Berita Paser Terkini

Jumlah ODGJ Cenderung Meningkat Tiap Tahun, Ini Langkah Pemkab Paser

Pemerintah Kabupaten Paser akan memberi perhatian serius kepada kesehatan jiwa masyarakat di Bumi Daya Taka

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektor Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat Kabupaten Paser pada 16 Desember 2024, yang berlangsung di Hotel Kryad Sadurengas, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM 

TRIBUNKALTIM.CO,TANA PASER - Pemerintah Kabupaten Paser akan memberi perhatian serius kepada kesehatan jiwa masyarakat di Bumi Daya Taka yang cenderung meningkat tiap tahunnya. 

Hal itu seiring dengan telah dilakukannya Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektor Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat Kabupaten Paser, pada 16 Desember lalu yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Paser. 

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Paser, Romif Erwinadi mengatakan Rakor tersebut menjadi wadah untuk program pelayanan kesehatan jiwa masyarakat. 

"Pada program ini yang menjadi fokus, yaitu kesehatan jiwa masyarakat yang cenderung semakin meningkat setiap tahun," terang Romif, Selasa (17/12/2024). 

Berdasarkan riset dasar kesehatan tahun 2018, terdapat 1 dari 20 orang atau 20 persen penduduk Indonesia, berpotensi mengalami masalah kejiwaan dan sekitar 6 persen dari jumlah penduduk Indonesia mengalami masalah kejiwaan. 

Khusus untuk wilayah Kabupaten Paser, pada tahun 2023 tercatat 319 Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang angkanya juga meningkat di tahun 2024. 

Baca juga: Dibuka 280 Formasi CPNS Pemkab Paser, 441 Orang Sudah Lolos SKD

Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Pemkab Paser Gencarkan Percepatan Pembangunan Infrastruktur 

"November tahun ini, tercatat 353 ODGJ di Paser. Ini tentu menjadi perhatian serius bagi Pemkab Paser, utamanya dalam meningkatkan peran dan campur tangan lintas sektor terkait," tambahnya. 

Dalam menurunkan angka tersebut, kata Romif, diperlukan sinergi dan kolaborasi sesuai program kerja masing-masing pihak terkait. 

"Upaya menyelenggarakan kesehatan jiwa, bisa dilakukan melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan bersama-sama," tukasnya. 

Ada beberapa faktor mempengaruhi terjadinya masalah jiwa yang dialami oleh masyarakat, meliputi stres, depresi, ekonomi, masalah keluarga, pekerjaan bahkan sampai masalah asmara yang dapat menjadi pemicu. 

Diharapkan, dengan Rakor yang telah dilaksanakan dapat menghasilkan aksi nyata terhadap program-program kesehatan jiwa masyarakat di Kabupaten Paser

"Bagi semua pemangku kepentingan, kami harap dalam menyusun program kerja dapat memperhatikan asas kepentingan masyarakat sehingga optimalisasi pelayanan kesehatan jiwa dapat dilaksanakan," harapnya. 

Terlebih, Kabupaten Paser merupakan satu dari dua kabupaten di Kalimantan Timur (Kaltim) sudah memiliki tim pelaksana kesehatan jiwa masyarakat. 

Baca juga: Jadi Ancaman Keberlangsungan Makhluk Hidup, Pemkab Paser Kampanyekan Pencegahan Karhutla 

"Saat ini, hanya Kabupaten Paser dan Kutai Timur yang memiliki tim tersebut. Ini menjadi bukti, bahwa Pemkab Paser ingin mengtasi secara serius permasalahan jiwa yang ada di daerah," tutup Romif. 

Sekedar diketahui, Pemkab Paser sejauh ini sudah memberi bantuan operasional ke kepala desa, kecamatan hingga TNI dan Polri sebagai bentuk dukungan dalam menjalankan program kemasyarakatan. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved