Berita Internasional Terkini

Kondisi Paus Fransiskus Kembali Memburuk, Berikan Pesan Jelang Perayaan Misa Rabu Abu 2025

Kondisi Paus Fransiskus kembali memburuk, ini pesannya menjelang misa Rabu Abu yang jatuh pada tanggal 5 Maret 2025.

Instagram.com/fransciscus
PAUS FRANSISKUS KRITIS - Tangkapan layar dari Instagram resmi @fransiscus. Kondisi Paus Fransiskus kembali memburuk, ini pesannya menjelang misa Rabu Abu yang jatuh pada tanggal 5 Maret 2025. (Instagram.com/@fransciscus 

Pada masa ini, pantang dan puasa dilakukan pada hari-hari tertentu Hari Pantang ditetapkan setiap hari Jumat selama masa Prapaskah yaitu pada 7, 14, 21, dan 28 Maret, serta 4 dan 11 April 2025.

Makna Hari Rabu Abu

Melansir berbagai sumber Rabu Abu merupakan awal dari masa Prapaskah yang ditandai dengan instrospeksi diri, pertobatan, perkabungan, dan kesediaan menerima pembaruan diri.

Baca juga: Ini Alasan Uskup Bogor Paskalis Bruno Syukur Tolak Jabatan Kardinal dari Paus Fransiskus

Makna instrospeksi diri, pertobatan, dan kesediaan pembaruan diri yang dimulai pada Rabu Abu bukan berarti di luar masa Prapaskah umat boleh hidup dalam sikap yang tidak mawas diri dan tanpa pertobatan.

Sikap mawas diri dan pertobatan merupakan panggilan hidup umat percaya sepanjang hidupnya. Namun secara khusus selama masa Prapaskah yang dimulai pada Rabu Abu sampai Kamis Putih memiliki tempat yang khusus.

Karena itu umat dipersiapkan untuk menyambut Triduum (Tri hari Suci), yaitu: Kamis Putih (Yesus mencuci kaki para murid-Nya dan Perjamuan Malam Terakhir), Jumat Agung (jalan penderitaan dan wafat di bukit Golgota), Sabtu Sunyi (Jenasah Yesus di dalam makam), dan Paskah (Yesus bangkit dari kematian-Nya).

Menjelang Paskah umat dipanggil untuk mempersiapkan diri dengan sikap mawas diri, bertarak, dan bertobat selama empat puluh hari.

Persiapan yang cukup panjang selama masa Prapaskah merupakan media disiplin rohani yang diatur oleh gereja agar umat mampu menghayati karya keselamatan Allah di dalam kematian dan kebangkitan Kristus dengan pembaruan hidup.

Pada misa rabu abu yang diterima oleh umat Katolik adalah abu. Melansir katolistas.org, abu adalah tanda pertobatan. Kitab Suci mengisahkan abu sebagai tanda pertobatan, misalnya pada pertobatan Niniwe (lih. Yun 3:6).

Di atas semua itu, kita diingatkan bahwa kita ini diciptakan dari debu tanah (Lih. Kej 2:7), dan suatu saat nanti kita akan mati dan kembali menjadi debu. (*)

 

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved