Berita Nasional Terkini

Soal 'Matahari Kembar' karena Banyak Menteri Sowan ke Jokowi, Ini Kata PKS, Golkar, dan Demokrat

Soal 'Matahari Kembar' karena banyaknya menteri yang sowan ke Jokowi, ini kata PKS, Golkar, dan Demokrat.

KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati
MATAHARI KEMBAR - Presiden ke-7 Jokowi saat ditemui wartawan pada Selasa (8/4/2025). Banyaknya menteri yang sowan ke rumah Presidenke-7 Joko Widodo (Jokowi) di Solo menuai sorotan. Bahkan ada menteri yang memanggil Jokowi dengan sebutan bos. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengungkapkan kekhawatirannya tentang adanya kesan "matahari kembar" dalam pemerintahan, merujuk pada kunjungan menteri-menteri Prabowo kepada Jokowi. (KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati) 

"Andaikan teman pak Mardani ada yang jadi menteri, mungkin ke Pak Jokowi juga," kelakar Sarmuji. 

Baca juga: Bukan Hanya Soal Mobil Esemka, Daftar Gugatan terhadap Jokowi Setelah Lengser sebagai Presiden

Penegasan Mardani

Mardani mengingatkan pentingnya menjaga kewibawaan pemimpin tertinggi dalam pemerintahan.

“Namun, yang jadi pesan saya cuma satu, jangan ada matahari kembar. Satu matahari saja lagi berat, apalagi kalau dua,” kata Mardani.

Mardani meyakini bahwa Prabowo tidak akan tersinggung dengan kunjungan para menterinya ke Jokowi, namun tetap menekankan pentingnya menjaga kesatuan dalam kepemimpinan.

Demokrat: Tak Ada Cawe-cawe

DPP Partai Demokrat memastikan kalau tidak ada cawe-cawe apapun terhadap pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.

Termasuk kata Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat soal kemungkinan masih aktifnya Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) untuk memberikan pengaruh di pemerintahan saat ini.

Menurut Herzaky, kerap tampilnya Prabowo dan Jokowi bahkan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di beberapa kesempatan belakangan ini, hanya untuk saling bercerita dan memberikan masukan.

"Oh enggak, enggak cawe-cawe. Tadi konteksnya, tadi Pak Prabowo sampaikan. Pak Jokowi punya pengalaman 10 tahun. Pak SBY punya pengalaman 10 tahun. Sayang dan rugi kalau nggak mau ngobrol. Nggak mau minta masukan," kata Herzaky saat ditemui awak media di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (13/4/2025).

Meski memang kerap menerima masukan dari kedua Presiden RI terdahulu tersebut, namun dipastikan Herzaky, keputusan untuk pemerintahan saat ini ada di tangan Prabowo Subianto.

Bahkan menurut Herzaky, tidak hanya terhadap SBY dan Jokowi, diskusi untuk mendapatkan masukan tersebut juga kerap dilakukan Prabowo kepada para pimpinan partai politik di koalisi.

"Karena Pak Presiden ini orang yang sangat terbuka dan ingin dapat perspektif atau gambaran yang luas, komprehensif gitu. Dan mendalam sebelum memutuskan sesuatu," kata dia.

"Dan semuanya by data, by evidence. Dan beliau melihat bahwa ada Pak Jokowi, ada Pak SBY ini sudah punya pengalaman. Tetapi kan bukan sumber satu-satunya," sambung Herzaky.

Bahkan kata dia, Prabowo juga kerap mengajak bicara beberapa sumber yang dinilai kredibel untuk membahas suatu persoalan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved