Dukung Program Pemerintah, MHU Perkuat Pencegahan Stunting di Kawasan Lingkar Tambang

Sebagai upaya mendukung program pemerintah, MHU memperkuat pencegahan stunting di kawasan lingkar tambang.

Penulis: Iklan Tribun Kaltim | Editor: Diah Anggraeni
HO
CEGAH STUNTING - MHU berkomitmen mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka stunting. Sebagai upaya mendukung program pemerintah, MHU memperkuat pencegahan stunting di kawasan lingkar tambang. (HO/PT MHU) 

Melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Jokowi mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Jokowi saat itu mengamanatkan pencapaian target nasional prevalensi stunting sebesar 14 persen dari 21,6 persen pada 2023.

Salah satu upaya upaya percepatan penurunan stunting yang dilakukan adalah dengan menggandeng berbagai pihak untuk bergotong royong.

Aksi ini diimplementasikan dalam wujud Gerakan Olah Bebaya Anak Asuh Stunting (GO-BAAS).

Lanjutan Perpres tersebut kemudian diturunkan oleh Kementerian Energi Sumber Daya dan mineral (ESDM) lewat surat edaran tentang peran serta badan usaha pertambangan dalam rangka percepatan penurunan stunting.

Implementasinya dengan memasukkan tujuan ini ke dalam program pemberdayaan masyarakat.

Upaya itu pun berlanjut di era kepemimpinan Presiden RI Ke-8 Prabowo Subianto.

Dalam Sidang Kabinet Paripurna perdananya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2024), Prabowo langsung memberikan arahan kepada para menteri Kabinet Merah Putih untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah digaungkan olehnya saat kampanye.

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Nasional Wihaji menyampaikan bahwa penanganan stunting membutuhkan kerja sama seluruh pihak, mulai dari kementerian, lembaga, pemerintah, hingga swasta.

Baca juga: Produk Pemberdayaan Masyarakat MHU Diserbu Pengunjung Minerba Expo 2024 

Bantuan yang diberikan pun, lanjut Wihaji, diharapkan tidak hanya simbolis, tapi juga berkelanjutan.

Sebab, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia 2022, angka stunting di Indonesia masih mencapai 21,6 persen. 

Angka ini masih di atas ambang batas standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia sebesar 20 persen.

Program komprehensif MHU 

MHU berkomitmen mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka stunting melalui program “Bapak Asuh” untuk 100 anak di Desa Jembayan, Loa Kulu, Kutai Kartanegara. Turut mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting, berbagai pihak ikut berpartisipasi aktif, termasuk sektor swasta. Salah satunya, MHU yang merupakan bagian dari MMS

Group Indonesia (MMSGI)

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved