Berita Balikpapan Terkini

Perlambatan Ekonomi Ancam APBD Balikpapan, Ketua DPRD Ingatkan Pelayanan Publik Tidak Terganggu

Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Qadri mengingatkan Pemkot fokus pada kegiatan yang beri dampak langsung bagi kesejahteraan warga, Minggu (16/11/2025).

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH
APBD BALIKPAPAN - Foto ilustrasi. Ketua DPRD Balikpapan Alwi Al Qadri menandatangani berita acara persetujuan bersama perubahan APBD Tahun Anggaran 2025 disaksikan para wakil pimpinan DPRD dan Sekda Balikpapan dalam rapat paripurna di Gedung Parkir Klandasan Balikpapan, Selasa (26/8/2025). Persetujuan ini menetapkan total APBD Balikpapan setelah perubahan menjadi Rp4,75 triliun dan akan disampaikan kepada Gubernur Kaltim untuk evaluasi. Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Qadri mengingatkan Pemkot fokus pada kegiatan yang beri dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat, Minggu (16/11/2025).(TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH) 

Ringkasan Berita:
  • Perlambatan ekonomi ancam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Balikpapan
  • Pendapatan daerah mengalami penurunan signifikan dan memicu kekhawatiran terhadap stabilitas APBD
  • Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Qadri pun mengingatkan agar Pemkot fokus pada kegiatan yang memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Perlambatan ekonomi ancam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.

Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Qadri pun mengingatkan agar Pemerintah Kota (Pemkot) fokus pada kegiatan yang memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.

Pelayanan publik tetap harus menjadi prioritas dari anggaran daerah.

Baca juga: TKD Dipangkas, APBD Balikpapan 2026 Ditinjau Ulang, Proyek RS dan Pengendalian Banjir Disinggung

Ancaman perlambatan ekonomi mulai terasa bagi kas daerah Kota Balikpapan.

Pendapatan daerah mengalami penurunan signifikan dan memicu kekhawatiran terhadap stabilitas APBD tahun ini hingga periode mendatang.

Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Qadri, mengakui tekanan fiskal yang dialami pemerintah daerah semakin terasa. 

Penurunan pendapatan ini berpotensi memaksa dilakukannya penyesuaian APBD dalam waktu dekat.

"Penurunannya cukup signifikan dan situasi ini memang menekan. APBD kita kemungkinan akan mengalami penyesuaian," ungkap Alwi, Minggu (16/11/2025).

Meskipun pembahasan teknis soal pemangkasan anggaran belum bergulir, DPRD telah mendesak pemerintah daerah menyusun strategi mitigasi.

Langkah ini dinilai krusial untuk mengantisipasi dampak negatif terhadap program pembangunan dan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Baca juga: APBD Balikpapan 2026 Dipatok Rp3,83 Triliun, Fokus pada Layanan Publik dan Infrastruktur

"Secara teknis belum kita bahas, namun persiapan harus segera dilakukan. Pelayanan publik tidak boleh terhambat gara-gara persoalan fiskal," tegasnya.

PAD Sebagai Penyelamat

Di balik ancaman perlambatan, Balikpapan justru memiliki keunggulan kompetitif dibanding kabupaten/kota lain di Kalimantan Timur.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terbilang tinggi menjadi bantalan penyelamat di tengah gejolak keuangan daerah.

"Untungnya PAD kita jauh lebih tinggi dibanding daerah lain di Kaltim. Ini yang menyelamatkan kondisi kita saat ini," papar Alwi.

Kontribusi terbesar PAD Balikpapan berasal dari sektor jasa, terutama industri perhotelan, restoran, dan perdagangan. 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved