Berita Samarinda Terkini
Pemkot Samarinda Siapkan Ribuan LKPD Gratis untuk Siswa SD dan SMP di Bulan Juli
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda tengah merampungkan proses pencetakan ribuan buku penunjang untuk dibagikan gratis
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda tengah merampungkan proses pencetakan ribuan buku penunjang, termasuk Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang akan dibagikan secara gratis kepada seluruh siswa jenjang SD dan SMP.
Pengadaan buku ini tentu saja menjadi angin segar bagi para orang tua, lantaran selain bersumber dari anggaran murni Pemkot Samarinda, kebijakan ini juga menegaskan bahwa pada tahun ajaran baru mendatang, pembelian buku oleh siswa secara mandiri tidak lagi diperkenankan.
“Insya Allah Juli dipakai, LKPD by name by address. Dan ini dipakai sejumlah keseluruhan murid dicetak, tapi diperkirakan yang SD itu sekitar 80 ribuan ditambah 30 ribuan dari SMP,” ungkap Kepala Disdikbud Kota Samarinda, Asli Nuryadin.
Baca juga: Larang Pungutan Acara Perpisahan Sekolah, Disdikbud Samarinda Ancam Beri Sanksi Jabatan
Menurutnya, langkah ini diambil agar tidak ada lagi praktik pembebanan biaya tersembunyi kepada siswa, khususnya dalam bentuk pembelian buku yang sering kali menjadi polemik tahunan.
Asli menegaskan, semua kebutuhan dasar pembelajaran telah disiapkan oleh Pemkot melalui proses pengadaan resmi berbasis e-katalog.
“Siswa di tahun ajaran baru nanti tidak diizinkan membeli buku, tapi perlu kita pertegas bahwa buku wajib itu sudah ada. Terus untuk lembar kerja siswa seperti LKS atau sekarang disebut LKPD itu juga sudah ada,” terangnya.
Kebijakan ini juga tidak terbatas pada siswa baru. Buku penunjang akan dibagikan kepada seluruh siswa aktif, dari kelas awal hingga akhir, dengan skema by name by address guna menjamin distribusi merata dan tepat sasaran.
Namun, Disdikbud tetap membuka ruang untuk pengayaan literasi melalui buku-buku referensi tambahan.
Hanya saja, Asli menggarisbawahi pentingnya pengendalian agar tidak berkembang menjadi kewajiban terselubung.
“Kalau untuk referensi buku lain itu justru kita anjurkan untuk diperbanyak sebanyak-banyaknya, tapi harus dikondisikan tidak boleh dipaksa karena sumber buku itu banyak. Tapi paling tidak yang dasar dan wajib sudah kita siapkan,” jelasnya.
Baca juga: Kepala Disdikbud Samarinda Ancam Beri Sanksi Bila Tetap Pungut Biaya Perpisahan Sekolah
Ia juga menambahkan, bila ada orang tua yang ingin menambah koleksi buku untuk anaknya secara mandiri, hal itu tetap diperbolehkan, selama tidak ada unsur pemaksaan dari pihak sekolah.
“Tidak boleh lagi ada paksaan dan tidak boleh dikondisikan. Tapi kalau orang tua mau, ya silakan. Tidak mungkin dilarang, harus didorong,” pungkasnya. (*)
Dari Kota Tepian ke Panggung Dunia, Jejak Walikota Samarinda Hadiri Undangan Kehormatan di Singapura |
![]() |
---|
Andi Harun Jadi Tamu Kehormatan di Perayaan SG60, Singapura Akui Kemajuan Kota Samarinda |
![]() |
---|
Polresta Samarinda Salurkan Beras SPHP 300 Karung ke Warga demi Stabilitas Harga |
![]() |
---|
Mahasiswa Pembangunan Sosial Unmul Deklarasi Bebas Narkoba, Rektor Dukung Penuh |
![]() |
---|
Pawai Pembangunan Samarinda Bawa Berkah, Pedagang Pentol Raup Omzet Tiga Kali Lipat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.