Tribun Kaltim Hari Ini

Lewat Program Genera-Z Berbakti, Generasi Muda Ditantang BCA Berbakti di Pulau Derawan  

Dikelilingi laut biru dan kekayaan hayati bahari, Pulau Derawan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, tampak seperti potongan surga.

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Nur Pratama
HO BCA
GENERA-Z BERBAKTI - Derawan melalui Bakti BCA menjadikan daerah ini sebagai salah satu destinasi tujuan program Genera-Z Berbakti.Melalui program ini, berbagai inisiatif diharapkan bisa berjalan; mulai dari edukasi keuangan, pelestarian penyu dan terumbu karang, pengembangan UMKM, hingga pengelolaan sampah dan peningkatan sanitasi lingkungan. (HO BCA) 

TRIBUNKALTIM. CO, SAMARINDA - Dikelilingi laut biru dan kekayaan hayati bahari, Pulau Derawan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, tampak seperti potongan surga.

Namun, di balik keindahannya, desa wisata ini masih bergulat dengan berbagai persoalan krusial, seperti abrasi, keterbatasan air bersih, hingga ancaman stunting pada balita. 

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F Haryn mengungkapkan, Derawan tak sekadar pulau wisata, tapi juga rumah bagi lebih dari 1.500 jiwa yang hidup berdampingan dengan alam dan segudang tantangannya. 

Baca juga: Menuju Era Baru Pengelolaan Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-pulau Kecil di Derawan Kaltim

Dengan luas daratan 43 hektare, Pulau Derawan terasa kian terbatas seiring dengan pertambahan penduduknya. Rumah-rumah di sana berdiri berhimpitan tanpa ruang terbuka hijau. Halaman rumah nyaris tak ada yang ditanami tanaman pangan.

Abrasi pantai pun terus menggerus bibir pulau, menjadi tanda bahwa alam di sana butuh perhatian serius.

"Selain itu, keberadaan sumur yang terlalu dekat dengan tangki limbah (septic tank) meningkatkan risiko penyebaran penyakit di Derawan.

Terbatasnya jamban sehat dan teknologi pengolahan air minum bersih kian menambah tantangan sehari-hari penduduknya,” kata Hera. 

Menurutnya, pergeseran mata pencaharian yang belum optimal. “Dulu, nelayan menjadi tulang punggung ekonomi Pulau Derawan. Namun, kini mayoritas penduduk Derawan beralih pekerjaan ke sektor pariwisata. 

Perubahan ini bukan terjadi tanpa sebab. Musim kini berubah drastis, terumbu karang rusak, dan pencemaran menyebabkan populasi ikan menurun,” katanya.
Menurutnya pariwisata menjadi harapan baru, tetapi masih rapuh.

Untuk itu diperlukan strategi pemasaran pariwisata di Derawan belum konsisten dan pengembangan ekowisata yang berkelanjutan belum sepenuhnya optimal.

“Kondisi tersebut tentu harus diatasi segera, untuk mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan masyarakat di Derawan, "jelasnya.

Hera melanjutkan, dibalik keindahan alam dan potensinya, Derawan memiliki Tantangan Sosial yakni Pendidikan Rendah hingga Stunting.

"Minimnya fasilitas pendidikan di Derawan memperbesar kesenjangan akses belajar generasi muda di sana, terutama karena belum ada sekolah setingkat SMA di pulau ini. Ada ratusan orang di Derawan tercatat belum pernah mengenyam pendidikan formal. Di sisi lain, masalah gizi juga jadi perhatian.

Rentannya balita di sana menderita stunting mencerminkan betapa pentingnya peningkatan literasi kesehatan dan penguatan pola asuh yang lebih baikbaik, "tuturnya.

Melihat potensi besar yang dimiliki Derawan melalui Bakti BCA menjadikan daerah ini sebagai salah satu destinasi tujuan program Genera-Z Berbakti

Hera mengutarakan bahwa melalui program ini, berbagai inisiatif diharapkan bisa berjalan. Mulai dari edukasi keuangan, pelestarian penyu dan terumbu karang, pengembangan UMKM, hingga pengelolaan sampah dan peningkatan sanitasi lingkungan.

"Genera-Z Berbakti adalah sebuah program pengabdian masyarakat untuk memberikan inovasi solusi terbaik untuk kebaikan desa yang berkesinambungan. Derawan merupakan salah satu dari beberapa desa bakti terpilih di program ini,” pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved