Tribun Kaltim Hari Ini

Kambing Warga Bulungan Kaltara Punya Motif Bulu Bentuk Hati, Datang saat Dipanggil 'Love'

Nama love itu diberikan, karena saat masih kecil, di punggung kambing yang sudah jadi pejantan ini ada gumpalan bulu yang mirip gambar hati. 

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Nur Pratama
HO/BMF
PETERNAK KAMBING - Love, kambing jantan milik Edi yang bisa diajak bermain-main. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Program ternak kambing modern dengan skema kemitraan dibangun tokoh masyarakat sekaligus pengusaha yakni Chieto Karno semakin berkembang pesat .

Program yang digagas Asse sapaan akrab Cheito Karno kini memunculkan peternak-peternak handal. 

Saat ini, terdapat 80 lebih mitra peternak binaan wadah Bulungan Mandiri Farm (BMF) yang tersebar di sejumlah wilayah di Kabupaten Bulungan untuk peternakan kambing.

Selain kambing, BMF juga mengembangkan peternakan sapi dan babi.

Beragam inovasi dalam pembangunan kandang lahir dari tangan-tangan mitra BMF. 

Baca juga: Warga  Bulungan Temukan Tenggiling saat Cari Pakan Sapi, Sempat Dikira Hewan Jadi-jadian

Salah satunya yang cukup menarik adalah peternakan milik Edi (47 tahun). Mitra BMF, yang merupakan perantau asal Semarang, Jawa Tengah yang kini bermukim di Desa Tanjung Agung, Kecamatan Tanjung Palas Timur. 

Dengan kepiawaian Edi mengolah kayu menjadi bahan furniture, membuat kandang kambing yang menampung 31 ekor saat ini dibuat indah dipandang mata. 

Sekat yang dibuat mirip kamar ini dibatasi dengan kayu yang dikerjakan dengan teliti. Halus dan sangat rapi.

“Ini kandang kambing kelas bintang lima,” ujar Asse, Saat meninjau kandang kambing yang sangat rapi dan bersih.

Teras depan dicor rata dengan lantai kandang yang dibuat panggung. Pada kolong panggung, kotoran kambing langsung jatuh dan hampir tiap minggu di kumpulkan untuk difermentasi. 

Sekeliling kandang, tanaman ubi jalar cukup subur di antara pohon-pohon indogofera dan rumput pachong yang ditanam untuk pakan kambing.

“Setiap bulan kotoran kambignya bisa mencapai 10 karung,” ujar edi.

Kotoran kambing paling bagus untuk pupuk tanaman. Satu karungnya dijual Edi ke petani seharga Rp50 ribu. Pembelinya pun tak perlu bersusah payah. Petani yang datang sendiri mencari.

Pada pojok teras depan, mesin pencacah pakan kambing dengan mesin penggeraknya tertata rapi dan selalu bersih. Aroma kotoran kambing dan urine kambing nyaris tidak tercium. 

Di tangan Edi yang keseharian juga sebagai tukang, kayu-kayu yang dibuat sebagai bahan kandang pun adalah kayu-kayu pilihan. Diproses sangat rapi dan halus. 

Halaman
123
Sumber: Tribun kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved