Berita Balikpapan Terkini

3 Program HIPMI Balikpapan dalam Menjawab Tantangan Efisiensi Anggaran dari Presiden Prabowo

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Balikpapan memberikan respons terkait kebijakan efisiensi anggaran.

Penulis: Ilo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ARDIANA KINAN
TANTANGAN WIRAUSAHA - Ilustrasi Pelajar Islam Indonesia Balikpapan meramaikan Pameran Kewirausahaan Pemuda di Tennis Indoor Balikpapan pada 25 Februari 2025. Ketua Umum BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Balikpapan, Adam Dustin, mengatakan bahwa efisiensi anggaran bisa menjadi tantangan bagi pengusaha lokal, Sabtu (15/3/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/ARDIANA KINAN) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Balikpapan memberikan respons terkait kebijakan efisiensi anggaran yang diinisasi oleh pemerintah pusat, Presiden Prabowo Subianto. 

Kebijakan efisiensi anggaran tersebut dibuat payung hukumnya dalam bentuk Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025. 

Disebut oleh HIMPI Balikpapan, secara analisis akan berdampak terhadap sektor pengusaha.

Demikian dipaparkan oleh Ketua Umum BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Balikpapan, Adam Dustin kepada TribunKaltim.co pada Jumat (14/3/2025).

Baca juga: Adam Dustin Resmi jadi Ketua BPC HIPMI Balikpapan, Gandeng Pengusaha Muda

Sebagai upaya menangkap tantangan efisiensi anggaran, pihaknya merespons kondisi ini dengan menjalankan tiga program utama, yakni:

  • Edukasi;
  • Relasi;
  • dan aksi.

Dia menjelaskan, program edukasi bertujuan memberikan pemahaman tentang kewirausahaan.

Sementara untuk relasi fokus pada membangun jaringan antara pengusaha baru dan yang sudah mapan.

Sedangkan aksi, melibatkan pendampingan dan mentoring bagi UMKM agar dapat menjalankan usahanya dengan baik.

Selain itu, HIPMI Balikpapan mencanangkan program mencetak seribu pengusaha baru melalui kerja sama dengan berbagai kampus.

Menurut Adam, langkah ini diharapkan dapat memperkuat basis ekonomi lokal dan meningkatkan daya saing pengusaha muda di tengah tantangan efisiensi anggaran pemerintah.

Baca juga: Efisiensi, Anggaran Pemkot Samarinda Bakal Alami Pengurangan Rp75 Miliar

Meskipun kebijakan efisiensi anggaran pemerintah menimbulkan tantangan, pengusaha di Balikpapan didorong untuk terus berinovasi dan beradaptasi.

Adam menilai, UMKM di Balikpapan termasuk kategori yang tangguh meskipun daya beli masyarakat menurun.

"Berdasarkan data yang ada, Alhamdulillah, UMKM di Balikpapan terus bertumbuh," kata Adam.

Tantangan Bagi Pengusaha Lokal

Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan Presiden Prabowo Subianto melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 diklaim berdampak terhadap sektor pengusaha.

Ketua Umum BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Balikpapan, Adam Dustin, mengatakan bahwa efisiensi anggaran bisa menjadi tantangan bagi pengusaha lokal.

"Efisiensi berkaitan dengan alat yang digunakan pengusaha, namun akses terbatas bisa menjadi kendala dan berdampak pada pendapatan," ujarnya, Jumat (14/3/2025).

Namun, Adam juga menekankan pentingnya adaptasi dan inovasi di tengah situasi ini.

Baca juga: Hipmi Balikpapan Yakin Bangun IKN Nusantara di Kaltim Bisa Dorong Daya Beli Masyarakat

Ia beranggapan, seorang pengusaha harus sekreatif dan seinovatif mungkin dalam menciptakan produk agar tidak terdampak oleh situasi ekonomi, baik secara makro maupun mikro

Apalagi, di tengah kondisi Indonesia yang saat ini tidak baik-baik saja akibat deflasi.

"Jadi, kalau ditanya apakah kondisi saat ini berpengaruh, pasti berpengaruh," imbuh Adam.

(TribunKaltim.co/Moh Zein)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved