Berita Samarinda Terkini

Program Makan Bergizi Gratis di Samarinda Masih Terkendala Dapur Umum

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah  berjalan di Kota Samarinda sejak dua bulan terakhir namun baru menggunakan 1 dapur umum

TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
MAKAN BERGIZI GRATIS -  Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Samarinda, Jumat (13/1) hingga saat ini terus berjalan bertahap. Dapur umum yang disiapkan diharapkan dapat memproduksi hingga 3.500 porsi makanan per hari untuk anak-anak sekolah. (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah  berjalan di Kota Samarinda sejak dua bulan terakhir.

Program ini pertama kali dilaksanakan di SDN 004 Kecamatan Samarinda Utara, sebagai bagian dari upaya meningkatkan asupan gizi bagi anak sekolah.  

Namun, dari tiga dapur umum yang disiapkan untuk mendukung pelaksanaan program ini, baru satu yang beroperasi penuh, yakni di Kecamatan Samarinda Utara.

Sementara dua dapur lainnya, yang berlokasi di Jalan Suryanata Perumahan Wiratama dan Jalan Antasari Gang Keluarga di Kecamatan Samarinda Ulu, masih dalam tahap persiapan.

Hal ini dikarenakan beberapa komponen utama yang harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) masih dalam proses pengiriman.  

Baca juga: DPMD Dorong Peran BUMDes jadi Pemasok Kebutuhan Dapur Program MBG Makan Bergizi Gratis di Kukar

Komandan Kodim 0901 Samarinda, Kolonel Inf Yusub Dody Sandra menegaskan bahwa target produksi MBG di Samarinda adalah 3.000 hingga 3.500 porsi makanan per hari.

Dengan kapasitas tersebut, diharapkan program ini dapat menjangkau lebih banyak sekolah yang sebelumnya belum mendapatkan akses makanan bergizi.  

“Ke depannya, kami berharap seluruh target dari pemerintah dapat tercapai sepenuhnya, ujar Kolonel Yusub, Selasa (4/3).

Di samping itu, ia juga mengajak seluruh pihak terkait untuk turut serta dalam menyukseskan program ini.

Menurutnya, dukungan dari berbagai stakeholder di Samarinda sangat diperlukan agar MBG dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.  

Saat ini, baru satu dapur yang beroperasi, sementara rencana ke depan adalah menggelar dapur di seluruh 10 kecamatan di Samarinda secara serentak.

Namun, pelaksanaannya masih menunggu kelengkapan beberapa komponen yang harus memenuhi standar tertentu untuk menjamin keamanan dan kualitas makanan yang disalurkan. 

“Kami masih menunggu beberapa komponen yang harus dilengkapi, karena ini tidak bisa sembarangan. Semuanya harus berstandar nasional agar bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.  

Kolonel Yusub juga menjelaskan bahwa keterlambatan dalam implementasi MBG di Samarinda murni disebabkan oleh proses pengadaan peralatan yang masih berlangsung.

Baca juga: Ketua Komisi I DPRD Samarinda Sebut Anggaran MBG Lebih Baik Dialihkan untuk Pendidikan Gratis

Namun, ia optimis bahwa setelah semua perlengkapan tiba, dapur-dapur ini dapat beroperasi secara simultan dan saling mendukung satu sama lain dalam pelaksanaan program.  

"Kami berharap semua komponen bisa datang secara bersamaan sehingga operasional dapur bisa berjalan simultan," pungkasnya.  (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved