Berita Nasional Terkini
Komisi X DPR RI Kecam KKB Serang Guru dan Nakes di Yahukimo Papua Pegunungan: Itu Pelanggaran HAM
Komisi X DPR RI yang dipimpin Hetifah Sjaifudian mengeluarkan 5 catatan penting seputar KKB serang guru dan Nakes di Yahukimo, Papua Pegunungan
Selain itu, Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Papua juga ikut menulis ucapan duka dan mengutuk tindakan keji tersebut.
"Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Papua merasakan duka yang amat mendalam atas meninggalnya "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" Rosalia Rerek Sogen Salah satu guru di Distrik Anggruk, Kab. Yahukimo, Prov. Papua Pegunungan (21 Maret 2025)
Semoga Tuhan Yang Maha Kasih menerima segala amal dan memberi tempat terbaik di sisi-Nya."
"BGP Papua juga mengutuk tindakan keji terhadap kemanusiaan yang menyebabkan korban meninggal dan luka serta pembakaran fasilitas pendidikan," tulis akun @bgppapua.
Baca juga: Pandangan DPR RI Dapil Kaltim Hetifah Sjaifudian soal RUU Sisdiknas di Prolegnas Tahun 2025
Tindakan Keji
Sementara itu, Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Dr Faizal Ramadhani mengatakan, serangan yang dilakukan KKB Papua adalah tindakan yang keji dan biadab.
Sebab para korban dalam serangan brutal itu adalah tenaga pendidik yang tengah bertugas memberikan layanan pendidikan di wilayah pedalaman Papua.
"Ini adalah tindakan biadab dan sangat keji. Para guru dan tenaga medis itu bukan militer, mereka adalah pendidik yang mengabdikan diri untuk anak-anak Papua," kata Brigjen Faizal.
Ia menegaskan, kekejaman yang dilakukan KKB merupakan upaya menciptakan ketakutan dan menghambat pembangunan, terutama di sektor pendidikan.
Seluruh korban, baik yang meninggal dunia maupun yang mengalami luka-luka, telah dievakuasi ke Jayapura dan dirujuk ke RSAD Marthen Indey, Kota Jayapura.
"Tindakan kekerasan ini tidak akan menyurutkan komitmen negara dalam memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan kepada masyarakat Papua, justru menjadi bukti bahwa kekejaman yang dilakukan KKB semakin nyata,” lanjut Brigjen Faizal.
Pihak RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo menyampaikan, serangan KKB itu mengakibatkan satu orang meninggal dunia.
Selain itu, tiga korban mengalami luka berat dan empat lainnya menderita luka ringan.
Semnetara dua korban lainya dalam kondisi aman dan tidak dievakuasi karena merupakan warga asli Yahukimo dan atas permintaan sendiri.
Inilah data delapan orang berhasil dievakuasi seperti dilansir Tribun-Papua.com di artikel berjudul Satgas Operasi Damai Cartenz Ungkap Proses Evakuasi Korban Serangan KKB di Distrik Anggruk Yahukimo:
- Rosalia Rerek Sogen Perempuan, guru asal Flores Timur, NTT meninggal dunia.
- Doinisiar Taroci More Flores. Perempuan, guru, asal Flores, NTT (korban luka)
- Vantiana Kambu. Perempuan, guru, Suku Papua, Sorong (korban luka)
- Paskalia Peni Tere Liman. Perempuan, guru dari Flores (korban luka)
- Fidelis De Lena merupakan guru dari Flores (korban luka)
- Kosmas Paga merupakan guru dari Flores (korban luka)
- Penus Lepi merupakan guru dari Kimial, asli Yahukimo, Papua. Dipulangkan dari RSAD Marthen Indey karena dinyatakan sehat.
- Irawati Nebobohan merupakan tenaga kesehatan asal NTT.
Selain itu, dua korban lainya yaitu, Lenike Saban sebagai guru dan Erens merupakan warga Yahukimo, tidak ikut dievakuasi karena permintaan sendiri dan dalam kondisi aman.
Hingga kini, aparat masih melakukan pengejaran terhadap pelaku penyerangan.
Situasi di Distrik Anggruk berangsur terkendali dan bantuan kemanusiaan mulai disalurkan bagi warga terdampak.
Itulah tadi 5 catatan Komisi X DPR RI yang dipimpin Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian seputar aksi kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan yang terjadi 21 Maret 2025 lalu.
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250302_DISERTASI-BAHLIL.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.