Berita Nasional Terkini

Mencekam Penyerangan KKB Papua Terhadap Pendulang Emas, 11 Korban Tewas, 100 Orang Selamat

Detik-detik mencekam penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, terhadap ratusan pendulang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan

KOMPAS.COM/Dok Satgas Damai Cartenz
TEROR KKB PAPUA - Proses evakuasi jenazah di Bandara Dekai Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat (11/4/2025). 100 orang lebih pendulang emas berhasil selamat dari penyerangan KKB Papua. (KOMPAS.COM/Dok Satgas Damai Cartenz) 

TRIBUNKALTIM.CO - Detik-detik mencekam penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, terhadap ratusan pendulang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Dalam penyerangan tersebut, terdapat lebih dari 100 orang pendulang emas selamat, sedangkan 11 orang lainnya tewas dibunuh KKB Papua.

Berdasarkan data dari Satuan Tugas Damai Cartenz, terdapat lebih dari 100 korban selamat dari serangan KKB di Kabupaten Yahukimo.

"Data sementara korban selamat ada 100 lebih yang telah didata, baik yang menyelamatkan diri di Kabupaten Asmat maupun Kabupaten Yahukimo," ungkap Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, dalam keterangannya, Jumat (11/4/2025).

Baca juga: Komisi X DPR RI Kecam KKB Serang Guru dan Nakes di Yahukimo Papua Pegunungan: Itu Pelanggaran HAM

Baca juga: KKB Papua Kembali Berulah, 7 Guru dan Tenaga Kesehatan Jadi Korban di Kabupaten Yahukimo

Faizal menjelaskan bahwa seluruh korban selamat merupakan pendulang emas yang melakukan aktivitas penambangan di perbatasan antara Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Asmat.

"Sampai sejauh ini seperti itu," kata jenderal bintang satu tersebut.

Di sisi lain, Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua itu menanggapi isu penyanderaan pasangan suami istri di Kabupaten Yahukimo.

Menurutnya, isu tersebut belum bisa dibenarkan.

"Sampai sekarang belum ada informasi yang untuk mengkonfirmasi hal tersebut. Yang jelas kami masih fokus untuk proses evakuasi," ujar Faizal.

Sebelumnya, 11 warga sipil yang tengah melakukan aktivitas pendulangan emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, menjadi korban pembunuhan KKB.

Baca juga: Rekam Jejak Teror Aske Mabel, Pemimpin KKB Papua yang Ditembak Aparat, Ternyata Mantan Polisi

Peristiwa tersebut terjadi pada 6-7 April 2025 di area pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum Sungai Silet, Kabupaten Yahukimo.

Polisi menduga pelaku berasal dari KKB yang menamakan diri sebagai Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama.

Saat ini, sembilan jenazah pendulang emas telah dievakuasi oleh personel gabungan TNI-Polri menggunakan helikopter ke Dekai, Kabupaten Yahukimo.

Kontak Tembak Aparat vs KKB Papua

KKB Papua melepas tembakan saat proses evakuasi jenazah pendulang emas di Bandara Nop Goliat, Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat (11/4/2025).

Penyerangan menyebabkan proses evakuasi jenazah pendulang emas ke Dekai terhambat.

Baca juga: Philip Menangis, Perasaan Susi Pudjiastuti Campur Aduk, Pilot Susi Air Bebas Setelah Disandera KKB

Bahkan, sempat terjadi kontak tembak di bandara, beruntung tidak ada korban jiwa.

“Situasi di TKP (lokasi pencarian pendulang emas) enggak (tidak) ramai, di Bandara Dekai kontak tembak kami dengan KKB," kata Kepala Operasi Satuan Tugas Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, Jumat sore.

Meskipun sempat terjadi kontak tembak antara KKB dan aparat gabungan TNI-Polri, tetapi tidak menimbulkan korban jiwa.

"Tidak ada koban,” kata jenderal bintang satu itu.

Faizal menjelaskan, aparat gabungan terdiri dari Marinir, Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat), Satuan Brimob dan Satgas Damai Cartenz, telah membantu pengamanan bandara.  

“Kita harus parameter bandara, karena heli lalu lalang terus,” jelasnya.

Baca juga: Kronologi Bebasnya Philip Mark Mehrtens, Pilot Susi Air yang 1,5 Tahun Disandera KKB Papua

Sebelumnya, operasi gabungan TNI-Polri telah melakukan evakuasi jenazah pendulang emas pada Kamis (10/4/2025) sebanyak tiga orang, yakni dua orang korban dievakuasi ke Dekai, Kabupaten Yahukimo, dan satu orang ke Kabupaten Pegunungan Bintang.

Selanjutnya, proses evakuasi dilanjutkan lagi pada Jumat (11/4/2025).

Ada enam jenazah yang dievakuasi dari Kampung Bingki dan Muara Kum ke Dekai, Kabupaten Yahukimo.

Total keseluruhan selama dua hari melakukan evakuasi adalah delapan orang di Kabupaten Yahukimo dan satu orang di Kabupaten Pegunungan Bintang.

Sehingga, total jenazah para pendulang emas yang sudah dievakuasi sebanyak sembilan jenazah.

Perlu diketahui bahwa aksi penyerangan dan pembunuhan terhadap para pendulang emas ini dilakukan oleh KKB pada Minggu (6/4/2025) dan Senin (7/4/2025).

Baca juga: Satgas Damai Cartenz Beber Cara hingga Pilot Susi Air Philip Mehrtens Dibebaskan KKB Egianus Kogoya

11 Prajurit Tewas?

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi membantah kabar bahwa KKB Papua telah membunuh 11 prajurit TNI yang menyamar sebagai warga di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

"11 orang ini diklaim sebagai tentara (oleh KKB). Tentara itu (pasti) tercatat namanya, teregister namanya," kata Kristomei saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (9/4/2025).

"Nah, hari ini tidak ada satu pun prajurit TNI atau Polri yang gugur di sana. Artinya apa? Artinya, itu adalah hoaks yang disampaikan oleh pihak KKB," tambah dia.

Kristomei mengatakan, KKB sengaja menyebarkan kabar tersebut sebagai bagian dari agenda propaganda mereka.

Sebab, mereka khawatir jika dicap sebagai pelanggar hak asasi manusia (HAM) oleh dunia internasional jika ketahuan membunuh warga sipil.

Baca juga: Fakta-fakta Pilot Susi Air Philip Mark Mehrthens Bebas dari KKB Papua Usai 1,5 Tahun, Kondisi Sehat

"Dia (OPM) berpura-pura bahwa itu (yang dibunuh) militer. Kenapa dia bilang itu militer? Supaya dia terlepas dari tuduhan bahwa dia sebagai pelanggar hak asasi manusia," katanya.

"Makanya dia sampaikan itu. Paling gampang, itu tentara katanya," sambung Kapuspen.

Hingga kini, ia menambahkan, personel TNI dan Polri masih terus berjaga di sana untuk memastikan situasi dan kondisi di Yahukimo tetap kondusif.

"Kita tidak terpengaruh juga dengan propaganda-propaganda ini. Baik pembinaan teritorial, secara humanis, pendekatan ke adat, tetap kita lakukan secara ideologis ya," tutur Kapuspen.

Sebelumnya, dikutip dari Tribun-Papua.com, TPNPB-OPM mengeklaim membunuh 11 warga di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, yang diduga sebagai intelijen Indonesia.

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menyatakan, pihaknya telah menerima laporan resmi dari markas OPM Yahukimo soal pembunuhan 11 warga tersebut.

Baca juga: Pilot Asing Jadi Korban Aksi Brutal KKB Papua, Dibakar di Helikopter, Pilot Lain Tak Jadi Mendarat

"Kami telah menerima laporan dari Panglima TPNPB Yahukimo, Belkius Kobak kalau mereka membunuh 11 warga diduga intelijen aparat keamanan," kata Sebby, Selasa (8/4/2025) malam.

Ia menyatakan, pembunuhan dilakukan selama tiga hari belakangan ini dan menyatakan siap bertanggung jawab.

"Kami minta Presiden Prabowo Subianto hentikan pengiriman pasukan ke Papua, seperti menyamar sebagai pendulang dan profesi lainnya," ungkapnya. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bantah 11 Prajuritnya Dibunuh KKB di Yahukimo, TNI Sebut Kabar Itu Propaganda OPM"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "100 Lebih Pendulang Emas Dinyatakan Selamat dari Serangan KKB di Yahukimo"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Aparat Kontak Tembak dengan KKB Saat Evakuasi Jenazah Pendulang Emas"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved