Berita Nasional Terkini
Aktivis Asal Finlandia Tawarkan Diri Jadi Mediator Konflik di Papua, Menko Yusril Anggap Belum Perlu
Aktivis perdamaian asal Finlandia, Juha Christensen, menawarkan diri ke pemerintah Indonesia untuk membantu menyelesaikan konflik di Papua.
TRIBUNKALTIM.CO - Aktivis perdamaian asal Finlandia, Juha Christensen, menawarkan diri ke pemerintah Indonesia untuk membantu menyelesaikan konflik di Papua.
Juha Christensen bersedia menjadi mediator antara Indonesia dengan kelompok-kelompok di Papua, termasuk KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata).
Juha Christensen sendiri bukan orang sembarang, dia juga punya peran besar membantu Indonesia dalam konflik yang terjadi di Aceh.
Kini, Ia menawarkan diri menjadi mediator dialog guna terciptanya kedamaian di Papua.
Baca juga: Philip Menangis, Perasaan Susi Pudjiastuti Campur Aduk, Pilot Susi Air Bebas Setelah Disandera KKB
Baca juga: Kronologi Bebasnya Philip Mark Mehrtens, Pilot Susi Air yang 1,5 Tahun Disandera KKB Papua
Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator bidang Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), Imigrasi, dan Pemasyarakatan RI Yusril Ihza Mahendra mengatakan, aktivis perdamaian asal Finlandia, Juha Christensen menawarkan bantuan untuk menyelesaikan konflik di Papua.
Menurutnya, Juha menawarkan diri sebagai mediator dialog antara pemerintah Indonesia dengan kelompok-kelompok di Papua, juga kelompok pendukung kemerdekaan Papua di luar Indonesia.
"Namun sejauh ini, Pemerintah berpendapat belum memerlukan adanya mediator untuk memfasilitasi perundingan damai dalam menyelesaikan masalah di Papua, sebagaimana dilakukan di Aceh pada masa Pemerintahan Presiden SBY," kata Yusril dalam pertemuan dengan delegasi pemerintah Kerajaan Inggris melalui keterangan tertulis, Rabu (22/1/2025).
Yusril menyampaikan hal ini merespons pertanyaan Dubes Inggris Dominic Jermey terkait kebijakan pemerintah Indonesia di bawah Presiden Prabowo terhadap konflik di Papua.
Baca juga: Satgas Damai Cartenz Beber Cara hingga Pilot Susi Air Philip Mehrtens Dibebaskan KKB Egianus Kogoya
Sebab, pertanyaan itu seringkali muncul di Parlemen Inggris tentang tudingan pelanggaran HAM di Papua, apakah kasus-kasus yang terjadi diselesaikan melalui pengadilan umum atau pengadilan HAM.
Yusril menjelaskan bahwa kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua selama ini diselesaikan melalui mekanisme pengadilan umum.
Ia juga menambahkan bahwa Pemerintahan Prabowo akan lebih mengedepankan hukum dan HAM dalam menyelesaikan setiap permasalahan di Papua.
"Pemerintah menjamin bahwa penegakan hukum dan keamanan yang dilakukan di Papua bersifat terukur untuk mencegah kemungkinan terjadinya pelanggaran HAM yang berat," ujarnya.
Baca juga: Fakta-fakta Pilot Susi Air Philip Mark Mehrthens Bebas dari KKB Papua Usai 1,5 Tahun, Kondisi Sehat
Yusril juga menegaskan bahwa pelaku kekerasan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata, baik terhadap polisi dan TNI maupun terhadap rakyat sipil, semuanya diselesaikan melalui pengadilan umum.
"Pemerintah tidak melihat adanya kasus-kasus yang perlu diselesaikan melalui Pengadilan HAM di Papua," tuturnya.
Lebih lanjut, Yusril mengatakan, Presiden Prabowo kini sedang mempertimbangkan memberikan amnesti kepada orang-orang yang terlibat dalam kelompok kekerasan bersenjata di Papua.
Saat ini, Kementerian Hukum sedang mendata siapa saja yang bisa diberikan amnesti.
Baca juga: Akhirnya TNI-Polri Rebut Markas KKB Papua Kubu Undinus Kogoya, Cek Barang yang Ditemukan, Ada Drone
"Pada dasarnya, Presiden Prabowo sudah setuju untuk memberikan amnesti dan abolisi kepada mereka yang terlibat dalam konflik di Papua dan menyelesaikan masalah di sana secara damai dengan mengedepankan hukum dan HAM. Saya pikir ini akan menjadi harapan baru bagi kami untuk menemukan solusi bagi Papua," ucap dia.
Aparat Kembali Gugur
Dalam bulan Januari 2025, dua anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) gugur dalam bertugas di Papua. Keduanya dilaporkan gugur ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Kedua anggota Polri yang dinyatakan gugur ini adalah Briptu Iqbal Anwar Arif dan Brigpol Ronald Enok.
Baca juga: Danis Murib Desertir TNI yang Gabung KKB Ditembak Mati saat Satgas Damai Cartenz Kejar Undius Kogoya
Gugur saat operasi Briptu Iqbal gurur ditembak KKB saat sedang melaksanakan tugas patroli di dekat PT AMO, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Jumat (17/1/2025).
Briptu Iqbal merupakan anggota Polri yang ditugaskan melakukan operasi bersama Satgas Damai Kartenz di Kabupaten Yalimo.
Kepala Operasi Satuan Tugas Damai Kartenz, Brigadir Jenderal Polisi membenarkan bahwa Briptu Iqbal gugur saat melaksanakan tugas operasi di Kabupaten Yalimo.
"Briptu Iqbal menjadi korban penembakan saat melaksanakan patroli rutin di wilayah Yalimo,” katanya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/1/2025).
Baca juga: Alasan KKB Papua Akhirnya Mau Bebaskan Pilot Susi Air, OPM Sudah Timbang Kerugian dan Keuntungan
Gugur saat bertugas, Briptu Iqbal kemudian diberikan kenaikan pangkat luar biasa menjadi Brigpol Anumerta oleh Kapolri.
Jenazah Briptu Iqbal telah dikirim dari Yalimo ke Jayapura dan selanjutnya diberangkatkan ke kampung halamannya di Jakarta untuk dimakamkan.
Sementara itu, Brigpol Ronald dinyatakan gugur usai ditembak KKB pimpinan Bumiwalo Telenggen di Kampung Lima-Lima, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Selasa (21/1/2025).
Brigpol Ronald merupakan anggota Kepolisian Resort (Polres) Puncak Jaya.
Baca juga: Ada Drone dan Senjata, Intip Barang yang Ditemukan TNI-Polri di Markas KKB Papua Undinus Kogoya
Faisal mengatakan, Brigpol Ronald ditembak KKB usai mengantre bahan bakar minyak (BBM) jenis minyak tanah di Kampung Lima-Lima.
“Saat hendak pulang, Brigpol Ronald diserang dan ditembak oleh KKB dan dinyatakan gugur di lokasi kejadian,” katanya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (22/1/2025).
Jenazah Brigpol Ronald telah dievakuasi dari tempat kejadian ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.
“Jenazah almarhum Brigpol Ronald telah divisum dan dikirimkan dari Puncak Jaya hari ini ke Jayapura, untuk disemayamkan di rumah duka sebelum dimakamkan,” ungkap jenderal bintang satu ini.
Kedua personel Polri ini telah mendedikasikan dirinya masing-masing untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban (kamtibmas) masyarakat di Papua. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yusril Sebut Juha Christensen Ingin Jadi Mediator Dialog Konflik Papua "
| Candaan Politisi PDIP yang Membuat Bahlil Geleng-geleng Kepala, Singgung Posisi Wapres |
|
|---|
| Masih Dikaji Jajaran Menkeu Purbaya, Popok Hingga Tisu Basah Bakal Masuk Barang Kena Cukai |
|
|---|
| Purbaya Minta Diajak Negosiasi Utang Whoosh ke China, Skema Pembayaran Pakai APBN Belum Final |
|
|---|
| Update Harga Emas Antam Hari Ini 11 November 2025 di Logam Mulia Balikpapan |
|
|---|
| Rekam Jejak Arif Satria, Dilantik Prabowo jadi Kepala BRIN, Lepas Jabatan Rektor IPB |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20240525_Yusril-Ihza-Mahendra.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.