Berita Kaltim Terkini
Jelang Naratu Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Sidak Toko Penyeimbang di Pasar Merdeka Samarinda
Sidak ini dilakukan guna memastikan harga dan ketersediaan kebutuhan pokok di Kota Samarinda stabil selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke toko penyeimbang harga di Pasar Merdeka, Kota Samarinda, Kamis (19/12/2024).
Tidak hanya ke toko penyeimbang yang ia resmikan pada 3 Maret 2024 lalu itu, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik beserta jajaran juga meninjau aktivitas jual beli ke petak-petak pedagang di dalam pasar tradisional yang berada di Jalan Merdeka, Kecamatan Sungai Pinang tersebut.
Di area pasar ini Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik berinteraksi dengan para pembeli maupun para pedagang.
Sidak ini dilakukan guna memastikan harga dan ketersediaan kebutuhan pokok di Kota Samarinda stabil selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) mendatang.
Baca juga: Kejari Samarinda Musnahkan Barang Bukti Kejahatan Oktober-Desember 2024, Ada Obat Kuat dan Narkoba
Dalam interaksinya rata-rata para pembeli dan pedagang mengaku tidak kesulitan mendapatkan stok, bahkan harga masih terbilang stabil.
"Tadi kita dengar sendiri bahwa para pembeli mengaku harga bahan pokok menuju Nataru masih terjangkau," bebernya.
Akmal Malik juga telah memastikan bahwa harga kebutuhan pokok seperti beras, telur, minyak goreng, ikan dan daging terbilang stabil.
Terpantau harga daging beku Bulog di harga Rp 120 ribu per kilogram. Sementara daging lokal dari Rumah Potong Hewan (RPH) di harga Rp 160 ribu per kilonya.
"Cuma bawang merah memang ada kenaikan Rp 1.200. Sekarang sudah Rp 33 ribu per kilo. Tapi itu terbilang stabil. Pembeli juga mengaku harganya masih terjangkau," ujarnya.
Dari hasil sidak ini Akmal Malik dan jajaran memastikan ketersediaan dan harga kebutuhan pokok di Pasar Merdeka Samarinda masih akan stabil hingga Februari 2025.
"Jadi secara umum harga relatif dan tidak ada pergerakan kenaikan," ungkapnya.
Selain meninjau, Akmal Malik juga mengapresiasi transaksi jual beli di Pasar Merdeka sudah dilakukan secara non tunai atau menggunakan Quick Respon Code Indonesian Standaet (QRIS).
Ia tidak hanya meninjau, tapi juga sempat membeli sejumlah sayur mayur dan buah-buahan sebab ingin mengetahui kelancaran transaksi non tunai tersebut.
"Saya beli kangkung harga Rp 2 ribu, Saya beli lima ikat berarti Rp 10 ribu Penjualnya jujur," ujarnya dengan senang.
Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri RI ini juga berterimakasih sebab menurutnya transaksi non tunai merupakan budaya yang baik.
"Kalau pakai QRIS kita mampu menjaga jual beli kita. Kita bisa lebih tau pergerakan ekonomi dan lebih bisa mengukur kebijakan-kebijakan yang terbaik untuk masyarakat," pungkasnya.(*)
Banggar DPRD dan TAPD Kaltim Bedah Program Tiap Dinas, Anggaran Prioritas Tunggu Kepastian Pusat |
![]() |
---|
Sekolah Rakyat Kalimantan Timur akan Diluncurkan Pertengahan September Ini |
![]() |
---|
Sekolah Rakyat di Kaltim Siap 90 Persen, Proses Belajar Berjalan Seiring dengan Penyelesaian |
![]() |
---|
5 Daerah dengan Pemilik Aset Tanah Terbanyak di Kalimantan Timur |
![]() |
---|
Blak-blakan Kepala Bapenda Kaltim Beber Gubernur Rudy Mas'ud tak Pernah Perintah Naikkan Tarif Pajak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.