Berita Bontang Terkini

Alfin Rausan Fikry Sebut Lelang Proyek di Bontang Banyak yang Dikerjakan Asal-asalan

Ketua Komisi C DPRD Bontang, Alfin Rausan Fikry, mendesak pemerintah mengevaluasi mekanisme lelang proyek di Bontang

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
Ketua Komisi C DPRD Bontang Alfin Rausan Fikry saat meninjau proyek drainase dan jalan, di Kelurahan Api-Api, Bontang Utara, Senin (6/1/2024). TRIBUNKALTIM.CO/Muhammad Ridwan 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Ketua Komisi C DPRD Bontang, Alfin Rausan Fikry, mendesak pemerintah mengevaluasi mekanisme lelang proyek di Bontang.

Ia menyoroti kualitas pengerjaan proyek yang dinilai tidak maksimal pada tahun 2024.

Alfin mengaku kecewa dengan sejumlah proyek besar yang hasilnya tidak sesuai dengan uang yang digelontorkan. 

Menurutnya ada banyak hal yang perlu dievaluasi, terutama pelaksanaan lelang yang jamak dilakukan pada pertengahan tahun.

Proses lelang yang terlambat membuat waktu pengerjaan menjadi sempit, sehingga hasilnya terkesan asal-asalan.

"Perlu evaluasi menyeluruh. Sayang sekali uang masyarakat digunakan untuk proyek yang hasilnya tidak maksimal," ujarnya saat sidak di Jalan Ahmad Yani, Senin (6/1/2025).

Baca juga: Komisi C DPRD Bontang Sidak Proyek Stadion Bessai Berinta, Sahib: Maaf Ini Tidak Beres

Baca juga: DPRD Bontang Lantik 2 Anggota Baru Lewat PAW, Gantikan Legislator yang Maju Pilkada 2024

Alfin menilai, kebiasaan lelang yang dilakukan pada Juni berkontribusi pada buruknya hasil akhir. Kontraktor terdesak menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, sementara Pemkot terkesan hanya ingin mempercepat serapan anggaran agar tidak menjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA).

Selain waktu lelang, ia juga meminta pemerintah menyiapkan aturan main untuk mengetahui kekuatan finansial kontraktor yang ingin bekerja sama.

"Soal modal juga penting," tuturnya.

Proyek Renovasi Stadion Lang-lang Disorot

Dalam sidaknya, Alfin secara khusus menyoroti renovasi Stadion Lang-lang yang menelan anggaran Rp 10 miliar.

Menurutnya, proyek tersebut seharusnya menjadi ikon kebanggaan Bontang, namun hasil pengerjaannya mengecewakan.

"Seperti proyek di Lang-Lang (Stadion Bessai Berinta). Anggarannya Rp 10 miliar, harusnya bisa lebih maksimal. Nyatanya, hasilnya jauh dari harapan," katanya.

Ia menyoroti monumen bola di stadion tersebut yang dinilai tidak sesuai standar. Pondasi monumen dianggap kurang kokoh, cat yang tidak merata, penataan kabel lampu yang berantakan, serta bekas aliran air hujan yang terlihat jelas.

Baca juga: Anggota DPRD Bontang Yasier Arafat Dukung Penuh Liga Bocah Berebas Pantai

“Kalau pengerjaan tidak maksimal, ini bisa jadi pemborosan anggaran. Kalau nanti sudah serah terima, terus diperbaiki lagi, berarti ada anggaran tambahan. Harusnya bisa untuk keperluan lain,” tegasnya.

Alfin menekankan pentingnya perencanaan yang matang dalam setiap proyek. Menurutnya, perencanaan yang kurang baik berkontribusi pada hasil akhir yang buruk dan berpotensi merugikan masyarakat.

Ia berharap Pemkot segera memperbaiki mekanisme lelang, dengan mengutamakan proses yang lebih awal agar proyek dapat dikerjakan dengan maksimal dan sesuai harapan warga. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved