Berita Nasional Terkini

Respons Petinggi Gerindra Soal Menteri Prabowo Panggil Jokowi 'Bos', Yakin Kabinet Masih Solid

Petinggi Partai Gerindra turut angkat bicara mengenai sejumlah menteri di kabinet Prabowo Subianto, yang menganggap Joko Widodo (Jokowi) sebagai bos.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudi
'BOS' JOKOWI - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) saat diwawancara di kediamannya beberapa waktu lalu. Petinggi Partai Gerindra turut angkat bicara mengenai sejumlah menteri di kabinet Prabowo Subianto, yang masih menganggap Joko Widodo (Jokowi) sebagai "bos". (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudi) 

TRIBUNKALTIM.CO - Petinggi Partai Gerindra turut angkat bicara mengenai sejumlah menteri di kabinet Prabowo Subianto, yang masih menganggap Joko Widodo (Jokowi) sebagai "bos".

Hal ini jugalah yang membuat munculnya isu "matahari kembar".

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani buka suara terkait dugaan matahari kembar ketika menteri-menteri Presiden Prabowo Subianto bersilaturahmi ke kediaman Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan masih menyebutnya sebagai 'bos'.

Muzani mengatakan, menteri-menteri itu memang masih menghormati Jokowi dan menjaga tata krama mereka.

Baca juga: Siap Cabut Semua Gugatan Terhadap Jokowi, Advokat Taufiq: Asal Perlihatkan Ijazah Asli dan Sah

Baca juga: Advokat Muhammad Taufiq Bakal Cabut Gugatan Jika Jokowi Perlihatkan Ijazah Asli dan Sah

Apalagi, kata dia, kunjungan itu dilakukan dalam rangka Lebaran Idul Fitri 2025. 

"Ya, saya kira itu para mantan menterinya Pak Jokowi, tentu karena Lebaran dia harus menghormati, dia dalam tata krama. Apalagi dalam suasana Lebaran menghormati Pak Jokowi yang pernah menjadi Presiden pada saat beliau menjadi menteri, saya kira itu," ujar Muzani, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (17/4/2025).

Muzani menyebut, menteri-menteri yang menjabat sekarang memiliki komitmen terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Menurut dia, kabinet Prabowo saat ini cukup tangguh, kuat, dan solid.

Sehingga, dia menegaskan, Prabowo tidak merasa terganggu dengan adanya menteri-menteri era Jokowi yang bersilaturahmi ke kediaman Jokowi.

"Dan Presiden Prabowo menghargai itu sebagai sebuah tata krama dan tradisi berlebaran untuk bersilaturahmi kepada orang yang dituakan atau orang yang dihormati. Karena itu bagian dari tata krama Lebaran," ujar dia.

"Dan itu Pak Prabowo tidak merasa terganggu dengan situasi," imbuh Muzani. Sebelumnya, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menanggapi kunjungan khusus sejumlah menteri Presiden Prabowo Subianto ke kediaman Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah, pada momen Idul Fitri 1446 Hijriah.

Dalam kunjungan itu, Jokowi masih dipanggil bos oleh menteri Prabowo.

Baca juga: Soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Kader PSI Tantang Mahfud MD Ambil Jalur Hukum

Dia menilai silaturahmi Lebaran sah saja dilakukan oleh semua pihak.

Namun, dia mengingatkan agar hal tersebut jangan justru memunculkan kesan adanya matahari kembar dalam pemerintahan.

“Yang pertama tentu silaturahmi tetap baik, tapi yang kedua tidak boleh ada matahari kembar,” kata Mardani, saat dihubungi, Jumat (11/4/2025).

Mardani meyakini bahwa Prabowo tidak akan merasa tersinggung dengan kunjungan para menterinya ke Presiden terdahulu.

Meski begitu, dia menekankan pentingnya jajaran kabinet untuk menjaga kewibawaan sosok pemimpin tertinggi dalam sistem pemerintahan.

“Bagaimanapun presiden kita Pak Prabowo, dan Pak Prabowo sudah menunjukkan determinasinya, kapasitasnya, komitmennya. Dan saya pikir Pak Prabowo juga tidak tersinggung ketika ada menterinya yang ke Pak Jokowi,” kata Mardani.

“Namun, yang jadi pesan saya cuma satu, jangan ada matahari kembar. Satu matahari saja lagi berat, apalagi kalau dua,” pungkas dia.  

Mereka yang mendatangi Jokowi Sejumlah menteri Kabinet Prabowo secara khusus menemui Presiden Jokowi di Solo, Jawa Tengah, saat momen Lebaran.

Baca juga: Judul dan Link Download Skripsi Jokowi, Fakta Terkini Isu Ijazah Palsu Mantan Presiden RI Kata UGM

Mereka antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Zulkifli Hasan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, serta Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji.

Selain itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono serta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menemui Jokowi pada Jumat (11/4/2025) siang.

Menariknya, usai pertemuan tersebut, Trenggono dan Budi Gunadi kompak menyebut Jokowi sebagai "bos".

“Silaturahmi sama bekas bos saya. Sekarang masih bos saya,” ujar Trenggono saat diwawancarai awak media usai pertemuan.

Budi Gunadi juga menyampaikan hal serupa, dengan menegaskan pertemuan itu sebagai bentuk silaturahminya dengan Jokowi selaku bosnya.

“Silaturahmi sama bekas bos saya. Sekarang masih bos saya,” kata Budi.

Menteri Prabowo, Juga Sowan ke SBY Hingga Megawati

Wakil Ketua Umum (Waketum) Golkar yang juga Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, menegaskan tidak akan ada matahari kembar dalam pemerintahan.

Baca juga: Judul dan Link Download Skripsi Jokowi, Fakta Terkini Isu Ijazah Palsu Mantan Presiden RI Kata UGM

Sebab, kata Adies, konstitusi telah mengatur secara tegas bahwa hanya ada satu Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang dipilih langsung oleh rakyat melalui Pemilu.

“Kita kan sudah jelas sistem pemerintahan ya. Jadi, Golkar melihat sistem pemerintahan kita itu kan ada presiden, ada wakil presiden. Presiden kita terpilih secara demokratis, Bapak Prabowo dan Pak Gibran. Jelas itu,” ujar Adies, saat ditemui di Gedung DPR RI, Rabu (16/4/2025).

“Undang-undang dasar konstitusional juga bilang begitu. Jadi, tidak ada itu istilah matahari kembar. Matahari kembar apa? Kan enggak mungkin karena presiden kita satu, jelas,” sambung dia.

Pernyataan tersebut disampaikan Adies saat merespons munculnya isu matahari kembar setelah sejumlah menteri Prabowo secara khusus berkunjung ke kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), di Solo, Jawa Tengah.

Meski begitu, Adies menilai bahwa kunjungan para menteri ke kediaman Jokowi tak perlu diperdebatkan.

Sebab, pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. 

Adies mengungkapkan, para menteri tidak hanya bersilaturahmi ke Jokowi, tetapi juga ke presiden terdahulu seperti Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, sudah, titik. Jadi, jangan diperdebatkan lagi. Apabila orang, menteri, silaturahmi dalam rangka halal-bihalal setelah Idul Fitri, saling bermaaf-maafan, itu kan biasa,” kata Adies.

Baca juga: Judul dan Link Download PDF Skripsi Jokowi, UGM Tegaskan eks Presiden Alumni Fakultas Kehutanan

“Jangankan ke Pak Jokowi, menteri-menteri juga pasti datang ke Pak SBY, ada yang juga ke Ibu Megawati, mantan-mantan presiden. Kan datang semua mereka,” pungkas dia.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah menteri kabinet Prabowo secara khusus menemui Presiden Jokowi di Solo, Jawa Tengah, saat momen Lebaran 2025.

Mereka antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Zulkifli Hasan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, serta Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji.

Selain itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono serta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menemui Jokowi, pada Jumat (11/4/2025) siang.

Menariknya, usai pertemuan tersebut, Trenggono dan Budi Gunadi kompak menyebut Jokowi sebagai "bos".

"Silaturahmi sama bekas bos saya. Sekarang masih bos saya," ujar Trenggono,  diwawancarai awak media usai pertemuan.

Budi Gunadi juga menyampaikan hal serupa, dengan menegaskan pertemuan itu sebagai bentuk silaturahminya dengan Jokowi selaku bosnya.

"Silaturahmi karena Pak Jokowi kan bosnya saya. Jadi, saya sama Ibu mau silaturahmi mohon maaf lahir dan batin. Juga (minta) doakan supaya Pak Presiden dan Ibu itu sehat, karena saya masih jadi Menteri Kesehatan kan," kata Budi. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menteri Prabowo Sebut Jokowi sebagai "Bos", Gerindra Merespons"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tepis Isu Matahari Kembar, Golkar: Menteri Prabowo Temui Jokowi, SBY hingga Megawati"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved