Tribun Kaltim Hari Ini

TPID Tarakan Sidak di Pasar Gusher, Temukan Kios Sembako Jual Bumbu Kedaluwarsa

Berlokasi di Pasar Gusher, tim teknis TPID Kota Tarakan dipimpin Sekretaris Kota Tarakan melaksanakan inspeksi mendadak

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
DIJUAL DI ATAS HET - MinyaKita yang menjadi salah satu barang subsidi dan dipantau pemerintah ditemukan Tim TPID terjual di atas HET saat sidak di Pasar Gusher, Kamis (27/2/2025). Sekda Pemkot Tarakan, Jamaluddin, meminta penjual agar menjual MinyaKita sesuat harga yang tertera di kemasan.(TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH) 

Kemudian, pihaknya juga mendapat beras dan gula dari Malaysia. Herianto menjelaskan bahwa dua produk ini adalah kebutuhan pokok, maka diperhatikan kebutuhan masyarakat.

"Untuk hal itu tetap kita tolerir jangan sampai masyarakat kekurangan menjelang Ramadan kebutuhan sembako besar. Pemerintah kedepankan kebutuhan masyarakat. Kita serahkan ke pemda, pemda istilahnya menjamin ketahanan pangan di daerah," jelasnya.

Jika kebutuhan kurang, ini juga harus menjadi pertimbangan. Jangan sampai masyarakat  kekurangan.

Kembali berbicara beras ia hanya bisa menyerahkan ke pemda. Ia menjelaskan jangan sampai dibabat habis dan akhirnya timbul gejolak.  

Berbeda misalnya pada kasus perbumbuan, ada juga TIE termasuk sosis, ini diminta dimusnahkan.

Karena ia kembali menegaskan jika dibiarkan, dikhawatirkan sampai ke konsumen menyebabkan diare.

"Karena penanganan pendistribusian tidak sesuai prosedur," katanya.

Baca juga: Proses Hukum Tetap Ditempuh untuk Kasus Pengeroyokan dan Penyerangan di Polres Tarakan

MinyaKita Dijual di Atas HET

Selain itu, BPOM Tarakan juga menemukan harga MinyaKita yang dijual di atas harga eceran tertinggi (HET).

Toko sembako pertama yang didatangi tim ditemukan Minyakita dijual Rp32 ribu per dua liter atau per liternya Rp16.000.

Diketahui HET MinyaKita dijual per liter Rp15.700 dari penjual sampai ke tangan konsumen, artinya ada kenaikan Rp300 oleh penjual.

Penjual beralasan, kenaikan harga dikarenakan harga plastik yang digunakan untuk membungkus minyak yang dibeli konsumen.

Penjual mendapatkan harga Rp174 ribu satu dos isi 6 bungkus. Sebanyak 20 dos yang diberikan distributor.

Oleh tim meminta penjual agar mengembalikan harga sesuai dengan HET untuk konsumen.

Dari penjual juga meminta stok lebih banyak disiapkan ukuran satu liter.

Halaman
123
Sumber: Tribun kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved