Tribun Kaltim Hari Ini

Ultimatum Andi Amran Sulaiman, Pupuk Subsidi Jangan Dialihkan untuk Perkebunan di Penajam Kaltim

Pupuk jangan dialihkan ke perkebunan, Andi Amran Sulaiman minta Polda Kaltim tindak tegas pelaku penyelewengan di Penajam Paser Utara.

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Rita Noor Shobah
TribunKaltim.co
ULTIMATUM MENTAN - Foto grafis koran Tribun Kaltim yang terbit hari ini, Sabtu (10/5/2025). Mentan Andi Amran Sulaiman saat mengunjungi kawasan pertanian di Kecamatan Babulu PPU, Jumat (9/5/2025). Andi Amran Sulaiman , memberikan ultimatum keras kepada pelaku penyelewangan pupuk. Dirinya bahkan meminta langsung aparat kepolisisan untuk menidak tegas pelaku terutama di Kalimantan Timur. (TribunKaltim.co) 

Dengan upaya itu, ia optimis PPU sudah bisa meningkatkan produksi pertaniannya, dan bisa swasembada pangan dalam waktu singkat.

"Target kita enam bulan sudah bisa swasembada," katanya. 

Serahkan Alat Pertanian

Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman turut memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada petani di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Sejumlah alsintan yang diberikan itu, merupakan langkah awal untuk memodernisasi sistem pertanian khususnya di PPU.

"Semua alat ini full modernisasi, jadi digunakan sebaik-baiknya," ungkapnya.

Adapun alat dan mesin yang diberikan yakni sebanyak 174 unit.

Terdiri dari, traktor roda 4 sebanyak 29 unit, traktor roda 2 sebanyak 57 unit, rotavator 15 unit, rice transplanter 17 unit, dan pompa sebanyak 56 unit.

Total nilai dari seluruh alsintan tersebut, yakni mencapai Rp149 miliar.

"Dengan alat itu semua, kita optimis bisa swasembada," sambungnya.

Baca juga: Mentan Andi Amran Sulaiman Minta Polisi Tindak Tegas Pelaku Penyelewengan Pupuk di PPU Kaltim

Ia juga menegaskan bahwa, petani di PPU tidak boleh lagi bertani dengan cara tradisional.

Misalnya membajak sawah dengan cangkul atau bantuan ternak, serta tanam benih padi dengan cara lama.

Cara itu kata dia, akan menghambat peningkatan produksi pertanian, juga masa panen yang hanya 2 kali dalam setahun.

Penggunaan alat-alat modern, bisa meningkatkan masa panen, hingga 3 kali dalam setahun.

"Saya tidak mau lagi ada petani di sini yang menggunakan cara lama, kalau bajak sawah masih membungkuk, semua harus modernisasi," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved