Kutim agar lebih paham akan pentingnya pengembangan keterampilan hidup yang berguna untuk masa depan mereka," pungkasnya.

(*)