Berita Berau Terkini

Kampung Long Beliu Berau Hadirkan Ekowisata Kampung Rotan, Langkah Awal Bangkitkan Industri Rotan

Besar harapan banyak pihak, agar rotan yang dikirim ke luar Pulau Kalimantan bukan lagi sebuah rotan mentah, tetapi berupa bentuk hasil berkelanjutan

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
Peresmian Ekowisata Kampung Rotan Long Beliu, Kecamatan Kelay. 

Sebagai salah satu penerima insentif karbon berbasis kinerja dari Bank Dunia, Kampung Long Beliu beranjak untuk fokus ke pengelolaan dan pengembangan produk turunan rotan.

“Saat ini Long Beliu mulai fokus ke pengelolaan dan pengembangan produk turunan rotan, ini juga merupakan insentif dari Carbon Fund,” urainya. 

Dijelaskan John, bahwa pemerintahan Kampung Long Beliu bekerjasama dengan YKAN, Yayasan Pilar Indonesia bersama bimbingan dari KPHP Berau Barat dan bimbingan pemeritnahan kampung untuk pengembangan Ekowisata Berbasis Rotan.

“Kami menargetkan pada tahun 2025 dapat tersedia rumah produksi rotan di kampung kami. Karena saat ini, kami masih menggunakan rumah warga,” jelasnya. 

Unit usaha pengelolaan rotan di kampung Long Beliu akan dikelola oleh Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) HHBK dan Jasa Lingkungan melalui pengawasan Lembaga Pengelola Hutan Desa.

Saat ini, para pengrajin sudah menghasilakan beberapa kerajinan rotan, seperti tatakan gelas, tempat tisu, piring, vas bunga. 

“Menganyam rotan ini adalah warisan budaya dan warisan leluhur, sudah melekat dengan kultur kami” tutupnya.

Sementara itu, Jhon juga menjelaskan melalui pokdarwis Kampung Long Beliu, nantinya akan ada paket wisata yang diberikan kepada wisatawan.

Mulai dari susur susur sungai menggunakan ketinting, melihat rumah produksi anyaman rotan dan praktik menganyam langsung bersama pengrajin, jelajah hutan, susur kampung, dan wisata kuliner khas suku Dayak Gai dan Kenyah.

“ami siap menyambut para pelancong dengan kekayaan alam dan budaya kami yang luar biasa,” ungkapnya.

Sementara itu, Ia tetap meminta dukungan pembinaan pada kampungnya. Terkhususnya kepada Pemkab Berau, sebagaimana pariwsata berkelanjutan di Kampung Long Beliu dapat menyokong ekonomi masyarakat.

Kemudian, Manajer Senior Program Terestrial YKAN Niel Makinuddin mengatakan rotan adalah alternatif penghidupan yang potensial. Terlebih, jika dikelola secara profesonal dan berkelanjutan.

“Dari umbut hingga batang, semua bisa dimanfaatkan,” ujarnya. 

Niel juga menjelaskan bahwa keberlanjutan rotan dapat menyelamatkan hutan. Sebab rotan bisa tumbuh dan memiliki kualitas baik jika ada tegakan pohon sebagai tempat merambat.

Dengan demikian, masyarakat secara tidak langsung akan semakin bertanggung jawab menjaga tegakan pepohonan di hutan tempat merambatnya rotan yang mereka budayakan tersebut.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved