Berita Samarinda Terkini

Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian Kenang Sosok Aminah Sjoekoer Sebagai Kartini-nya Kaltim

Sosok perempuan dari Samarinda Kalimantan Timur, Aminah Sjoekoer adalah perjuang serupa dengan RA Kartini layak jadi teladan

Penulis: Nevrianto | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
HARI KARTINI - Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian saat ditemui seusai diskusi pendidikan di Universitas Mulawarman (Unmul) Januari 2025. (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sosok perempuan dari Samarinda Kalimantan Timur, Aminah Sjoekoer adalah perjuang serupa dengan RA Kartini layak jadi teladan. 

Hal itu diutarakan Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, Senin (21/4/2025) yang baru saja menghadiri diskusi dan bedah buku tentang Aminah Sjoekoer, “Refleksi Kartini, Akar Pendidikan dan Napas Budaya” yang diadakan di Aula Perpustakaan Kaltim, Samarinda Kamis (17/04/2025). 

Buku tentang Aminah Sjoekoer ini merupakan buku karangan Muhammad Syarip yang kemudian dibedah dan didiskusikan oleh para narasumber ahli seperti Encik Sjaraddin, Muhammad Lutfi, Nurul Ulfa, Sudarman, hingga Syafruddin Pernyata.

Baca juga: Perumda Varia Niaga Resmi Jadi Pengelola Teras Samarinda, Fokus Utama Pemanfaatan Amphitheater

Aminah Sjoekoer merupakan pahlawan perempuan pendidikan Kalimantan Timur yang berjasa dalam dedikasinya memperjuangkan pendidikan perempuan Kalimantan Timur dengan mendirikan Meisje School, sekolah khusus perempuan.

Hetifah mengungkapkan bahwa kisah Aminah Sjoekoer layak disandingkan dengan kisah Kartini, Aminah adalah layaknya Kartini Kaltim yang tidak hanya menjadi inspirasi tetapi juga menjadi teladan perempuan-perempuan Kaltim bahwa menjadi perempuan tidak hanya melulu haru dikaitkan dengan pekerjaan domestik ataupun rumah tangga.

Namun, sudah selayaknya perempuan berdaya, memiliki hak berpendapat dan memutuskan nasib sendiri.

Hetifah percaya di modern ini, semangat Aminah Sjoekoer masih sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan jaman.

Perempuan masa kini masih harus berjuang melawan ketimpangan pengambilan keputusan karena bias gender, ketidakadilan upah dan kestabilan ekonomi, pelecehan seksual hingga beban ganda perempuan. 

Perempuan harus bisa menunjukkan eksistensinya bukan hanya melalui pendidikan namun juga dengan posisi strategis lainnya di masyarakat.

“Saya percaya pendidikan yang berakar pada budaya akan menghasilkan bukan hanya generasi yang intelektual tetapi juga kearifan dalam menyikapi kehidupan sebagai pegangan penting yang perlu dimiliki oleh perempuan di era modern ini.

Seperti yang Aminah Sjoekoer ajarkan ke kita semua,” ungkap anggota DPR RI Dapil Kaltim itu.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved