Berita Balikpapan Terkini

Wawali Bagus Susetyo Temukan Banyak Lapak Kosong di Pasar Pandansari Balikpapan Kaltim

Bagus Susetyo, melakukan peninjauan di kawasan Pasar Tradisional Pandansari, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur

|
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL
LAPAK PASAR KOSONG - Wakil Walikota Balikpapan, Bagus Susetyo berdialog dengan salah satu pedagang di kawasan pasar tradisional Pandansari perihal banyaknya lapak pedagang yang disediakan pemerintah kota justru dibiarkan kosong begitu saja dan pedagang lebih memilih untuk jualan di luar gedung pasar seperti di area tangga masuk pasar dan parkiran. (TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL) 

Langkah ini bertujuan untuk memastikan stabilitas harga serta mengendalikan inflasi, terutama di tengah meningkatnya permintaan masyarakat selama bulan Ramadan.

Pemantauan ini dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, didampingi Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Balikpapan, Muhaimin, serta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Rombongan memulai pengecekan di Pasar Klandasan, Balikpapan Kota, sebelum melanjutkan ke Pasar Pandansari, Balikpapan Barat dan pusat perbelanjaan Yova Mart di kawasan Gunung Malang.

Selama kunjungan, Bagus Susetyo berdialog langsung dengan para pedagang untuk mendapatkan informasi terkini mengenai ketersediaan stok dan fluktuasi harga bahan pokok.

Dari hasil pemantauan, ia menyimpulkan bahwa kondisi pasar masih dalam keadaan stabil meskipun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga.

Usai kegiatan peninjauan, Bagus Susetyo menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan koordinasi dengan Dinas Perdagangan serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) guna memastikan dua hal utama, yakni ketersediaan stok pangan dan pengendalian harga.

"Dari hasil pemantauan, stok bahan pokok masih mencukupi dan tidak ada kekosongan. Harga pun masih dalam batas wajar, meskipun ada kenaikan pada beberapa komoditas tertentu," jelas Bagus Susetyo.

Namun, ia mengakui bahwa harga cabai mengalami lonjakan akibat mekanisme pasar. Pasokan cabai yang terbatas menjadi faktor utama naiknya harga, terutama karena sebagian pasokan berasal dari luar daerah, sementara distribusi mulai mengalami kendala akibat pembatasan angkutan menjelang libur Lebaran.

"Permintaan cabai tinggi sementara suplainya terbatas, wajar jika harga naik. Namun, kenaikan ini masih terkendali,"tambahnya.

Selain cabai, kenaikan harga juga terjadi pada beberapa komoditas lain seperti ikan, ayam, dan daging.

Meski demikian, Bagus menekankan bahwa stok masih dalam kondisi aman dan harga masih dalam batas wajar bagi masyarakat Balikpapan.

Ia juga mengingatkan warga untuk tidak melakukan aksi borong yang dapat memicu kelangkaan dan kenaikan harga lebih lanjut.

"Kami mengimbau agar masyarakat berbelanja dengan bijak. Jangan menimbun daging atau ayam secara berlebihan, karena itu bisa menyulitkan konsumen lain. Begitu juga dengan para distributor, jangan sampai menahan stok demi keuntungan pribadi," tegasnya.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved