Breaking News

Berita Samarinda Terkini

Lokakarya Disdikbud dalam Seleksi Naskah Sejarah dan Budaya di Samarinda Kaltim

Untuk melestarikan cerita sejarah dan data tradisi yang ada di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur maka lokakarya penulisan karya budaya

TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO
LOKAKARYA BUDAYA SAMARINDA - Untuk melestarikan cerita sejarah dan data tradisi yang ada di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur maka lokakarya penulisan karya budaya digelar di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota samarinda pada Rabu (30/4/2025).  

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Untuk melestarikan cerita sejarah dan data tradisi yang ada di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur maka lokakarya penulisan karya budaya digelar di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota samarinda pada Rabu (30/4/2025). 

Tampil sebagai narasumber secara berurutan adalah sejarawan Muhammad Sarip dan budayawan Hamdani.

Lokakarya diikuti oleh 55 peserta yang mendaftar dan lolos seleksi.

Latar belakang peserta ada yang dari profesi guru, dosen, birokrat, karyawan swasta, jurnalis, mahasiswa, pengarang, pegiat literasi, dan lain-lain.

Baca juga: Disdik Samarinda Keluarkan Edaran Larang Bawa Kendaraan, Asli Nuryadin Segera Sosialisasikan

Kepala Bidang Kebudayaan Barlin Kesuma menyatakan, Samarinda masih kekurangan bahan referensi mengenai sejarah dan budaya lokal.

“Karena itulah, kami mengadakan lokakarya supaya bisa menghimpun karya-karya tulis tentang sejarah dan adat tradisi dari Samarinda. Dengan adanya karya tulis tersebut, diharapkan agar Samarinda dapat mengusulkan lebih banyak lagi Warisan Budaya Takbenda,” ujar Barlin saat menyampaikan sambutan.

Kegiatan yang berlangsung di Aula lantai 4 Disdikbud Samarinda ini dimoderatori oleh Theo Nugraha.

Acara dibuka secara resmi oleh Sekretaris Disdikbud Samarinda, Helena, yang mewakili Kepala Disdikbud Asli Nuryadin.

Sarip selalu pemateri pertama mempresentasikan metode penelitian sejarah, berdasarkan portofolionya dalam historiografi sejarah lokal.

Selain menghasilkan sejumlah karya buku dan peper jurnal sejarah lokal, Sarip biasa menjadi narasumber sejarah di berbagai lembaga, termasuk presentasi sejarah Kutai di Sekretariat Negara RI.

Baca juga: Komunitas Jelajah Tampilkan Koleksi Foto Sejarah Samarinda di Kaltim Expo 2023

Berikutnya, Hamdani mempresentasikan materi tentang objek pemajuan kebudayaan, berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Dipaparkan beragam jenis objek budaya yang bisa dijadikan bahan penulisan setelah lokakarya ini, yaitu:

  • Tradisi lisan;
  • Manuskrip;
  • Adat istiadat;
  • Ritus;
  • Pengetahuan tradisional;
  • Teknologi tradisional;
  • Seni;
  • Bahasa;
  • Permainan rakyat;
  • dan olahraga tradisional.

Panitia dari Bidang Kebudayaan Disdikbud menyatakan, karya peserta lokakarya otomatis akan diikutsertakan pada Lomba Menulis Sejarah dan Tradisi pada bulan Agustus 2025.

Lomba penulisan berhadirah total 10 juta rupiah, ditambah sertifikat dan hadiah menarik lainnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved