Berita Kaltim Terkini

Jembatan Busui Paser Ambruk, Kerugian Rp 18 M, Jembatan Penghubung Kaltim-Kalsel Dibangun Ulang

Jembatan Busui di Kabupaten Paser ambruk, kerugian mencapai Rp 18 Miliar. Jembatan penghubung Kaltim-Kalsel ini harus dibangun ulang

Penulis: Aro | Editor: Amalia Husnul A
BPBD Paser
JEMBATAN BUSUI AMBRUK - Proses evakuasi korban kecelakaan truk trailer pengangkut semen yang tabrak Jembatan Busui, Kamis (16/1/2025) dini hari. Kecelakaan ini mengakibatkan Jembatan Busui ambruk dan jalur Kaltim-Kalsel sempat lumpuh total. Ambruknya Jembatan Busui ini mengakibatkan kerugian mencapai Rp 18 Miliar. Jembatan penghubung Kaltim-Kalsel ini tak bisa lagi diperbaiki dan harus dibangun ulang. 

TRIBUNKALTIM.CO - Saat ini, sudah ada jalur alternatif Kaltim-Kalsel pasca Jembatan Busui di Desa Busui, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser ambruk.

Meski demikian jalur alternatif Kaltim-Kalsel yang dipergunakan pasca Jembatan Busui di Paser ambruk ini adalah jalan hauling tambang batu bara.

Tentunya, tetap harus ada perbaikan Jembatan Busui yang berada di jalur utama Batu Sopang-Muara Komam sebagai akses Kaltim-Kalsel.

Sayangnya, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) pun telah memastikan jembatan penghubung Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Selatan (Kalsel) itu tidak dapat diperbaiki dan harus dibangun ulang.

Baca juga: Berstatus Nasional, Pemprov Kaltim Ambil Langkah Cepat Tangani Jembatan Busui Paser yang Ambruk

"Itu jalan nasional, jadi masuk kewenangan pusat," ungkap Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik.

Meski begitu, Akmal Malik mengatakan insiden yang menyebabkan kerugian sebesar Rp18 miliar tersebut menjadi duka dan harus segera dicarikan jalan keluar.

Pihaknya telah mengirim surat kepada Bupati Paser untuk berkoordinasi dengan BBPJN dan PT Kideco.

Dari hasil laporan sementara, sejauh ini lalu lintas industri di perlintasan antar provinsi tersebut masih menggunakan jalan milik PT Kideco sebagai alternatif untuk menyeberang.

"Tapi kondisi jalannya kecil dan terbatas.

Nah kita berharap lagi bersurat agar perbaikan jalan bisa segera dilakukan karena itu jalan nasional," katanya.

Minta Perusahaan Semen Tanggung Jawab

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) meminta pertanggungjawaban perusahaan pengolahan semen atas ambruknya jembatan penghubung antarprovinsi yang terletak di Desa Busui, Kecamatan Baru Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

JEMBATAN BUSUI AMBRUK - Truk trailer pengangkut semen yang tabrak Jembatan Busui masih berada di lokasi terakhir. Akibat ditabrak truk semen ini, Jembatan Busui ambruk. Lokasi Jembatan Busui berada di Desa Busui, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser
JEMBATAN BUSUI AMBRUK - Truk trailer pengangkut semen yang tabrak Jembatan Busui di Desa Busui, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur. Jembatan Busui di Kabupaten Paser ambruk, kerugian mencapai Rp 18 Miliar. Jembatan penghubung Kaltim-Kalsel ini harus dibangun ulang (TribunKaltim.co/Syaifullah Ibrahim)

Jembatan tersebut ambruk pada Kamis (16/1/2025), setelah rangka jembatan tertabrak truk kapsul semen.

"Kami minta tanggung jawab perusahaan pengolahan semen untuk memperbaiki jembatan antarprovinsi yang ambruk," ujar Kepala BBPJN, Hendro Satrio Kamaluddin, di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (20/1/2025).

Baca juga: Jembatan Busui Paser Ambruk, Jalur Alternatif Sementara Kaltim-Kalsel Dibuka, Ketentuan Kendaraan

Jembatan penghubung antarprovinsi ini menghubungkan Kalimantan Timur dengan Kalimantan Selatan dan merupakan akses utama bagi masyarakat sekitar untuk transportasi hasil perkebunan.

Jembatan ini telah berusia 37 tahun, dibangun sejak 1988.

Pasca kecelakaan tunggal itu, jembatan tak bisa diperbaiki sehingga perlu dilakukan pembangunan ulang.

"Pembangunan ulang dilakukan dengan bentang panjang yang lebih panjang.

Sekarang bentang jembatan 36 meter, dan akan dibangun ulang dengan bentang panjang 42 meter," jelas Hendro. 

Rencana Pembangunan Ulang Jembatan yang akan dibangun ulang menggunakan konsep rangka baja.

Perusahaan pengolahan semen yang bertanggung jawab atas insiden tersebut akan mendanai proses pembangunan ulang jembatan.

"Pembangunan ulang ini sepenuhnya akan dilakukan oleh perusahaan pengolahan semen," tambah Hendro.

Jalur Alternatif Kaltim-Kalsel

Lalu lintas Kaltim-Kalsel kemudian dialihkan melalui jalan hauling milik perusahaan tambang batu bara milik PT Kideco Jaya Agung.

Baca juga: Jalur Alternatif Kaltim-Kalsel Usai Jembatan Busui Paser Ambruk, Lalu Lintas Tanahbumbu Meningkat

Kini, Senin (20/1/2025) PT Kideco Jaya Agung telah membuka jalur alternatif paska ambruknya Jembatan Busui, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser

Jalur alternatif tersebut hanya diperuntukkan bagi moda transportasi tertentu, yaitu kendaraan kecil, logistik dan angkutan Bahan Bakar Minyak (BBM), Senin (20/1/2025). 

Kepala Teknik Tambang (KTT) PT Kideco Jaya Agung, Ikhsan Alman Latif mengatakan jalan hauling yang digunakan sebagai jalur alternatif sementara hanya bisa dilalui oleh sejumlah kendaraan. 

"Penggunaan jalur alternatif sementara itu dibatasi, hanya untuk kendaraan kecil dengan maksimal roda 10 khusus untuk logistik dan BBM," kata Ikhsan. 

Perihal penggunaan jalur alternatif tersebut, Kideco mengimbau pengguna jalan agar bisa mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. 

Utamanya dalam mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 

"Utamakan prinsip keselamatan yang ada, seperti batas kecepatan dan mematuhi arahan petugas Kideco yang ada di lapangan," imbuhnya. 

Diharapkan, jalan alternatif tersebut dapat menjadi solusi sementara dan membantu mobilitas masyarakat di tingkat kabupaten. 

"Sekaligus dapat meminimalisir kesulitan yang disebabkan oleh terputusnya jalur transportasi lintas provinsi itu, sembari menunggu perbaikan jembatan itu rampung sepenuhnya," kata Ikhsan.

Baca juga: Perbaikan Jembatan Busui Paser yang Ambruk Perlu Waktu 3-5 Bulan, Truk Semen Masih Belum Dievakuasi

(TribunKaltim.co/Rita Lavenia/Syaifullah Ibrahim-kompas.com)

(TribunKaltim.co/Syaifullah Ibrahim-kompas.com)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Sebagian dari artikel ini telah tayang di Kompas.com.  

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved