Berita Berau Terkini
Kampung Long Beliu Berau Hadirkan Ekowisata Kampung Rotan, Langkah Awal Bangkitkan Industri Rotan
Besar harapan banyak pihak, agar rotan yang dikirim ke luar Pulau Kalimantan bukan lagi sebuah rotan mentah, tetapi berupa bentuk hasil berkelanjutan
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Keranjinan Rotan menjadi komoditas unggulan yang sedang digencarkan oleh masyarakat Kampung Long Beliu, kecamatan Kelay, Kabupaten Berau.
Telah dibuktikan dengan Peluncuran Ekowisata Kampung Rotan di Kampung Long Beliu, Kelay.
Besar harapan banyak pihak, agar rotan yang dikirim ke luar Pulau Kalimantan bukan lagi sebuah rotan mentah, tetapi berupa bentuk hasil berkelanjutan dari rotan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) bersama mitra selama kurun waktu Agustus sampai Oktober 2024 ditemukan bahwa daerah ini memiliki 40 jenis rotan.
Baca juga: Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Berau Bakal Gandeng UMKM, Disperindag Berharap Bisa Naik Kelas
Dari temuan tersebut, yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kebutuhan komersial adalah jenis Rotan Manau, Rotan Sabut, dan Rotan Sega.
Kampung Long Beliu sendiri menyambut dengan antusias kebangkitan rotan yang diinisasi pemda.
Kampung ini memiliki rotan yang mudah ditemukan tidak hanya di sekitar hutan kampung seluas 4.633 m2 sesuai dengan SK KLHK 6259 Tahun 2024, tetapi juga di sepanjang kawasan Sungai Gie, Sungai Kelay, dan Sungai Peteng yang mengelilingi kampung.
Ass 1 Sekertaris Daerah, Hendratno hadir dalam peluncuran Ekowisata kampung Rotan Long Beliu.
Ia berkesempatan melihat langsung pengerjaan rotan secara langsung oleh masyarakat kampung Long Beliu.
“Saya takjub, merinding, dan berkaca-kaca, halus sekali buatan mereka ini, standarnya sudah internasional,” ujarnya kepada Tribunkaltim.co, Jumat (17/1/2025).
Menurutnya peluncuran ekowisata Kampung Rotan ini bisa menjadi langkah awal dalam membangkitkan industri rotan berbasis masyarakat, sekaligus memberi pesan yang kuat untuk menjaga lingkungan hutan lestari.
Memang diakuinya, saat ini Rotan bukan mejadi komoditas unggulan dari Kabupaten Berau. Tetapi, dari Pemkab Berau akan mendorong agar rotan menjadi salah satu komoditas unggulan untuk bisa dipasarkan secara luas.
Untuk saat ini, menjadikan rotan sebagai produk unggulan, urgensinya berupa keharusan. Pada kesempatan itu juga, Ia meminta secara langsung kepada pihak Diskoperindag Provinsi, untuk juga ikut memfasilitasi pengembangan rotan dari Kampung Long Beliu.
”Ini terobosan, bahan baku kerajinan melimpah dan mudah di dapat sekitar kampung. Usulan agar rotan menjadi komoditas unggulan juga akan kami segerakan,” ungkapnya.
Kepala Kampung Long Beliu, John Patrik Ajang menjelaskan awalnya rotan hanya diolah secara tradisional. Namun, semuanya berubah di penghujung tahun 2024.
Sebagai salah satu penerima insentif karbon berbasis kinerja dari Bank Dunia, Kampung Long Beliu beranjak untuk fokus ke pengelolaan dan pengembangan produk turunan rotan.
“Saat ini Long Beliu mulai fokus ke pengelolaan dan pengembangan produk turunan rotan, ini juga merupakan insentif dari Carbon Fund,” urainya.
Dijelaskan John, bahwa pemerintahan Kampung Long Beliu bekerjasama dengan YKAN, Yayasan Pilar Indonesia bersama bimbingan dari KPHP Berau Barat dan bimbingan pemeritnahan kampung untuk pengembangan Ekowisata Berbasis Rotan.
“Kami menargetkan pada tahun 2025 dapat tersedia rumah produksi rotan di kampung kami. Karena saat ini, kami masih menggunakan rumah warga,” jelasnya.
Unit usaha pengelolaan rotan di kampung Long Beliu akan dikelola oleh Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) HHBK dan Jasa Lingkungan melalui pengawasan Lembaga Pengelola Hutan Desa.
Saat ini, para pengrajin sudah menghasilakan beberapa kerajinan rotan, seperti tatakan gelas, tempat tisu, piring, vas bunga.
“Menganyam rotan ini adalah warisan budaya dan warisan leluhur, sudah melekat dengan kultur kami” tutupnya.
Sementara itu, Jhon juga menjelaskan melalui pokdarwis Kampung Long Beliu, nantinya akan ada paket wisata yang diberikan kepada wisatawan.
Mulai dari susur susur sungai menggunakan ketinting, melihat rumah produksi anyaman rotan dan praktik menganyam langsung bersama pengrajin, jelajah hutan, susur kampung, dan wisata kuliner khas suku Dayak Gai dan Kenyah.
“ami siap menyambut para pelancong dengan kekayaan alam dan budaya kami yang luar biasa,” ungkapnya.
Sementara itu, Ia tetap meminta dukungan pembinaan pada kampungnya. Terkhususnya kepada Pemkab Berau, sebagaimana pariwsata berkelanjutan di Kampung Long Beliu dapat menyokong ekonomi masyarakat.
Kemudian, Manajer Senior Program Terestrial YKAN Niel Makinuddin mengatakan rotan adalah alternatif penghidupan yang potensial. Terlebih, jika dikelola secara profesonal dan berkelanjutan.
“Dari umbut hingga batang, semua bisa dimanfaatkan,” ujarnya.
Niel juga menjelaskan bahwa keberlanjutan rotan dapat menyelamatkan hutan. Sebab rotan bisa tumbuh dan memiliki kualitas baik jika ada tegakan pohon sebagai tempat merambat.
Dengan demikian, masyarakat secara tidak langsung akan semakin bertanggung jawab menjaga tegakan pepohonan di hutan tempat merambatnya rotan yang mereka budayakan tersebut.
Secara historis, masyarakat Kalimantan memiliki ikatan kultural yang sangat kuat dengan rotan. Khususnya Suku Dayak dan Suku Kutai yang perkakas hariannya mayoritas terbuat dari rotan.
YKAN melalui strategi Konservasi Hutan oleh Masyarakat mendorong pengembangan industri rotan ini dengan peningkatan kapasitas dan fasilitasi para pemangku kepentingan terkait.
“Kami meyakini bahwa meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar hutan dengan cara berkelanjutan, bisa menjaga hutan secara berkepanjangan,” tutupnya. (*)
| Parkir Elektronik di Pasar SAD Segera Direalisasikan, Diskoperindag Siapkan Kartu Langganan |
|
|---|
| Bupati Berau Minta Pelaku Usaha untuk Bayar Pajak untuk Tingkatkan PAD |
|
|---|
| Wabup Gamalis Dorong Festival Budaya Digelar di Hulu Berau, Promosi Wisata Tak Hanya di Pesisir |
|
|---|
| Harley Davidson Club Indonesia Kunjungi Berau, Bupati Sri Juniarsih Paparkan Potensi UMKM dan Wisata |
|
|---|
| Dispora Berau Dorong Kampung Bangun Lapangan Olahraga Lewat ADK, Fokus Efisiensi dan Pemanfaatan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250117_Peresmian-Ekowisata-Kampung-Rotan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.