Berita Samarinda Terkini

Motor Rusak pasca Isi BBM di SPBU, Ratusan Driver Ojol di Samarinda Tunggu Realisasi Bengkel Gratis

Ratusan motor rusak pasca isi BBM di SPBU, driver ojol di Samarinda Kalimantan Timur menunggu realisasi bengkel gratis.

Penulis: Eni | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy
RAPAT DENGAR PENDAPAT - Suasana rapat dengar pendapat (RDP) Komisi II DPRD Kaltim bersama PT Pertamina, Rabu (9/4/2025). Ratusan motor rusak pasca isi BBM di SPBU, driver ojol di Samarinda Kalimantan Timur menunggu realisasi bengkel gratis.(TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Driver ojek online (ojol) yang tergabung dalam komunitas Bubuhan Driver Gojek Samarinda (Budgos) mengeluhkan soal kualitas bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)

Tercatat sebanyak 657 motor mengalami kerusak usai mengisi BBM di sejumlah SPBU Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).

Dari jumlah itu, sebanyak 519 motor telah diperbaiki secara mandiri.

Sementara 138 motor masih tak jelas nasibnya lantaran belum diperbaiki karena faktor ekonomi.

Baca juga: Wagub Kaltim Seno Aji Minta Pertamina Tanggung Jawab, 657 Motor Ojol Rusak Pasca Isi BBM di SPBU

Keluhan para driver ojol itu pun telah sampai di telinga Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim, Seno Aji.

Wagub mengaku prihatin atas kondisi ini dan mendorong para ojol agar menghimpun dan menyerahkan data ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim sebagai dasar pihaknya menagih pertanggungjawaban Pertamina serta pengecekan SPBU yang bermasalah.

Ia juga mengatakan, jika perlu, pihaknya juga akan memanggil pimpinan Pertamina Regional Kalimantan agar mendapat keputusan jelas dan solusi atas masalah yang dialami masyarakat.

“Bagaimanapun juga Pertamina harus bertanggung jawab akan kejadian ini. Akan lebih baik jika teman-teman ojol bisa mencatat SPBU mana saja yang bermasalah berdasarkan struk pembelian BBM, SPBU dengan nomor berapa dan lokasi di mana, kita akan lakukan pengecekan kualitas BBM-nya,” bebernya.

Baca juga: Ratusan Motor Ojol Rusak Diduga Usai Isi BBM, Wagub Kaltim Seno Aji: Kami tak Tinggal Diam

Sementara itu, Ketua Umum Bubuhan Driver Gojek Samarinda (Budgos), Ivan Jaya menyambut baik apa yang akan dilakukan Pemprov Kaltim.

Ia mengatakan bahwa pihaknya lengkap membeberkan bahwa hampir semua SPBU bermasalah di Kota Samarinda saat RDP pada Jumat (11/4/2025) kemarin.

Jika POM-nya di sidak terus, ia menilai hasilnya akan sama seperti sidak–sidak sebelumnya, tidak ada solusi hanya pernyataan–pernyataan semu saja. 

"Padahal sampel BBM oplosannya sudah kami berikan ke Pertamina saat RDP dan kemarin Tim Pertamina sudah kunjungi saya juga untuk meminta sampel tambahan untuk uji lab di Jakarta,” terangnya.

Ivan melanjutkan bahwa para ojol dan masyarakat sangat butuh tanggung jawab nyata karena ratusan kendaraan ojol yang terkena dampak butuh ganti rugi perbaikan kendaraan.

Baca juga: DPPKUKM Kaltim: Aplikasi SiKomeng Jadi Akses Pengaduan Warga yang Motornya Alami Brebet Usai Isi BBM

Sebelumnya saat RDP, ia menyampaikan ada 657 Kendaraan yang rusak dari kawan–kawan ojol dan mereka siap dihadirkan beserta dengan bukti-buktinya.

Kini, ia menunggu langkah Pertamina pasca RDP terkait bengkel resmi gratis untuk perbaikan korban yang telah terdampak.

“Kami masih tunggu ini realisasinya bengkel gratis untuk korban BBM (diduga) oplosan, masyarakat sudah menunggu, kalau sampai terlalu lama realisasinya atau prosedur, mekanisme dan persyaratannya dipersulit untuk para korban, artinya sudah tidak komitmen dengan amanat hasil RDP kemarin, kita akan turun aksi untuk segel depo Pertamina,” tandas Ivan.

Hal ini juga sempat diungkapkan saat hadir dalam rapat bersama Komisi II DPRD Kaltim, Pertamina Patra Niaga Kalimantan dan para pihak saat RDP=.

“Saya segera follow up ke Pertamina,” tegas Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, pada Jumat (11/4/2025).

Baca juga: DPRD Balikpapan Desak Transparansi Pengawasan Kualitas BBM di SPBU Pertamina

Soal dugaan penurunan kualitas BBM jenis Pertalite, Pertamax maupun Pertamax turbo ini, Pertamina juga sudah berkali-kali menyatakan ketiganya sudah memenuhi standar yang ditetapkan Kementerian ESDM.

Namun menurut fakta di lapangan, kemarahan publik justru tak kunjung surut di beberapa daerah Kaltim.

BBM yang diisi dari sejumlah SPBU ke kendaraan masyarakat malah mengalami keluhan tersendat hingga mati mesin.

Terlebih apa yang dikeluhkan para ojol di Kota Samarinda memiliki perekonomian di bawah rata-rata. 

Para driver yang terkena dampak pasca mengisi BBM jenis Pertalite, Pertamax ataupun Pertamax Turbo, biaya yang dikeluarkan dalam sekali perbaikan fuel pump mulai dari Rp250 ribu sampai Rp 750 ribu bahkan ada yang hingga Rp1 juta, tergantung perbaikan dan kerusakan serta merek kendaraan.(Mohammad Fairoussaniy)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved