Berita Bontang Terkini
Bontang Kekurangan Guru, Wakil Walikota Agus Haris Lirik Konsep Outsourcing di Jakarta
Kota Bontang mengalami kekurangan tenaga pengajar atau guru. Wakil Walikota Bontang, Agus Harus pun membuat terobosan.
Penulis: Ilo | Editor: Budi Susilo
Mengajar Lintas Mata Pelajaran
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Bambang Cipto Mulyono, krisis guru ini terjadi karena banyaknya guru yang memasuki masa pensiun dalam tiga tahun terakhir.
"Pada 2023, ada 58 guru yang pensiun, di 2024 sebanyak 32 guru, dan di 2025 nanti akan ada 47 guru yang pensiun. Totalnya sekitar 137 orang, sementara rekrutmen guru baru belum mencukupi," ungkap Bambang.
Upaya untuk menutup kekurangan ini melalui seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) masih jauh dari target.
Baca juga: Pemprov Kaltim Perjuangkan Ribuan Guru Honorer Jadi ASN
Pada tahap pertama tahun ini, hanya 8 orang yang diterima dari 58 formasi yang tersedia, sementara pada seleksi tahap kedua, 75 orang baru lolos administrasi.
Sebagai solusi darurat, Disdikbud memberdayakan guru yang ada untuk mengajar lintas mata pelajaran, meskipun ini dinilai kurang ideal.
"Misalnya, guru matematika juga mengajar olahraga. Ini jelas berdampak pada kualitas pembelajaran, tetapi saat ini kami tidak punya pilihan lain," ujar Bambang.
Selain itu, regulasi terbaru pada 2024 melarang pelamar dari sekolah swasta mengisi formasi guru negeri, dengan alasan agar sekolah swasta tidak kekurangan tenaga pengajar.
"Ini konsekuensi dari kebijakan yang ada. Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mencari solusi terbaik," kata Bambang.
(TribunKaltim.co/Muhammad Ridwan)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250225_Guru-di-Bontang-Kurang-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.