Berita Nasional Terkini

Tidak Dibayar Hampir Rp 1 Miliar, Dapur Mitra Program Makan Bergizi Gratis Tutup

Mitra Program Makan Bergizi Gratis (MBG), mengalami kerugian hingga miliaran rupiah akibat pembayaran yang tak kunjung dilakukan.

SURYA/PURWANTO
MAKAN BERGIZI GRATIS - Ilustrasi, guru mempersiapkan kotak makanan yang dibagikan ke siswa saat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Lowokwaru 3 Kota Malang, Jawa Timur, Senin (13/1/2025). Mitra Program Makan Bergizi Gratis (MBG), mengalami kerugian hingga miliaran rupiah akibat pembayaran yang tak kunjung dilakukan. (SURYA/PURWANTO) 

Danna menjelaskan bahwa perselisihan antara pihak Ira dan yayasan dimulai pada Senin (24/3/2025) ketika Ira mengetahui adanya perbedaan anggaran untuk kelompok PAUD, TK, serta RA atau SD.

Baca juga: Belum Rasakan Makan Bergizi Gratis, Siswa SD Krayan Nunukan Kirim Surat Terbuka ke Presiden Prabowo

Sebab, dalam kontrak dengan yayasan hanya dicantumkan harga Rp 15.000 per porsi.

Seiring berjalannya program, sebagian dana MBG turut diubah menjadi Rp 13.000. 

Disebutkan bahwa pihak yayasan mengetahui adanya perbedaan anggaran tersebut sebelum tanda tangan kontrak, yaitu pada Desember 2024.

"Setelah ada pengurangan, hak kami sebagai mitra dapur masih dipotong sebesar Rp 2.500. Jadi dari Rp 15.000 dipotong Rp 2.500 menjadi Rp12.500 dan dari Rp 13.000 dipotong pula Rp 2.500 setiap porsinya," kata Danna.

Walaupun begitu, Badan Gizi Nasional (BGN) mengatakan telah melakukan pembayaran kepada pihak yayasan sebanyak Rp 386.500.000.

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis di Samarinda Masih Terkendala Dapur Umum

Saat Ira menagih haknya kepada pihak yayasan, mereka mengatakan bahwa Ira memiliki kekurangan pembayaran sebesar Rp 45.314.249 untuk mengganti kebutuhan lapangan.

Padahal, Ira menanggung seluruh dana operasional, mulai dari bahan pangan, sewa tempat, listrik, kendaraan, peralatan dapur, hingga juru masak.

Tidak berhenti di situ, ketika Ira menagih untuk pencairan tahap dua, dia mengaku tidak dibayar sama sekali oleh pihak yayasan.

Pada akhirnya, pihak Ira sepakat untuk mengakhiri posisi mitra MBG di Kalibata dan melaporkan yayasan ke pihak berwajib.

"Saya sudah somasi, sudah ajukan hak tagih dan sudah ke BGN untuk mengonfirmasi ini dan sampai sekarang belum ada. Maka dari itu kami sudah siapkan untuk langkah hukum, baik gugatan maupun laporan polisi," katanya. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dapur MBG di Kalibata Tutup karena Belum Dibayar Hampir Rp 1 Miliar, Apa Respons BGN?"

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved