Berita Mahulu Terkini
Murid SDN 002 Ujoh Bilang di Mahulu Kaltim tak Leluasa Jalankan Praktik Olaharga
Dampak buruk terjadi kala SDN 002 Ujoh Bilang di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur mengalami kekurangan.
Penulis: Ilo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Dampak buruk terjadi kala SDN 002 Ujoh Bilang di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur mengalami kekurangan ruang kelas.
Di antaranya dampak yang dirasakan ialah kegiatan olahraga dan belajar mengajar jadi terhambat.
Demikian dipaparkan oleh Didin Suaidin, Kepala Sekolah SDN 002 Ujoh Bilang, saat ditemui di ruangannya, Sabtu (25/1/2025) di Ujoh Bilang, Mahakam Ulu.
Kendala tersebut tidak hanya mengganggu proses belajar-mengajar, tetapi juga menghambat pelaksanaan praktik olahraga yang menjadi tuntutan kurikulum siswa di Ujoh Bilang.
Baca juga: Bandara Ujoh Bilang di Mahulu Kaltim Hampir Selesai, Progres Airstrip Capai 73,17 Persen
"Kendala yang paling mendasar di SDN 002 Ujoh Bilang ini adalah kekurangan ruangan," tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa ruangan yang seharusnya digunakan untuk kelas telah dialihfungsikan menjadi ruang guru, TU, dan kepala sekolah.
Hal ini membuat sekolah harus membagi jadwal belajar menjadi dua sesi: pagi dan siang.
"Yang sekolahnya siang ini tetap berjalan, tapi tidak efektif. Apalagi suasananya panas, sehingga banyak siswa yang kesulitan konsentrasi," ujarnya.
Menurutnya, keterbatasan ruang juga berdampak langsung pada pelaksanaan pelajaran olahraga.
Baca juga: Siswa SDN 002 Ujoh Bilang di Mahulu Kaltim Kekurangan Ruang Kelas, Terpaksa Belajar Bergilir
"Siapa juga yang mau olahraga di siang hari, paling hanya materi," bebernya.
"Sedangkan tuntutan kurikulum saat ini, pelajaran olahraga itu harus full di lapangan praktik," jelasnya.
Selain masalah ruang kelas, lokasi SDN 002 Ujoh Bilang yang berada di daerah rawan banjir menambah tantangan bagi kegiatan belajar-mengajar.
"Kendala kedua ini, kalau daerah sini kan rawan banjir. Jadi, aktivitas belajar dan kondisi bangunan juga sering terganggu," imbuhnya.
Ia berharap, pemerintah daerah Mahakam Ulu dapat memberikan perhatian lebih pada pembangunan fasilitas pendidikan di daerah pelosok seperti Mahakam Ulu.
"Harapannya nanti pemerintah perhatikan bangunan di sini, supaya anak-anak bisa belajar dengan nyaman dan proses pembelajaran berjalan lebih maksimal," katanya.
Dengan jumlah siswa yang mencapai sekitar 300 orang, sekolah tersebut harus membagi jadwal belajar menjadi dua sesi, pagi dan siang.
Sistem ini menimbulkan sejumlah kendala, terutama bagi siswa yang belajar di siang hari.
"Yang sekolahnya siang ini tetap berjalan, tapi tidak efektif. Banyak kendala, apalagi suasananya siang dan panas," ungkapnya.
Selain berdampak pada efektivitas pembelajaran, keterbatasan ruang juga memengaruhi kegiatan olahraga.
Baca juga: MBG Belum Ada, Pelajar SD Ujoh Bilang di Mahulu Sudah Terbiasa Bawa Bekal Makan Siang
Cuaca panas di siang hari membuat sebagian besar aktivitas olahraga sulit dilaksanakan.
"Untuk olahraga, hampir 90 persen dari pertemuan itu tidak dilaksanakan praktik karena cuacanya panas," tambahnya.
(TribunKaltim.co/Kristiani Tindi)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250126_SDN-di-Ujoh-Bilang-Kekurangan-Ruang-Kelas.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.